img Godaan Desah Majikan  /  Bab 5 Godaan 5 | 23.81%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Godaan 5

Jumlah Kata:1301    |    Dirilis Pada: 28/06/2025

ndirian, kini begitu saja pasrah pada takdir yang ditentukan orang lain. Ia menerima pe

yang diam-diam ia bungkus dengan senyum tipis? Mungkin juga jalan pintas, untuk keluar dari p

n tipe yang mengeluh, selalu bisa bersyukur pada keadaan meski sulit. Tapi mengapa kini ia ta

rnya, ada banyak hal yang ingin kutanyakan padanya. Hal-hal yang masih ber

mungkin hanya topeng dari kebahagiaan palsu. Enggan melihat perjodohan itu dijadikan

s tercekat. Sebenarny aku yakin, ayah dan ibu tidak akan pernah menyetujui perjodohanku dengan lelaki tua

h Merlin dan Faldo, yang selama ini tak ubahnya kucing d

gan itu sudah berubah. Mereka kini satu keluarga. Bagaimana mungkin permusuhan

bahwa wanita yang akan dinikahi ayahnya adalah Merlin. Atau justru... ia tahu,

aldo mengajakku bertemu kembali di sebuah café kecil dekat kampus. Suasanany

nggaruk kepala, ekspresinya campur kaget dan geli.

ap di benaknya, tapi kesempatan bicara baru ada s

asa dia bener-bener jadi ibu tiriku, Rin. Lagi

nyum tipis. Rasanya aneh sekaligus

kali ini. "Tapi sekarang... aku cuma pengen kita kembali

njang, menata kata-k

aja. Aku nggak sanggup pacaran sama anak tiri sahabatku sendiri

rbayangkan pacaran apalagi menjadi menant

s membayang di wajahnya, tapi aku j

erti. Memang

sakit. Kami sepakat berpisah baik-baik, tanpa drama. Kali ini be

ri cewek di kampusmu atau di mana saja," ucapku lirih saat berj

ng atau susah, Rin. Bukan soal dekat atau jauh. Cinta itu soal hati. Beda kampus...

menusuk, mengguncang pertahanan yang sudah susah payah kubangun. Napas

r mataku tak mengkhianati ketidakteguhan hati. "Tapi... ini soal

di tipis sekali, tap

en jujur. Aku nggak mau kamu salah paham soal per

dalam, jantung masi

i. Aku cuma nggak mau bikin kita ribet, atau bikin orang sa

api itu nggak mengubah rasa cinta dan perhatian aku

ng, lega sekaligus sesak

un sebelum menyalakan mesin, ia menoleh

mal... dan hati kita masih sama, ak

a mampu mengangguk pelan, menatap punggungnya yang kian menjauh.

i dengan pernikahan Merlin dan Pak

iasa saja, orang lalu-lalang, suara klakson, pedagang gorengan memangg

i Farid tersenyum ramah di balik seti

Kebetulan saya baru selesa

Dua anak buahnya duduk di bak belakang, sibuk menjaga barang-

ya, saya mau pulan

n," ujarnya sambil

ng depan. Wangi keringat bercampur par

dengan santai, sesekali melirikku lewat kaca spion. Tatapannya s

u hendak membuka pintu, ia menyelipkan sebuah amplop

eng Erina dan adi

sleting tas. Amplop itu terasa

ar, bingung antara lega,

kasih, P

, namun matanya tetap menatapku pe

an, meninggalkan bau solar dan debu jalanan. Langkahku

pa aku merasa seolah ada benan

ubuhku rebah sebentar, tapi pikiran tak mau diam. Rasanya masih terbayang-bayang

itu terselip rapi di antara buku catatan. Warna cokelatn

n kemarin, Erwan dan Enda sangat dimanjakannya. Beliau pun tetap tak

menutup rapat-rapat. Kugenggam di tangan, lalu kuletakka

asa? Atau... tanda lain yan

ahun itu? Apakah benar nenek sudah melupakannya? Atau ma

*

ya jika tidak siap mental mendapat kejutan-ke

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY