taf yang sabar, perlahan-lahan mengikis kegelapan yang menyelimuti pikirannya. Ia menjalani terapi setiap hari: dari sesi konseling individu, terapi seni, hingga terapi
lama, foto-foto, dan seringkali hanya duduk di samping Tiara, bercerita tentang kehidupannya, tentang kenangan m
sosis setiap ulang tahun Rafan?" Rafan akan bercerita, mat
rnya bergerak samar. "Nasi... goreng... sosis?" bisiknya. Mata
mah, mendongengkan kisah-kisah masa kecil Tiara, dan memutar lagu-lagu kesukaan Tiara. Kartika tahu
lu menemanimu di rumah kecil kita," K
ai muncul. Tiara mulai mengingat Kartika sebagai ibunya, meskipun masih ada kabu
menyuapinya. Air mata mengalir di pipi Kartika.
n tentang Adrian yang mencampakkannya, tentang Bagus yang dingin, dan puncaknya, tentang Rafan yang direbut paksa darinya. Setiap ingatan itu muncul,
gian dari proses. "Ingatan adalah kunci pemulihan, Tuan Adrian, Rafan. Meskipun menyakitkan, ia ha
a dan Rafan. Ia mendengarkan cerita-cerita Tiara yang tersendat-sendat, tentang keputusasaan yang ia rasakan, tentang rasa sakit saat Raf
fan. "Aku... aku tidak ingin kamu meninggalkanku lagi, Nak," Tiara berbisik
idak, Mama. Rafan tidak akan
ka, berlutut di hadapan Tiara. "Tiara," katanya, suaranya bergetar. "Aku... aku minta maaf. Aku tahu aku telah
ah dan kesedihan. "Penyesalanmu tidak akan mengembalikan waktu, Adri
ku akan membantumu pulih sepenuhnya. Dan aku akan mendukungmu.
mosional. Ia berbicara dengan dokter, mencari informasi terbaru, dan bahkan belajar tentang cara-cara mendukung pemulihan Tiara. Ia mul
mendukung. Adrian memutuskan untuk membawa Tiara kembali ke rumah kecilnya, tempat ia merasa paling nyaman, meskipun tetap dengan pengawasan perawat
rjadi. Tiara, yang dulu hanya melamun, kini perlahan mulai sadar. Ia bahk
teras, Bagus menghampirinya. "Tiara...
a datar. "Aku ingat bagaimana kamu tidak pernah menyayangi Rafan. Aku ingat bagaimana kamu m
f, Tiara. Aku tidak tahu harus berbua
dak bisa bertindak sebagai seorang ayah untuknya?
mbantah. Semua yang dikatakan T
kat. "Aku butuh waktu untuk diriku sendiri. Untuk pulih se
a keterkejutan di matanya. "Ma
lembut namun tegas. "Aku tidak bisa memaksakan diri mencintaimu, dan aku tidak bisa mem
telah gagal dalam perannya sebagai suami dan ayah. Meskipun ada sedikit rasa sak
n juga merasa tertekan. Ia tahu, jika Tiara sudah sepenuhnya pulih, ia
. Mereka duduk di teras, di bangku yang sama tempat Tiar
hu kamu sudah pulih. Dan aku tahu kamu mungkin masih
dan kekuatan yang dulu Adrian ingat. "Apa yang ingin kamu bica
rian membela diri. "Aku pikir itu yang terbai
amu pikir kemewahan bisa menggantikan semua trauma yang kamu beri
Ia telah melihat kesedihan di mata Rafan,
u sangat menyesal. Aku tidak tahu bahwa perbuatanku akan menghancurkan
ebusnya, Adrian?" tanya
an berdua saling membutuhkan. Aku akan mendukungmu. Aku akan memastikan Rafan mendapatkan pendidikan terbaik,
. Adrian yang sekarang berbeda dengan Adrian yang dulu. Adrian y
an, Adrian," Tiara akhirnya
anya penuh harap. "Syarat apa pu
g masa lalu kita, tentang bagaimana dia lahir, tentang semua kebenaran yan
gangguk. "
enceraikannya, dan aku tidak ingin kamu ikut campur dalam
erti," ka
lurus-lurus. "Dia berhak memilih ingin tinggal dengan siapa, dan bagaimana
itu. Ia telah berjuang keras untuk mendapatkan Rafan. Namun, ia meli
akhirnya berkata. "Aku aka
uk semua wanita yang pernah mengalami apa yang aku alami. Aku ingin menggunakan suaraku untuk
ia hancurkan, kini berdiri tegak, dengan tekad baja untuk membantu orang
lancar karena Bagus tidak menolak. Tiara dan Bagus berpisah secara baik-baik, dengan sedikit beban yang kini terangkat dari pu
l pertemuan mereka, status Tiara sebagai wanita simpanan, kehamilan Tiara, hingga perebutan hak asuh yang berujung pada
karena Ayah merebut Rafan?" tan
Nak. Ayah mengakui itu
, memeluk ibunya erat-erat. "Maaf
"Bukan salahmu, Nak. K
an selama minggu sekolah, agar tidak mengganggu proses pemulihan Tiara. Namun, setiap akhir pekan, ia akan pulang ke rumah Tiara, menghabiskan waktu bers
an mulai menulis. Ia menulis tentang pengalamannya, tentang rasa sakit yang ia alami, dan tentang harapannya unt
gan beberapa aktivis dan pengacara yang fokus pada isu hak-hak perempuan dan ko
bergetar namun penuh kekuatan. Para aktivis dan pengacara mendengarkan dengan saksama. Mereka
aimana kekuasaan dan uang bisa menginjak-injak hak-hak individu, terutama wanita. Kami siap membantu Anda. Bukan hanya untuk men
a cari. Bukan hanya sekadar membalas dendam pada Adrian, tetapi untuk memas
ta yang telah ia hancurkan, kini bangkit kembali, lebih kuat dan lebih bertekad.
jati, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang lain? Dan bagaimana Adrian ak