img Cinta Terlarang dengan Partner Bisnis  /  Bab 2 Tawaran yang Nggak Masuk Akal | 33.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Tawaran yang Nggak Masuk Akal

Jumlah Kata:1412    |    Dirilis Pada: 08/07/2025

lantai ke langit-langit langsung menghadap taman kota. Cocok banget buat keluarga kecil

a justru menatap langit-langit, seolah

"Oh iya, nilai properti di area ini naik delapan persen dala

erti minggu ini. Semua agen ngomong soal tren pasar dan nilai in

"Oh, iya, Pak, say

Terima kasih atas waktunya ya mbak.

nya, buka pintu, dan ke

terlalu luas dan terlalu sepi. Dia menarik napas panjang

ing lagi,

a pelan. Tapi dalam hati dia tahu, rumah itu nggak bakal kasih komisi se

ilnya dengan pikira

yang terparkir di basement. Dia meraih layar yang menyala, d

Jenni

endek, sep

ni

listing properti besar buat kamu. Penthou

yit, satu alis

use?" b

ia properti, kata penthouse biasanya berarti salah satu dari dua hal: peluang

menghapus. Ngetik lagi, hap

ch

a apa, Pa

u saja ngga a

s panjang dan menyan

ya gede," katanya pada diri sendiri, lebih untu

aja... "a

nyi yang dia lewatkan. Tapi nihil. Daniel emang selalu to the point,

en yang ribet, proses yang panjang, kadang juga... kesepakatan gelap sama o

sel tapi notifikasi lain m

o

ni harus dibayar sebelum tanggal 28. Mama udah bilang kamu sibuk ke

l dia

tap dashboard kosong di depannya. Beberapa detik, dia cuma duduk di kursi

apas, lalu

ch

ti, Ma. Nanti

h banget. Tapi nggak ada jaw

ban besar di pundaknya: tekanan kerja yang makin berat, d

lu karena persaingan makin keras, semua jadi berantakan. Dan sejak adik laki-lakinya gagal

proyek penthouse ini memang

l bilang... mungkin ini jawaban dar

nsel untuk terakhir

. Kita lihat seberap

kemudi erat-erat da

begitu juga tantangan bar

t Rachel kerja ada di lantai

sisir rapi dan diikat ponytail sederhana. Blazer biru lembut membingkai tubuh ram

pikirannya... mereka pasti tah

resepsionis kantor, dengan s

. Pak Daniel

ja ke ruangannya. Kata

gangguk da

iya ra... kamu cantik

Laura tertawa. "Udah san

isahut la

rti, Daniel Jennings berdiri sambil megang tablet. Begi

kin proyek terbesar

menyilangkan kaki

Rachel, memperlihatkan gambar digit

Kolam renang pribadi. Lift eksklusif. Desain inter

dah. "Gila! Pemil

arik," kata Daniel,

satu agen. Nggak boleh ada asisten, pengacara, bahkan

a haru

ak. Cuma minta agen profesional yang tahu batas

k langsun

isa nyamain penghasilanmu tiga tahun terakhir. Dan s

udah lagi. "Oke,

jangan banyak nanya. Dia mau ketemu hari ini jam l

ua masalahnya. Dia teringat ibunya yang makin sering batuk tapi tetap maksa jaga t

anya akhirnya. "

gitu doong. Pakai baju yang professional ya. Tapi janga

sedikit nggak beraturan. Ini bukan pertama kalinya dia masuk gedung mewa

5. Angka yang biasanya cuma

u te

berjas hitam

Rachel E

, s

n rumah sudah menun

et tebal. Dindingnya dihiasi lukisan abstrak dan l

dela besar yang menampilkan pemandan

mengagumi interiornya saat suara

uduk, Nyon

meno

npa dasi. Di tangannya ada segelas wine merah. Sinar matahari senja

h mendekat, napas

si tenang. Wajah yang pernah dia lihat. Bukan dari majalah, bukan dari

cengkeram folde

tu berkata dengan

ak. Dalam sedetik,

ngkin..."

meman

berdiri di ballroom penuh orang dan bilang t

stor, dosen, dan teman-temannya. Pria yang nggak

ludah, wajahn

gat aku..." p

cewek. Satu presentasi. Satu

aku i

gak akan p

mengangguk. "Ya...

gar stabil. Sop

atu yang lama dan p

lu lagi. Dan kali ini... dia

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY