a selesai juga hari
dung kantor. Cahaya keemasan menyinari gedung-gedung tinggi di
a pintu mobil dan masuk, menaruh
or masih terngiang jelas di pikirannya. Dia masih
u mengoreksi aku, langsung
kepalanya. Tenang, datar, tapi
atau... dia sebenarnya ingat sesuatu? Ada sesuatu dalam cara E
. Alunan musik jazz lembut mulai mengisi kabin m
, tapi pikirannya nggak benar-benar ada di jalan. Dia terus memikirkan re
i terawat, berdiri tenang di pinggiran kota. Bukan lingkungan me
turun, membawa tas dan map
ulang juga," katanya dengan senyum. Tapi di balik seny
awab Rachel sambil mengecup pipi
rapih dan bersih, dengan sofa yang sedikit pudar warnanya dan r
cokelat besar. Logo bank tercet
ung berhenti
urir tadi siang yang antar.
a. Tangannya sedikit gemetar. Dua lembar surat dan satu tagihan cetak
rhenti di s
ri sejak pemberitahuan ini, proses penyitaan
nti. Rachel duduk perlahan di
el?" tanya i
ya terasa kaku. "Belum terlambat. Tap
Mama bisa coba nambah jam buka tok
t. "Nggak harus sampai sejauh i
suara mobil lewat. Di dalam, hanya
kuat. Perempuan yang sama yang dulu mengurus semuanya saat bisnis ayah merek
Rachel pelan. "Rumah ini
gguk. "Iya, M
berdampingan di dapur. Lampu di atas meja menyala sedikit redup. Air
gkan. Nggak ada musik. Cuma keh
toko lebih lama," kata ibuny
solusi jangka panjang. Dan Mama ud
tu piring lagi, lalu berkata, "Capek itu kan re
ia mengeringkan gelas, l
kamarnya," ucapnya sete
. "Adikmu baru kehilangan sesua
ini mulai berkerut, gerakannya melambat. "Aku cuma... be
, Hel. Masalah kita hadapi bareng-bareng. K
a. Tapi tetap aja... rasanya
npa banyak bicara. Air dimatikan. Kain
bergema dan dia belum siap benar-benar mematikannya. Lampu meja belajar menyal
tomatis. Laporan valuasi, peta lahan yang direvisi, dan rencana p
ar-benar membaca. Lalu jemarinya mulai b
u unit aja
ghitung angka, tapi
ng. Kita bisa bertahan.
a itu, ada suara k
berhasil? Gimana k
udah, berusaha m
atau kehilangan segalanya. Ironisnya, dia tahu cara meyakinkan kli
i menget
lang
ftar calo
rui pre
si lagi de
ow up
, lalu menyandarkan pungg
ke ruangan kosong. Suaranya nyaris ngg
Tapi bagi Rachel, wakt
dia membuka ponsel
ch
ah ada jadwal untuk pertemuan lan
kemudian, b
r
pembeli pertama. Deta
Besok adalah hari besar. Hari
rbunyi. Sarapan cepat, blazer rapih, rambut disisir
nget pagi ini, Hel." kata i
ing penting banget
jawab ibun
nya sudah menunggu di garasi. Dia menyalakan
cuma punya sa
k akan menyi