img Mencari Seorang Gadis Selama 20 Tahun  /  Bab 2 Rasa sakit di kepala Axel berangsur mereda | 5.56%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Rasa sakit di kepala Axel berangsur mereda

Jumlah Kata:1870    |    Dirilis Pada: 19/07/2025

k yang selama ini ia anggap sebagai tangan kanan kepercayaannya, kini berdiri di hadapannya sebagai dalang di bal

rdengar serak, namun tegas. "Perusahaan itu aku bangun denga

us membangun kerajaanmu, sampai lupa melihat ular yang melingkar di sekitarmu." Dia melangkah mendekat, mengamati Axel yang terikat dengan tatapan puas. "Kau se

bersekongkol. Mereka telah membentuk jaringan internal yang solid, memanfaatkan celah dalam sistem keamanan perusahaan dan memanipulasi data keuang

do terindah bagiku. Kau sibuk dengan romansa masa lalumu, sementara kami sibuk menyiapkan makam un

a. Ia memang terlalu fokus pada masa lalu, terlalu merindukan sosok "Mentari Kecilnya", sehingga lengah terhadap bahaya yang meng

rupsi dan penyelewengan dana yang akan mereka jadikan bukti untuk menjatuhkan Axel di mata para pemegang saham. Mere

b," ujar Reno sambil menunjuk sebuah artikel berita online yang telah dirancang. "Da

eluar. Setiap langkah yang diambil Reno terasa begitu terencana, begitu sempurna. Namun, di balik kemarahannya,

ggalkan Axel sendirian dalam kegelapan dan keheningan yang mencekam. Ha

ndingnya terbuat dari beton kasar, dan hanya ada satu pintu besi kokoh yang tampaknya terkunci rapat

namun tidak terlalu kasar. Ini mengindikasikan bahwa penculik tidak ingin melukainya secara

nghadapi tekanan dan memecahkan masalah pelik. Situasi ini memang berbeda, jauh lebih berbahaya, namun

kursi yang tajam. Perih terasa, namun dia terus melakukannya dengan gigih. Otot-ototnya tegang, peluh membasahi dahinya. Butuh waktu

luar. Suara mesin, samar-samar percakapan, dan kadang-kadang suara tawa. Dari suara-suara itu, dia menduga lokasi

dia berhasil melepaskan satu tangannya. Rasa lega bercampur sakit menjalar di pergelangan tangannya yang memerah dan lecet. Namun, dia tid

gkan tubuhnya perlahan, mencoba mengembalikan aliran darah. Kebeba

ntip kecil di bagian atas, namun terlalu tinggi untuk melihat keluar. Axel mencoba mendengarkan lagi. Sua

tor yang menggantung di sudut. Kabelnya menjuntai dari langit-langit. Mungkin ada

pada sebuah batang besi berkarat yang tergeletak di sudut ruangan. Itu mungkin bekas tiang

ri bagian yang paling rapuh. Dia tahu ini adalah usaha yang putus a

umpukan kotak-kotak kosong yang ada di sudut ruangan. Jantungnya berdebar kencang.

an di lantai dan melihat sekeliling. Dia tidak menyadari bahwa Axel sudah terl

ah kesem

ih, dia membanting batang besi yang dipegangnya ke arah belakang kepala pe

Udara dingin malam langsung menyapa wajahnya. Dia berada di sebuah gudang yang sangat besar, penuh dengan tumpuka

jagaan utama. Axel harus bergerak cepat dan tanpa suara. Dia mulai meny

in. Dia mencoba mencari pintu keluar, sebuah celah untuk melarikan diri. S

erbuka. Cahaya bulan samar-samar masuk dari celah itu, menandakan keb

capai pintu, sebuah suara

nti di

kan barang, senapan mereka teracung ke arahnya. Mereka pasti mendengar s

dara. Suara tembakan itu memecah kesunyian mal

rus bertarung. Dengan bekal latihan bela diri yang ia dapatkan selama bertahun-t

pecah berkeping-keping, membuat sebagian gudang kembali gelap. Momen kegelapan itu di

entang titik-titik lemah tubuh manusia. Dia menghindari pukulan, menangkis tendangan, dan membalas dengan serangan balik yang te

pukulan di kepala, ada yang meringis kesakitan karena tendangan di

lagi penjaga bermunculan, sebagian dari mereka membawa senjata api otomatis

bus celah itu, berlari sekuat tenaga menuju pintu gulir yang sedikit terbuka.

dirinya berada di luar, di sebuah area terbuka yang dikelilingi pagar tinggi.

buah mobil SUV hitam melaju kencang, menghalangi jalanny

ak Reno, suaranya dipenuhi amarah. "Kau

bil, senjata mereka teracung ke arah Ax

uang keras, tapi nasib seolah tidak berpihak padanya. Apa

eno, sebuah suara melengking memecah keheni

akan datang. Mereka pasti panik. Axel pun terkejut, siapa yang

Reno dan anak buahnya terpecah oleh kedatangan polisi, Axel berla

, "Tangkap dia! Jang

ih di bahunya. Sebuah peluru menyerempetnya, namun dia tidak ber

suara langkah kaki yang mendekat. Itu bukan langkah

datang untuk membantu

emberitahu polisi? Apakah ini jebakan lain? Namun, dia

rasa nyeri, darah mulai merembes dari luka goresan. Bebe

hnya mencoba melarikan diri. Baku tembak pun terjadi a

engah-engah. Dia berhasil lolos, setidaknya untuk saat ini. Tapi pertarungan belum berakhir.

anggil polisi? Apakah ini ada hubungannya dengan pencariannya terhadap "Men

tahu siapa di balik semua ini, menghancurkan jaringan pengkhianatan, dan menemukan gadis masa lalunya.

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY