enyamar sebagai pasangan suami istri yang sedang berlibur, berusaha tak mencolok di mata siapapun. Namun, suasana yang tenang, gemuruh hujan yang membasahi jendela, dan kehangatan dari
hianatan Pak Bram, sementara Kirana tenggel
an setiap tetes air yang jatuh. Axel berdiri tak jauh darinya, punggungnya bersandar di dinding, ingin bicara, tapi tak tahu harus mulai dari mana. Hati mereka penuh dengan pertanyaan yang belum t
is berbisik, namun terdengar jelas di tengah gemuruh hujan. "Kenapa kau tak pernah
terasa lambat, penuh pertimbangan. "Karena aku menunggu seseorang yang... kukira sudah tiada," jawabn
di tengah kegelapan yang panjang. "Dan sekarang setelah orang itu kembali... apa kau masih ingin menunggu?" P
mereka berdebar dalam ritme yang sama, berpacu dengan hujan yang tak kunjung reda. "Aku tidak ingin menunggu lagi," bisiknya, suaranya tercekat. "Aku ingin hi
ng tertahan. "Aku juga mencintaimu, Kak. Selalu mencintaimu." Sebuah jeda singkat, nafasnya tertahan. "Tapi..
telah menemukannya kembali-semua itu pecah menjadi sebuah dorongan tak tertahankan. Ia mendekap Kirana erat, seolah tak ingin melepaskannya lagi. Aroma Kirana, kehangatan tubuhnya
nduan, kesakitan, dan harapan. Dua jiwa yang terpisah oleh waktu, luka, dan jarak-kini saling menemukan kembali dalam keheningan badai, di tengah pusa
yang Men
an yang baru ditemukan itu. Badai di luar mungkin me
sesuatu yang sangat penting, Kak," katanya, suaranya kini lebih tegas, meskipun ada nada getir di sana. Ia menarik
hanya mantan bawahanmu yang ambisiu
irana, wanita yang baru saja ia temukan kembali dan cintai. Ia merasakan darahnya berdesir dingin, pikirannya kalut. "Kakak angkatmu? Apa maksudmu,
reka, dan mereka juga memiliki seorang anak laki-laki yang seumuran denganku. Namanya Rio... nama aslinya Reno." Ia menatap Axel, berusaha menyampaikan setiap detail agar Axel mengerti. "Kami tumbuh bersama. Dia san
diri. Aku mencoba membimbingnya, tapi dia terlalu gelap. Dia masuk ke dunia gelap karena dendam, dan dia merasa aku mengkhianatinya karena a
ikan. Kecemburuan Reno terhadap kesuksesan Axel, obsesinya untuk menghancurkan, dan ki
aha menguasai emosinya. Konflik ini kini bukan hanya tentang uang dan kekuasaan, melain
ukan hanya karena uang... tapi karena kau adalah bagian dari hidupku yang dulu dia pikir miliknya.
haan dan nyawanya yang dipertaruhkan, tapi juga hati Kirana, dan bahkan cinta yang baru saja mereka temukan kembali. Apakah cinta mereka
ari konflik yang melibatkan orang yang paling ia cintai, dan orang yan
yalurkan kekuatan. "Kita harus tetap kuat, Kak," bisiknya, matanya menatap Axel penuh keyakinan. "Jangan biarkan masa lalu
Dalam badai, dalam cinta yang rumit, dan dalam bahaya yang terus mengancam-ia tahu satu hal pasti: ia tidak akan melepaskan Kirana lagi, apa pun yang terjadi. Tekadnya kini tak hanya u
bergemuruh. Di dalam, badai hati mereka baru saja dimulai. Mereka tahu, perjalanan ke depan akan penuh dengan rintangan,
dan jaringannya. Kirana harus meretas server utama perusahaan logistik yang menjadi front mereka. Dan mereka ha
ukannya. Kita akan menghancurkan mereka. Tapi kita harus s
i aku sudah menyiapkan skenario terbur
tengah badai. Sebuah janji untuk melawan, untuk bertahan, dan untuk mencinta