img Mencari Seorang Gadis Selama 20 Tahun  /  Bab 3 Bau disinfektan menusuk hidung Axel | 8.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Bau disinfektan menusuk hidung Axel

Jumlah Kata:1877    |    Dirilis Pada: 19/07/2025

ingkar di bahunya yang terasa perih. Dia bukan lagi tawanan di gudang pengap, melainkan pasien di sebuah kamar rumah sakit yang bers

mpat tidurnya, membaca sebuah dokumen. Pria itu menoleh saat menyadari Ax

Saya Komisaris Besar Wibowo. Kami menerima laporan anonim tentang aktivitas m

sakit di bahunya membuatnya men

jelas, informasi yang mereka berikan sangat akurat. Kami berhasil menangkap beberap

idahnya. "Dia tidak sendirian, Komisaris. Ada

auh lebih rumit dari sekadar penculikan. Kami akan menyelidi

ng Reno, rencana jahatnya, dan direktur-direktur lain yang dicurigainya terlibat.

ai berbicara. "Kami akan menindaklanjuti informasi ini. Untuk sementara, demi

ya. Namun, satu pertanyaan masih mengganjal di benaknya. "Komisaris, apakah ada cara bagi s

ang membantu Anda tidak akan tinggal diam. Jika me

akin ini bukanlah kebetulan semata. Ada benang merah yang menghubungkan penyelamat m

lih, pikirannya terus bekerja. Dia meminta akses ke laptop dan ponselnya, mulai menyusun kembali data-data penting, me

ilku" terus menghantuinya. Bagaimana bisa Reno tahu tentang hal itu? Apakah ada orang lain yang meng

bali menyerbu benaknya, l

h tahun

dalam perjalanan bisnis ke sebuah desa terpencil di kaki gunung Jawa Tengah. Ayahnya, seorang pengusaha tambang yang sukses, sedang menjajak

mandangan sawah hijau terhampar luas, dan keramahan penduduknya yang tulus.

ndirian di tepi sungai. Rambutnya hitam legam, dikepang dua, dan senyumnya... senyumnya seolah membawa

um. "Halo," sapanya dengan suara c

ku Axel. Aku... aku iku

mengulurkan tangan kecilnya, jari-jarinya mungil dan lembut. Ax

an bercerita tentang impian mereka. Kirana bercerita tentang cita-citanya menjadi guru di desa itu, sementara Axel, untuk pertama kalinya, membayangkan masa

u terasa begitu pas, seolah Kirana bisa melihat cahaya di dalam dirinya yang bahkan ia sendiri

rus kembali ke kota. Saat perpisahan tiba, Axel merasa sangat sedih. Ia memberikan Kirana sebuah kalung sederhana dengan l

idak akan pernah melupakanmu,

Desa Kirana dilanda banjir bandang yang dahsyat. Komunikasi terputus, dan akses menuju desa terisolasi.

iwa dan yang hilang. Setelah berbulan-bulan mencari kabar, ia terpaksa menerima kenyataan pahit: Kirana mungkin termasuk di antar

ncoba mengubur kenangan menyakitkan tentang Kirana. Ia menjadi dingin dan fokus, namun jauh di l

ka lama itu. Foto seorang gadis kecil berlesung pipit, yang ia ambil diam-diam saat mereka

karena telah pasrah pada takdir, dan tekad yang kini semakin kuat. Reno benar, ia memang terlalu sentimental. Ta

akan boleh pulang, ia menerima s

12, besok pukul 10 pagi. Datang sendiri. Ja

erius yang disebut Komisaris Wibowo. Dia t

, hanya ada beberapa pelanggan yang duduk berjauhan. Axel memilih meja di sudut, tempat ia

tupi kacamata hitam besar, dan ia mengenakan topi lebar. Postur tubuhnya ramping dan gerakanny

ja Axel. Ia duduk di depannya, melepas

dengan mata cokelat yang teduh dan... lesu

p kencang. Itu...

itu, suaranya lembut, namun Axel bersum

a. Dia menatap Kirana, atau setidaknya, wanita ya

iknya, hampir t

nyumnya semakin jelas. "Y

caya ini terjadi. Setelah dua puluh tahun, setelah mengira Kiran

el akhirnya bisa bicara, suaranya

eh sebuah keluarga nelayan di pesisir. Mereka merawatku sampai aku pulih, lalu mengadopsiku. Aku pindah ke kota

a bersalah membanjiri dirinya. "Aku... aku

irana lembut. "Yang penting

wasa. Ada kematangan dan kekuatan terpancar dari sorot matanya, namun lesu

memanggil poli

keamanan siber. Salah satu klien kami adalah kompetitor perusahaanmu, dan kami mendeteksi aktivitas mencurigakan yang mengarah pada Reno dan jaringann

a kau tah

ereka susun tentangmu. Itu foto yang sama dengan yang kau ambil diam-diam saat kita di desa. Lalu ada juga panggilan

alu karena kecerobohannya, namun juga bersyukur karena ra

ntukku, Nana," kata Axel, sua

ana, matanya menatap Axel penuh makna. "Aku

lalu yang ia cari mati-matian. Kirana, "Mentari Kecilnya" yang dulu ia kira telah tiada, kini k

semakin membara, bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga

emang canggih, tapi mereka meninggalkan jejak. Aku bisa membantumu mengu

liki Kirana, sekutu tak terduga yang membawa serta kehangatan masa lalu dan harapan untuk masa depan. Perj

detail tentang strukur perusahaan, direksi yang dicurigai, dan sistem keamanan yang telah dibobol. Kirana m

Kirana sebagai sumber cahayanya. Axel tahu, ini bukan hanya tentang bisnis lagi. Ini tentang kea

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY