ai. Malam itu, setelah pengakuan cinta mereka, Dewi akhirnya bisa tidur nyenyak. Selama ini, tidurnya selalu diwarnai mimpi buruk tentang
eda dari sebelumnya. Tidak ada lagi canggung, tidak ada lagi keraguan. Hanya
tinya kita pacaran?" t
ngambil tangan Dewi, mengusapnya lembut. "Saya tahu, jalan kita tidak akan mudah. Masih ada banyak orang yang
hi kebahagiaan. "Aku juga, Reza
aat mereka keluar dari apartemen, sebuah mobil mewah berhenti di depan mer
nya memancarkan amarah dan cemburu. "Dewi?"
melindungi Dewi. "Pra
inya?" bentak Pratam
ilik siapa-siapa, Pratama. Da
semudah itu? Kau pikir kau bisa seenaknya m
gas. "Dia hanya orang yang mencintai peker
cinta bisa membeli segalanya? Kau tidak tahu seberapa besar pe
. "Silakan coba. Tap
gan raungan mesin yang memekakkan telinga. Dew
ik Reza, memeluknya
ulas tentang hubungan terlarang Pratama dan Dewi, namun dengan narasi yang memutarbalikkan fakta. Dewi disebut sebagai wanita gila ha
tahu harus berbuat apa. Namu
kan sebuah situs berita. Di situs itu, ada artikel yang baru saja diunggah, dengan judul
atama dan keluarganya menghina Dewi, dan bagaimana ia datang untuk menyembuhkan luka Dewi. Ia juga melampirkan bukt
k peduli dengan latar belakang Dewi. Saya mencintainya karena dia ada
enikah?" gumamnya. "Reza
a, dan di dalamnya, ada sebuah cincin yang indah. "Dewi, saya tidak ingin menun
Bukan karena sedih, tapi karena ba
ku tidak bisa menjanjikanmu kekayaan atau kemewahan. Tapi aku bisa menjanjikanmu satu hal. Aku akan mencin
uga, sangat buruk. Mereka mengirimkan surat ancaman, mencoba untuk memisahkan mereka. Pratama pun s
jarkan Dewi untuk tidak takut, untuk melawan. Dewi mengajarkan Reza untuk
a datang dengan amarah yang membara. "Kau pi
bukan wanitamu, Pratama.
mencoba untuk memukul Re
n suara tenang. "Aku hanya pria yang m
engannya!" teriak Pratama
anita murahan. Aku adalah wanita yang pernah mencintaimu, tapi kamu buang begitu s
diam. Wajah
ra mantap. "Aku sudah bahagia dengan Reza. Dan aku akan membangun masa d
tidak lagi mengganggu mereka. Mereka menyadar
anya dihadiri oleh keluarga dan teman-teman terdekat. Tidak ad
za memegang tangan Dewi. "Dewi," ucapnya, "Aku ingin kamu tahu, aku a
bersyukur. Bersyukur karena kamu datang
takdir, untuk saling menyembuhkan, saling menguatkan, dan saling mencintai. Mereka membuktikan, bahwa cinta sejati tidak har