img Cinta Palsumu Menghancurkan Hidupku  /  Bab 2 keraguan | 4.65%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 keraguan

Jumlah Kata:1611    |    Dirilis Pada: 07/08/2025

"Pak... Reza," katanya, suaranya pelan. "Anda tidak tahu apa-apa t

ratama tunjukkan. "Mungkin saya tidak tahu detailnya, Dewi. Tapi saya meliha

ewi. Ia menatap Reza dengan

sarkan saya. Dia hancur, sama seperti kamu sekarang." Reza mencondongkan tubuhnya ke depan, tatapannya lekat pada Dewi. "Saya melihat kamu dan saya meliha

ah berpikir bahwa seorang pria sekaya dan sekuat Reza akan memiliki cerita seperti itu. Rasanya, ia

a ingin kamu memberikan saya kesempatan. Kesempatan untuk membuktikan bahwa cinta tida

sendirian lagi. Hatinya yang dingin perlahan mulai mencair. "A

bagai teman. Apa pun itu. Mulailah dengan pekerjaan ini, Dewi. Bangun kembali dirimu, bukan untuk membu

untuk menyenangkan Pratama. Ia berusaha menjadi yang terbaik agar Pratama bangga padanya.

menarik napas dalam-

sebelumnya. Di sini, tidak ada tatapan sinis, tidak ada gosip yang membicarakan masa lalunya. Semua orang ramah, profesional, dan menghargai karyanya. Rez

za datang menghampirinya. "Dewi, apakah kamu keberatan jik

ederhana di dekat kantor. Di sana, suasana terasa lebih santai. Reza tidak membahas p

n hal itu. "Dulu... saya suka melukis. Melukis pema

tanya Re

arena Pratama selalu menganggap hobinya kekanak-kanakan. Pratama lebih suk

. Kapan-kapan, ayo kita melukis bersam

ebar. "Anda j

Tapi saya selalu suka seni. Makanya saya terkesan

sedikit demi sedikit tentang hobinya, tentang keluarganya. Ia bahkan tidak meny

makan siangnya, Re

a, Dewi. Lain kali, kita

uga menghabiskan waktu di akhir pekan. Reza mengajak Dewi ke galeri seni, ke pameran-pameran, dan akhirny

pun yang kamu

tidak menyentuh kuas. "Aku t

hatimu," bisik Reza. "Keluar

nggoreskan kuas. Warna-warna gelap, hitam, abu-abu, dan biru tua, mulai memenuhi kanv

nggelam dalam perasaannya. Ia tidak bertanya, ia

ebuah lukisan yang penuh dengan kepedihan, namun juga penuh

, bukan pelukan yang terburu-buru seperti Pratama. "Tidak

han, air mata yang selama ini ia sembunyikan. Ia menangis sejadi-

Reza mengusap rambut Dew

a lebih baik," ja

sendiri," kata Reza. "Kamu sudah mulai meneri

ggu taksi di depan kantor, sebuah mobil mewah berhenti di depannya. Jendela mobil

ada mengejek. "Aku dengar kau bekerja di sini

n. Ia sudah tidak tak

Jangan pernah berpikir bisa menggoda Pratama lagi. Dia sudah bahagia denganku.

issa dengan tatapan yang tajam. "Aku tidak pernah mengganggu Pratama, Clarissa. K

ngan jawaban Dewi. "

tidak punya apa-apa lagi untuk ditakuti

um mengambil segalanya, Dewi. Ma

idak peduli. Ia berjalan pergi, meninggalkan Cla

an aneh dari rekan-rekan kerjanya. Ada yang berbisik-bisik saat ia

depannya, ada foto dirinya dengan Reza, sedang makan siang. Judulnya,

ya?" gumamnya. "Aku bukan

rang dengan Pratama Abisatya, dan kini ia mencoba untuk menjerat Reza, yang juga dikenal sebagai saingan bisnis Pr

gkit, semua usahanya untuk melupakan masa lalu, hancur dalam sekejap.

nya. "Dewi, apakah kamu sudah membac

mengangguk, is

majalah itu dan merobeknya. "Mereka tidak tahu

sudah tahu," ucap Dewi. "Mereka akan

peduli apa kata mereka. Saya tahu siapa kamu. Saya tahu kamu adalah wanita

kan merusak reputasimu," u

ak hanya karena satu artikel murahan. Lagipul

rdiam. Jantungnya berdebar ke

ya melihatmu. Kamu mungkin tidak percaya, tapi ini benar. Saya ingin membuktikan, b

ankah ia percaya lagi? Akankah ia membuka hatinya un

ng terjadi. Ia teringat akan Pratama, janji-janji palsunya, dan luka yang ia b

, dan kembali ke masa lalu. Atau bang

ya. Kali ini, ia tidak melukis jentera usang. Ia melukis matahari, yang perlahan terb

, dan masih ada luka di hatinya. Tetapi, ia tidak sendirian lagi. Ada Reza, pria yang berja

rna-warna yang cerah, dengan harapan yang baru, dan dengan cinta yang tulus. Ia tidak akan membiarkan masa lalunya men

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY