a lebih lama hari ini. Rasanya sungguh menyebalkan sekali. Cilla mera
arang lo?"
lama bareng sahabat yang n
Tiati dijalan yah," p
tergesa-gesa menuju parkiran. Begitu dia sudah nyaman
ban mobilnya bermasalah. Dia menepikan mobil
mengambil ponsel dan menelpon bengkel langganannya. Tapi sampai 30 menit berla
anya Dewa di
e bannya kempes, Wa," adu Cilla lengkap disertai
enapa la
kut sen
ponin Ad
a nggak mau. Gue la
lponin Pak Imam
sopir yak. Ngapain gue
. Dah sana telpon P
, Wa. Awas
putnya bersamaan dengan montir bengkel. Cilla ingin memaki si montir sebenarnya tapi
l Pak Imam dengan sedikit
tidur. Cilla mengucek kedua matanya dan mulai t
imana i
dulu ya. Ditungg
putih yang sangat mewah. Saat Cilla akan mengetuk pintu, tiba-tiba pin
e, Kak. Sila
maka
Selang beberapa menit, Pak Tanto, Bu Melisa, Pak Hartono, Bu Roslina, Lulu, Fira, Dewa dan Adrian muncul menyanyikan lagu "Happy Birthday" dengan kue ulang tahun di tangan Lulu. Cill
uanya," sel
tersenyum mendengar pernyataan Bu Melisa. Mereka segera bergantian menyalami Cilla dan
uduk sendirian di Gazebo taman belakang. Adri
Nggak ikut
telpon soa
mm
ya. Panjang umur, s
k dari Gazebo itu. Tiba-tiba Adrian memanggilnya. Saat Cilla berbalik
ganku? Berbagi kebahagiaan dan kesedihan bersama? Aku berjanji a
matanya menetes. Sungguh ini adalah kado terindah di hari ulang tahunnya. Cilla ha
drian sambil memasangkan cincin di jari m
umah yang dibeli Adrian untuk Cilla. Untuk kado ulang tahun Cilla. Seandainyapun
*
ergi ke kantor Cilla untuk mengajak gadis itu makan siang. Belum sampai dia melajukan mobilnya, dia melihat seorang wa
n, wanita itu langsung
ian. Cukup lama Miranda memeluk Adrian. Terasa kem
Mir? Kam
hat sama kamu. Sekarang mung
irian? Edo
Edo, dia udah ngel
ini, Mir? Ini kamu lagi
l terisak. Tampak ia ingin men
an sekali wanita itu, bagaimanapun juga Adrian pernah bahagia bersamanya. Dan set
t dia menunggu tapi Adrian masih susah dihubungi. Dia mul
" Dewa mulai mengelu
t, pua
Adrian mendadak ada m
rian udah cabut 30 menit yang lalu. Gu
mat, Non. Kalau ada apa-apa Adria
dan kembali duduk meskipun raut w
t lega. "Cil, nanti aku jemput ya. Kita dinner aja. Maaf siang ini tib
ya di meja. Entah kenapa resah di dadanya tak kunjung men
atanya udah dik
nggak enak,
akan aja pakek ojol. Gue lag
ah gi,