dalam gubuk kecil di tepi hutan, suara kayu terbakar dari tungku terdengar pelan, berbaur dengan suara jangkrik yang bersahut-sahutan. A
a tersengal-sengal. Luka di bahunya masih mengeluarkan
. Perban ini harus diganti," pinta
dut rumah, mengambil sehelai kain yang sebelumnya sudah d
i kulit sang pria. Arunika menggigit bibirnya, menahan rasa mual sekaligus takut. Ia tak per
bisa sampai ke sini?" tanya
li fokus menekan luka dengan kain bersih. "Nenek juga tidak
yang memburu pria ini? Apakah orang yang sama yang dulu membunu
rtutup kini berusaha terbuka sedikit. Suaranya s
purung kelapa dan menyodorkannya ke bibir pria itu. Dengan susah paya
.. kalian...,"
runika sambil menatap penuh kewaspadaan. "Siapa kamu s
njawab. Matanya menutup kembali
n cemas. "Nenek, apa kita tidak sebaiknya mela
! Jangan sampai orang desa tahu ada dia di sini.
yang bahkan tanpa rasa malu pernah datang ke gubuk mereka, menawarkan-atau lebih tepatnya memaksa-Ar
eka sembunyikan, bukan hanya pria itu yang aka
gal di sini bagaimana?" suara
ah Tuhan yang menentukan," sahut nenek Jayanthi dengan manta
nenangkan sang nenek. Mereka berdua sama-sama tahu, kedatangan pria ini bukan h
a. Ia terkejut mendapati cahaya pagi menyelinap masuk lewat celah-celah dinding bambu
am sebelumnya. Arunika mendekat pelan, ingin memastikan suhu tub
anya parau, tapi lebih
hati-hati. "Aku menemukanku di bel
ama sebelum akhirnya ber
elan. Nama itu asing di tel
rti menyimpan beban berat yang tak bisa ia ucapkan. "Aku
, bingung sekaligu
t. "Kalau begitu, jangan banyak bicara dulu. Istirahatlah. Kami tidak
emah, lalu kembal
-hati, memastikan tak ada orang desa yang tahu keberadaan pria itu. Setiap kali ada tetangga
mpok orang asing masuk ke wilayah hutan. Mereka dicurigai me
a salah satu dari orang-orang itu?
kecil dekat rumah, ia dikejutkan oleh suara langkah berat
mas
ya beberapa langkah darinya. Senyum
an. "Kau makin cantik saja. Apa ka
taran suaranya. "Aku... aku
u pikir aku punya waktu menunggu selamanya? Kau tahu sendiri bagaimana keadaan nen
nya bergetar. Ia tahu betul apa maksud dari ancaman itu. B
ah gubuk. Rama muncul, meski masih terlihat le
ngancam mereka,"
jahnya seketika berub
gaimana bisa Rama keluar? B
ku bukan siapa-siapa. Tapi aku tidak akan diam
ngkah mengintimidasi. "Berani sekali kau bic
seorang pengecut yang hanya berani me
ra benar-benar murka. Dan benar saja-wajah Br
akan mencari tahu siapa kau sebenarnya. Dan
dan pergi, meninggalkan Arunika yang masih gemetar
nopang tubuhnya. "Kenapa kau keluar
bih baik aku menantang dia sekarang, daripa
Kata-kata Rama membuatnya bingung antar