img SANG PEMUAS BIRAHI  /  Bab 3 Gadis Desa yang Binal (part.3) | 16.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Gadis Desa yang Binal (part.3)

Jumlah Kata:1345    |    Dirilis Pada: 04/09/2025

rminal. Ningsih melihat Mirna sudah berganti penampilan. Rambutnya di

da banget?" tanya

i baju seksi dari pagi. Nanti aku ganti di sana," jawabnya sa

engan ramah. "Jadi ini Ningsih? Mirna sudah ceri

n bekerja sebagai pe

uh pelayan. Kamu akan bertugas mengantarkan

Mirna. Ia tidak tahu, di balik persetujuan itu, Mirna sudah menyiapkan siasat licik. Mirna mengamati Ningsih

mun, sesekali ia melihat Mirna. Pemandangan itu lagi-lagi membuat Ningsih bergidik. Mirna mengenakan gaun mini ketat berwarna me

sih. "Gimana? Enak kan jadi pelayan? Gajin

ajinya sebagai pelayan jauh dari yang ia

amu harus cepat-cepat n

ksu

menemani tamu-tamu minum. Duitnya

ggak, Mir. Aku cuma mau jadi

bih. Bonusnya bisa sampai jutaan lho," goda Mirna. "Kamu nggak usah langsung ka

u, Mir," Nings

tamu. Aku jamin, kamu akan ketagihan sama uangnya," kata Mirna, tangannya

a. Ia hanya bisa berharap, godaan Mirna tidak akan menjerumuskannya lebih dalam lagi ke dunia gelap itu. Sementara Mirna

*

an ia tidak bisa tidur, hatinya gelisah memikirkan apa yang akan terjadi hari ini. Janjinya untuk hanya menjadi pelaya

bangun. Kita harus siap-siap. Nanti malam kamu harus

hat Mirna sudah berdandan, bahkan di pagi hari. Rambutnya di-curly, li

gi sudah begini

rin kamu cara berdandan yang benar, cara be

akaian seksi, gaun mini, atasan ketat dengan belahan dada rendah, dan ro

, seolah membaca pikiran Ningsih. "Kamu pakai gaun ini, ya," k

nggak nyaman, M

mu di sini suka yang seksi. Apalagi badanmu sint

in, merasa seperti orang lain. Tubuhnya yang sintal memang terli

rin kamu cara jalan. Pinggulnya digoyang sedikit, jangan kaku kayak ti

hela napas. "Aduh, Ningsih. Nanti malam kamu harus lin

i *blush on*, ini *eyeliner*. Kamu harus pakai semua. Biar mata kamu terlihat lebih

anya asing. Gadis desa polos itu kini sudah mulai berubah menjadi seorang wanita

-

mengenakan gaun ungu yang diberikan Mirna. Ia melangk

alin ke tamu. Kamu nggak usah khawatir

menghampiri mereka. Ia tersenyum, matanya

h. Dia pendatang baru

Nama saya Agus

sa canggung. Mirna menyikutnya, m

pesan apa?" tanya Ning

, Ningsih. Tidak perlu canggung. Du

mberi isyarat agar ia menuruti pria itu. Denga

i kecantikan Ningsih. Ningsih merasa sedikit nyaman, karena Pak Agus tidak langsung berbuat aneh-aneh. Namun, d

lah tahu kegelisahan Ningsih. "Ini bagia

nggak suka,"

n saja. Nanti juga te

erangkul pinggang Ningsih, tangan kanannya mengusap lembut paha

egitu," kata Ningsi

ng? Hanya begini saja. Kamu kan c

mu jangan kaku! Biarin aja! Ini yang namanya 'mer

k dengan sentuhan pria itu, namun ia juga sadar akan

gus memaksa. Ia menarik Ningsih ke dalam pelukannya. Ningsih merasa seperti tercekik. Ia hanya bisa pasrah. Pak

Ningsih," bi

leng. "Saya ng

. Cuma ciuman,"

Ningsih menghela napas, ia mendekatkan wajahnya ke Pak Agus, mencium bibir pria itu. Ningsih me

u. "Ini bonus buat kamu, Sayang. Lain kali, saya mau kamu

inya. "Lihat kan? Gampang kan? Itu baru ciuman, belum yang lain," b

u, ia sudah berada di jalan yang salah. Tapi ia juga tidak bisa kembali. Ia sudah terlanjur basah, ia harus b

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY