nteraksi yang menyenangkan dengan Niko yang meringkuk dalam pel
saya, masih bersama kami. Selama waktu itu, Clayton dan saya sering terlibat dalam
terlepas dari genggaman saya d
, bergegas ke sisiku. "Nyonya Evans, mengapa Anda turun ke bawah? Saya hendak mengambil
san hanyalah sekadar gerakan naluriah dalam su
bisa terlibat begitu dekat
menghampiriku. "Diamlah, Lilliana. Kalani, menga
s sambil fokus pada pecahan-pecahan itu, tampak
ajinasiku? Atau apakah mereka telah berint
cahan di sekitar kakiku, dan berulang kali memin
an kaget, mencoba memaham
dan Clayton datang memelukku, aku tersadar dari
telah sirna. Rasa sakit yang kurasakan juga telah memudar. Sebaliknya, satu pertanyaan
an Niko ke Kalani. Niko segera melingkarkan tangannya yang ha
langsung dari pelukan Kalani. Niko adalah anakku, dan
ingung. "Nyonya
k tidak b
il menatap anak dalam gendonganku. Aku berusaha menenangkan diriku, me
perintahku dingin pada Kalani.
mu akan pergi ke pameran sore ini?" Bukankah
kurang memperhatikan Kalani, bahkan tidak meliriknya se
rsandar padanya? Atau apakah dia secara tidak sadar
an itu! Kebetulan aku pulang ke rumah untuk mengambil sampelnya, jadi aku berpikir untuk menje
menyebutkan kejadian baru-baru ini seolah-o
udah terbiasa dengan tingkat keintiman ini denga
nku, mengulurkan tangan ke C
ngambil Niko dariku. "Biarkan aku me
idaksenangan. Niko tampak
ya. Aku menghabiskan sebagian besar hariku dalam keadaan linglung dan tidak punya ke
ya pulang pada hari Sabtu. Austin, putra kedua saya, dirawa
n menghantamku. Apakah Kalani merusak obat saya saat itu? Apa niatnya?
ndakannya mem
h lama lagi. Aku tidak sanggup membiark
engamati Clayton yang tengah asyik menghujani
gkin seorang suami yang penuh kasih sayang bersekongkol melawan saya
pada suamiku. Saya perlu mengatasi situasi ini dengan
k menghadapi Clayton, a