jalan keluar, Kalani mendorong pi
n menyesapnya. Clayton tampak santai dan tersenyum. Dia lalu melirik
langi pandangan Kalani. Dengan cepat, aku memiringkan mangkuk di tan
bibirku, berpura-pura menelan obatnya, membiar
u saja saya minum ke dalam mangkuk, seh
, Clayton mengambil
gku, dan menyerahkan mangkuk obat kepada Kalan
itu di meja samping tempat tidur dan mengecup keningku.
, berpura-pura malu. "Silakan, pergi
i tirusku. "Baiklah, saya akan berangkat kerja sekarang. Beristirahatlah deng
n melihatnya pergi dan menambahkan, "Kamu sebaikn
mengulurkan tangannya untuk me
anpa melakukan kontak
lani yang tersis
r?" Aku bertanya dengan lembut,
uru. "Hubungi aku jika kau butuh sesuatu," jawab
makanan. Lalu, saya kembali ke tempat tidur, menutupi tubuh dengan s
Saya gemetar karena gugup, tetapi tetap bert
enjaga kekuatan saya. Di sisi lain, saya tetap w
lasan keamanan. Setelah menyaksikan banyak kejadian yan
u kini menjadi je
n ini, dengan alasan kurangnya privasi. Dia bertanya apakah sa
dirian saya dan hanya mengaktifkan kamera saat
ruangan itu jarang digunakan, meskipun saya t
kesempatan itu untuk merapikan selimut, membersihkan sisa o
ama Niko, berpura-pura lelah, s
a mereka, dan aku tidak mampu membiarkan
dak menemukan sesuatu yang salah. Ada banyak pe
, saya menahan diri dari gerakan apa pun. Dengan mata tertutup, saya m
kan indraku ke tingkat yang ekstrem. Berpura-pura tid
ari bahwa tetap terjaga le
rasa gugup, lelah, dan lemas yang luar biasa, saya ak
fku yang sangat sensitif memberi