ambil membawa botol bayi di tangan. "Tuan da
tikan pidato saya
tergesa-gesa sebelum saya
aru ini menimbu
sa hanya mengurus Niko saja. Karena Kalani cukup berani untuk menyakitik
Kalani. "Berikan padaku botolny
alani terlihat jelas. Dia bahkan tidak
aman Clayton, tetapi Niko dengan tidak sabar menampik usah
ta lembut, "Mari kita makan." Atau Anda akan segera lelah. Ma
obat itu, kalau tidak, dia tidak akan berbicara sebebas itu. Jelas, ia bermaksud agar
terlalu bersemangat. Saya harus berpura-pura kelelah
kan diriku sendiri bahwa dia adalah anakku. Saya harus menunggu waktu yang
n dengan lahap. Dia tampak senang
ng meng
da punya selera makan." Clayton menep
aya merasa agak kenyang." Aku bersandar lemah di
a tidak berpu
. Saya benar-benar mengerti apa artinya menjadi lemah secara fisik. Bahkan bangun dari tempat tid
bat dan merasa jauh lebih baik, saya tet
lelah?" Clayton bert
pura lemah sambil bersandar di me
mengangkatku. "Biarkan aku mem
kali dia memelukku. Tidak dapat dielakkan lagi bahwa saya merasakan perasaan melankolis. "Sayang, kapan aku akan pulih?
amu bisa turun sekarang!" dia meyakinkanku s
asa meresahkan. Apakah aku ti
rgap, jadi aku tetap diam,
makan, aku melihat Kalani yang sedang m
on mendudukkanku di tempat tidur se
iri di samping tempat tidur, tatapannya tajam ke arahku
ik. Tidak ada kehangatan di matanya, yan
k lalu memanggil deng
u menanggapi. Aku berpu
emakin dekat, napasnya yang hangat meny
ada sesuatu yang tidak
iksaku, menghancurkan sediki
omen itu. Dia berbisik
uh. Kata-katanya membuatku tercengang. "Awasi dia. "Dia berad
a, kata-kata Clayton cukup mengkhawatirkan hingga membuat saya