/0/28057/coverbig.jpg?v=f3b4efcf5a91765b6e671e1a7eb8bdcb)
ng remang-remang di Vil
gan lembut mengecup tahi lalat keci
tar, dia berkata,
ungan dengannya, menoleh perlahan, sorot mata lia
setahun. Kenapa dia tiba-tib
a hanya tersisa enam bulan lagi," ucap
l perlahan di se
ah menjadi istriku," tamb
a tertegun. Keheningan menyelimu
ancarkan bayangan panjang di dinding, membuat ja
mine sambil meng
as Vovo. "Kita akan menikah lagi setelah enam
erti seseorang yang menyampaikan pesan y
m diam, matanya tak berpa
h kata-katanya adalah per
awal, Jasmine-lah yang selalu mengejar
a bertahun-tahun, melewati masa-m
berdiri tegak, melindunginya dari ayah tirinya-sambil memegang tongkat yang retak,
mine lemah dan berlumuran darah, dia melihat Vovo-
u, Jasmine ad
nuhi setiap permintaannya dengan sepenu
t dan hangat, lalu berkata dengan suara pelan,
ngsung singkat, dan kasih sayang yang mereka bagikan selalu terasa a
ebutnya naif, dia tetap berta
ikan tujuh tahun hid
rap dapat menghiburnya, memutuskan bahwa Vovo harus segera menikah. Mungkin perni
hirnya menik
ah menikah, sesuatu malah berubah. Vovo mulai menjauh. Terkada
anku?" Vovo mengerutkan kening saat
akukan ini?" t
sung. Sebaliknya, dia berkata,
smine terasa sesak. "L
t matanya suram dan tenang, menger
ah menikah, dan dia tidak ingin menyakitimu, dia tidak pernah membiarkan hubungan kami berkembang terlalu jauh. Bahkan saat aku mencoba menebusnya, dia
egitu tenang, menusuk hatinya lebih d
da pria beristri-yang berjanji akan menahan diri tapi
pertahankan suaminya untuk dirinya sen
ang dulu membuatnya jatuh cinta-mata yang t
lanya mula
k hari wanit
u inginkan?" tanya Jasmine,
wab, hanya menga
uka mulut untuk me
gnya sebelum dia sempat me
terkejut. Dia mengerutkan ke
edikit kesal. "Kamu tahu aku butuh persetujuanmu untuk melanju
menatap dinding putih, mengamati b
atakan apa-apa lagi, mengenakan pakaia
ia juga tidak berhenti sejenak untuk menyadari bet
tidak akan bisa
yakin aka
dengan keras
u, Jasmine ditin
tidur, menatap pintu seolah-ol
dian, ponseln
an muncul
lah pesan dari nomor yang dikena
pantulan pintu kaca, senyum lembut tersungging di bibirnya, keha
e atas untuk melihat pesan-pesan sebelumny
pi karena dia ada di sini be
ernah jadi pilihan pertama baginya; dia hanya memilihmu karena terpaksa.
berlanjut, membuktik
alu memperlakukannya dengan dingin ternya
harusnya tahu siapa aku. Apa kamu suka bunga yang ada di ruang tamu hari
e tahu siapa yang
sa merangkai bunga di berbagai villa dan
lumnya. Tetapi dia malah mengabaikannya dan mengatakan ba
k Vivian. Sebagian besar pesan tidak disertai foto, dan yang ada pun
hari ini. Foto hari
adanya. Kemudian matanya melirik laci di samp
da tes kehamilan yang d
k Vovo. Pada saat
basahi kertas itu dan
i semua ini? Hati Vo
rek api yang ditinggalkan Vovo. Api menya
perceraian mereka akan menjadi hal ter
bukan dalam bentuk uang, tet
n pernah menc

GOOGLE PLAY