hangat ke gelas-gelas plastik yang dibawa semua orang. Suara musik, tawa, dan tubuh-tubuh bergerak tak berirama. Selena tetap menempel d
eman sekamarnya, berteriak padanya di tengah alunan re
, lalu tersenyum agar Da
menenangkannya: karangan bunga kertas,
suasana
untuk sementara. Aroma aneh tercium di ruang tamu, menembus aroma manis minuman. Beberapa ora
masuk b
ati pintu. Masing-masing digandeng seor
menya bercampur desahan. "Sekara
a agar mereka tidak terlihat. Ia me
terj
ampir selangkah, tetapi cukup untuk menegangkan bahunya. Luciano sedikit menoleh, seperti binatang yang menangkap gerak
ila menca
emudian, kehadirannya terasa seperti sebuah nama di hidu
Gelas Selena membentur dinding, dan limun memercik k
gsan," Dani
-orang yang ditemuinya dengan cara yang aneh. Elías mengikuti sedikit lebih jauh di bela
" tanya Daniela
ngkan kepala, s
ik-baik
an Selena. Luciano melepaskan pasangannya dan
ia terasa jauh. Ada saat di mana ia berpikir me
tiba leb
. Yah, terkadang," s
skannya dengan ekspresi kesal. Namun perhatia
yanya tanpa menggan
a," ka
dengan dagunya. "Dan yang pura-p
tidak menatapnya, dan ia juga men
," jawabnya, sambil
Luciano menegaskan.akkan gelas
rasakan geli di tengkuknya, seperti sengatan listrik dari kel
" sap
an Daniela turun tan
satu. Selena kuliah Sas
Elías jujur, menatap Dani
lihkan pandangan
erti..." Ad
tertaw
nil
murah. Mereka menjualnya di supermarket. Ia tah
denganku,"
" jawab
at sebelah alisn
u s
dia," pi
dengan seringai, la
gin bersikap
mendengarkan sesuatu yang tak didengar o
ngena
ngan cara yang ta
an menggeleng
mengalihkan perhatiannya ke pintu,
berada di sini," a
gerjap, ta
snya tak be
lainkan sebagai peringatan. -Se
mu," koreksinya. "
enatap Adrián, berharap ia akan memilih kata-katanya dengan hati
ya, sambil menatap
rebut dindingmu?" ta
Elías mem
awab; mereka bergerak maju
niela muncul, karena ia telah teralihkan
aris tak bi
as, dan semua ora
a hanya tahu bahwa ketika ia bertemu dengan