img Puncak Nafsu Ayah Mertua  /  Bab 1 Suamiku lemah syahwat | 5.26%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Puncak Nafsu Ayah Mertua

Puncak Nafsu Ayah Mertua

Penulis: Cerita _46
img img img

Bab 1 Suamiku lemah syahwat

Jumlah Kata:909    |    Dirilis Pada: 06/10/2025

dihku. Udara kamar ini dipenuhi bau tubuhnya, hangatnya masih tersisa, tapi tidak ada artinya. Ia datang, seperti biasa, t

elesaikan sesuatu, bukan menikmati. Aku memejamkan mata dan menarik napas dalam, mencoba bertahan. Hatiku koso

ya, menggeliat sedikit unt

edikit..." desahku lembut, me

ucapku lagi, mencoba seolah menikma

m telingaku, berat dan memaksa. Aku tahu itu tanda-tandanya. Dia akan selesai sebentar lagi. Dan ben

terbaring, tubuhku masih terbuka sebagian, kehangatan itu pun menguap lebih cepat dari

dengar, seolah hanya satu hela napas yang putus di udara. Sebagi

celananya dari kursi, berdiri,

dul tidak p

-keras ke kaca rapuh. Tangan yang tadi kugunakan untuk menggenggam selimut kini jatuh lemas. S

pul di pelupuk mata. Tubuhku masih basah, bukan karena kenikmatan, tapi k

g tersisa dariku malam ini. Leo sudah keluar dari kamar tanpa menoleh sedikit pun. Yang tertin

hangat, tapi bagiku r

t yang menutupi tubuh telanjangku, suara detik jam terdengar pelan, mengisi ruang yang koson

eo, pria yang tiga tahun lebih tua dariku. Kami menikah tiga tahun yang

kang saat aku memasak, dan selalu menanyakan kabarku meski hari sedang sibuk. Pelukannya pernah

a uang. Sumbernya lebih sunyi dari itu, lebih menyakitkan, karena semua ber

tu garis, Leo memelukku dan berkata, belum rezeki. Tapi lama-kelamaan, kalimat it

g menghalangi keinginannya untuk menjadi ayah. Ia menyebutku wanita mandul, dan aku ta

yataan bahwa aku tak tahu kapan tepatnya Leo berhenti mencintaiku. Atau mung

iam. Keheningan menelanku bulat-bulat. Lama-kelamaan,

yang kutahan. Aku mengenakan daster tipis dari kursi tanpa repot memakai

sepi, hanya diterangi cahaya remang dari ruang tengah dan sedikit nyala lampu dapur yang belum dipadam

di ambang pintu dapur

jang tanpa atasan. Punggungnya lebar, otot-ototnya terlihat jelas di bawah cahaya lampu dapur yang k

ungku langsung be

rumahku? Tengah malam, tanpa baju, d

tau justru... penasaran. Aku hanya berdiri diam, memperhatikan punggungnya yang lebar da

l air dari mulutnya. Ia mengh

terkejut. Tidak panik. Hanya diam. Dan dalam kepala y

indah itu...

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY