img Puncak Nafsu Ayah Mertua  /  Bab 5 Izin Menikah lagi | 26.32%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Izin Menikah lagi

Jumlah Kata:1193    |    Dirilis Pada: 06/10/2025

k. Tatapannya menelusup tajam ke mataku, seolah ingin mengupas lapisan demi lapisan rahasia yang selama ini kututup rapat. Sejenak aku merasa seperti anak kecil yang ketahuan berbuat salah. Nam

anpa menambah kalimat lain. Langkah-langkahnya terdengar berat menapaki tangga menuju lantai dua, berderit pelan di setiap pijakan. Aku mendengarkan sampai suara langkah itu menghilang sepenuhnya di atas

an, tapi kali ini malah terasa pengap, seolah memenuhi seluruh kepalaku. Aku mencoba kembali fokus. Tanganku mengambil sayuran satu per satu, memotongnya dengan pisau yang bergetar di genggaman. Suara

anku bukan lagi sekadar memasak, melainkan cara untuk menahan tangis. Aku menggosok-gosok telapak tanganku yang dingin, tap

lakukan setiap hari: nasi hangat di piring besar, lauk yang berjejer, sup di mangkuk. Aku menatap hasil kerjaku lama-lama, menunggu rasa puas itu muncul. Tapi tak ada apa-apa selain lelah yang mengendap di tubuhku. Ra

kursi tanpa bicara, lalu duduk di meja makan. Tangannya langsung menyendok nasi, menyuap makanan

eperti benteng yang tak bisa kutembus. Aku ingin bicara, ingin sekadar bertanya apakah ia lelah atau bagaimana harinya. Tapi bibirku kelu. Kata-kata terasa seperti batu yang tertahan di tenggorokanku

utnya begitu saja. Dingin dan datar. "Aku mau keluar

keheningan di antara kami. Aku menatapnya tak percaya. Bibirku bergetar, mata

belum bisa berikan aku apa-apa. Kamu pikir aku mau terus kayak gini?" katanya sambil melanjutkan makannya. Nada suaranya din

ci. Mataku mulai panas, dan tanpa sadar air mata mengalir begitu saja. Aku tidak berusaha menyembuny

ret serpihan diriku yang patah. Dinding-dinding rumah ini yang dulu terasa hangat kini seperti menyempit, menjepitku dari segala sisi. Sesampai

mata tak berhenti mengalir. Semua kekuatan yang kutahan selama ini akhirnya runtuh seketika. Rumah ini tak lagi

han. Suara detak jantungku terdengar keras di telingaku sendiri. Udara terasa tipis. Setiap tarikan

tik kecil. Tapi di tengah sesak yang membakar dadaku, sesuatu perlahan berubah. Tangisku makin lama makin pelan, b

uh bara. Aku sadar, apa pun yang sudah dia lakukan selama ini, sudah melewati batas. Semua luka, semua hinaan, semua tatapa

t. Aku sadar kalau aku pergi, kalau aku menyerah, yang bahagia justru dia. Dia akan bebas,

u yang baru. "Aku akan tetap jadi istrimu, Leo," gumamku dalam hati. "Aku akan tetap di sisimu. Dan

lirih, suaraku nyaris tak terdengar tapi p

tapi di balik itu ada sesuatu yang berbeda. Ada api yang menyala pelan-pelan. Aku bukan hanya istri

ncul kekuatan yang tidak pernah aku kenal sebelumnya. Aku akan tetap tinggal. Aku akan tetap menjadi istrinya.

tulan wajahku yang sembab. "Aku tidak akan kalah," gumamku. Dan untu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY