teriakkan membuy
tanya seorang gadis muda di
Nur?" t
s itu menganggu
rupanya adalah sosok yang mengikutiku dari belakang.
yang mengikutiku?" ta
dari tadi. Kenapa bangun siang
u hantu," ja
adaku. Anak ini seperti akan
ur bilang, dia ditugaskan oleh Bi Sari untuk menjagak
minta Nur menyalakan kipas angin yang meng
an kipasnya,
r listrik, sedangkan aku mencoba rebahan di atas
a mulai bertanya tentang i
l di kota? Bagaimana rasanya? Apa m
n bisa kau lakukan
perti sangat bersemangat
nah pergi ke kota?
ali pergi ke kota," Nur terdiam. "Tapi, Bapak dan Ibu Nur bilang, orang-or
perti orang jahat?" tanyaku dengan wajah
h, dia sudah mulai ter
*
Atmo dan Bi Sari sepertinya akan pulang larut malam. Baru saja se
dirian, aku tak tega menyuruh Nur menemaniku sampai malam. J
ku merinding saat melewati lukisan itu. Malam ini aku berencana tak melewatin
a saja padam. Kulihat ke luar jendela, semua rumah warga juga terlih
sial!" g
ngan penerangan dari ponsel. Aku bergegas
annya di mana pun. Aku berinisiatif untuk mencari warung
h. Aku mencoba menghampiri kakek tua itu. Rupanya, kakek itu juga sedang melihat ke arahku. Mata kami beradu, dia ters
rung ada di sebelah mana, ya? Saya ora
, lalu menatapku dari ujun
gaan, lalu belok kiri." Senyum kakek
rima kasi
emukan seseorang yang kurasa sedikit normal. Kenapa bulu kudu
ang cukup ramai dengan orang- orang yang sedang mengobrol
ada l
mau be
belakang untuk mengambil dompet ya
a sekitar 40 tahunan yang kebetulan berada di warung ini juga. "Kata istriku, di
rdun itu sudah lama meningga
kata si Amin, Gus. Kemarin juga, aku melihat lampu
cap ibu warung menimpali. "Masa orang
banyak warga di desa ini yang didat
ab Yanto. Lelaki yang mem
yik mengobrol. Ini lilinnya
ngnya," ucapku sambil men
emakin tak karuan setelah menden
tua yang aku temui tadi. Tapi, anehnya aku tidak menemukan kak
aneh s

GOOGLE PLAY