Sari dan Mbah Atmo sudah menungguku di
saja? Bibi sangat kha
aja membeli lilin,
i dan Mbah Atmo khawatir, aku segera membu
Aldi membuat b
ng penting Nak Ald
dan mengambil minum untuk Bi Sari dan Mbah A
elihatku, entah apa yang mereka pikirkan, tatapan
ih tiga puluh menit, aku pamit untuk
arung. Aku takut malah nyaliku yang menciut akibat takut mendengar
*
... Bul
ku segera bangun dan melihat ke arah jam ya
:00 malam, suasana gelap m
saja bermimpi
uatku semakin bergidik. Aku menatap ke sebuah cermin di sampingku, sosok gad
gat mengalir deras dari sekujur tubuhku yang gemetara
Tapi, mataku seperti di t
Suara lirih Bulan memb
angi. Hiruk pikuk suasana seperti di dalam pasar. Orang-oran
masih berpakaian model jaman dulu. Aku berjalan mengikuti langkah k
aan itu yang sekaran
iba-tiba berada di sebuah tempat yang asing bagiku. Aku sepert
uk
i hadapanku. Gadis dari lukisan yang
ucapku
ulan tergesa-gesa belari seperti telah dikejar oleh seseorang
n karena telah berlari cukup jauh. Di hutan ini tentu tak ada orang, hany
Cepat pergi dari sini! Di sini sangat
at pasi. Aku tahu, percuma saja aku berteriak, seker
garku?" Aku terus berteriak, t
erdengar semakin mendekat. Rupanya Bul
ngan Bulan, tapi sepertinya aku dan Bulan berada
gumamku. "A
ketakutan, tapi dia t
us sembunyi." Lagi-lagi aku hanya bisa berteria
ang yang terdapat gua kecil di bawahnya. Lalu d
ampai di tempat kami berdiri, mereka meliha
sembunyi juga
h bagus kalau mere
adis itu?" ujar seorang lelaki d
kita lapor pada Bos,
berbalik arah, berge
Apa kalian tak bisa melihat
ngin bertanya
*
a
ari Mbah Atmo yang tengah membangunkanku. Aku segera menggosok mata
yang sedang mengelap
apa-apa?" tanya
Atmo. Mbah Atmo terlihat bergumam pelan, seperti sedang membacakan sebuah mantra ke dalam
aneh, apa mungkin itu hanya mimpi semata. Tapi, mengapa ada Bulan di sana? Aku bergidik sa
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY