img Sejuta cerita di balik pintu kos  /  Bab 2 Bau asing bantal kapuk | 9.52%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Bau asing bantal kapuk

Jumlah Kata:1261    |    Dirilis Pada: 15/10/2025

Aku terlonjak, menatap daun pintu cokelat di depanku dengan napas tertahan. Ke

k tak keruan. Perlahan, tanganku meraih gagang pin

legam terlihat berkilau di bawah lampu koridor. Ia berdiri di ambang pintu, tersenyum lebar hingga matanya meny

lu canggung untuk membalas sa

buat. Enak banget, lho!" Ia menggerak-gerakkan piring di tangannya, seolah m

bih tulus. Akhirnya, aku membuka pintu l

angan tegang begitu. Aku Mei Lin, tetangga kamarmu yang paling berisik. Itu, kamar sebelahnya Li Hua." Ia menunjuk k

"Iya. Baru pertama kal

a buat biar kita disiplin. Anggap saja ini rumah keduamu," ucapnya riang. Ia kemudian mengedarkan pandangan ke sekeliling kamarku yang masih kosong melomp

i Lin," ujarku, berus

ola di ruang tengah. Kamu mau ikut? Lumayan, biar nggak kesepian s

menggeleng pelan. "M-maaf, Mei Lin. Aku.

begitu. Ya sudah kalau begitu. Tidak apa-apa. Tapi kalau berubah pik

lik ke kamar dulu, ya. Kalau butuh apa-apa, teri

jawabku

jauh, lalu suara pintu tertutup pelan. Aku kembali sendiri, dan keheningan mendadak terasa lebih pekat dari seb

sesaat, kini digantikan oleh gelombang kesepian yang lebih dalam. Apakah aku sudah membuat keputusan

terang. Aku mencoba memejamkan mata, memaksakan diri untuk tidur, tetapi pikiran-pikiran yang kalut terus berputar di kepala

t lagi, aku bisa mendengar suara air mengalir dari kamar mandi, lalu dengungan musik samar dari kamar yang lain. Suara orang berbicara,

sebelah, tepat di samping kamarku. Sepertinya itu kamar Fajar, atau mungkin Mas

seorang pemuda terdengar kesal, disusul tawa renyah. Aku yakin itu Faja

emosi duluan!" sahut suara lain, le

" Fajar menyahut lagi, nadanya sedikit meninggi. "Eh, kamu tahu enggak, yang di tim sebelah it

n hidup orang," timpal suara ketiga, lebih pelan dan cenderung seperti bisika

ar berkata dengan nada sinis. "Kayak si Budi itu lho, dulu dia kan pernah pacaran sama mantannya si Anu, terus pas tanding jadi musuhan. Kan lucu!

suaranya terdengar ceria. "Lagian, si Budi sama si Anu kan meman

la doang, tapi ada hiburan ekstra!" Fajar tertawa lagi, lebih keras. "Eh, Mas Arya,

nya. Ada yang kuat mental, ada yang gampan

Budi itu memang mentalnya tempe!" Fajar kembali mengejek.

ngos-ngosan!" Mei Lin mengejek balik, diik

oleh mereka. Aku berbaring di kasur, telingaku mau tak mau menangkap setiap kata. Aku mencoba memejamkan mata lagi, berharap suara-

teman, mereka punya obrolan, mereka punya tawa. Sementara aku? Aku hanya berbaring di s

u menemukan tempat di antara mereka yang begitu ramah dan riuh? Aku meragukan segalanya. Kep

al kapuk yang berbau asing itu. Ak

tegas. Ketukan itu berasal dari kamar sebelah, kamar Fajar dan yang lain.

memang sengaja menghentikan obrolan mereka, karena menyadari aku ada? Aku tahu merek

, tidak bisa bernapas. Sampai akhirnya, suara pintu terbuka pelan dari kamar sebelah. Jant

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY