ndang Se
tidak pulang. Dia bahkan tidak mengirim tautan pikiran. Rumah megah Alph
ng dan gembira yang konstan. Livia dan Kaelan tertawa di sebuah kafe. Kaelan membantunya memindahkan kotak-kotak ke vila tepi danau. Tangan Kael
usuk, perlahan-lahan menjadi mati rasa yang dingin dan berat. Aku
enggambarkan Dewi Bulan, cahaya peraknya menyinari dua serigala. Itu adalah satu-satunya benda di seluruh rumah yang
lalu merupakan kompensasi atas kekejaman yang dilakukan Livia, atau untuk liburan yang dihabiskannya bersama Livia alih-alih
r di dinding. Aku mengerutkan kening, menekannya. Panel itu terbuka dengan bunyi klik, me
ku ter
oken kecil-sepotong kayu berukir, jimat anyaman herbal, batu yang dilukis-dan menuangkan energiku, harapanku, cintaku ke dalamnya, berdoa kepada Dewi B
itumpuk di sudut seperti sampah. Mereka bahkan belum dibuka. Tujuh tahun pengabdian, menuangkan
ku. Tidak ada air mata yang tersisa unt
anku sendiri, ketika suaranya tiba-tiba masuk ke dalam pikiranku. S
ndah rumah di vila barunya
dia merasa perlu mem
diundang. Mobil kawan
ahkanku untuk pergi merayakan wanita yang telah mengamb
. Aku menutup pintu ke ruang rahasia, meni
ra mentalku sedingin dan sekosong

GOOGLE PLAY