/0/29168/coverbig.jpg?v=e9e48c9955d6a8bdb0d7c878d0f11405)
sih rahasianya. Semua karena janji di ranjang kematian y
a menyuruhku merencanakan pesta p
a
ratus dua puluh lima sejak Kayla Basuki mengucapkan janjinya
tatapannya terpaku pada hamparan lampu kota Jakarta di bawah s
amarahnya dan membereskan semua kekacauannya-tetapi juga kekasihnya. Sebuah rahasia yang tersimpan rapat di da
i pada seorang pria yang sekarat
eril rumah sakit, bunyi mesin yang terus berdetak, dan tan
an dari bariton hangat yang ia puja. "Jaga dia selama lima tah
cahaya sejati di dunianya, yang padam dalam kecelakaan mobil mengenaskan hanya b
duka, ia memindahkan pengabdian itu pada satu-satunya orang yang Yudha
rbanting terbuk
ay
dak repot-repot menatap Kayla, perhatiannya te
aya berapa," bentaknya ke
Matanya, yang tidak lagi dingin dan acuh tak acuh tetapi dipenuh
kau dap
yla, suaranya datar, tanpa emosi. "Aku sud
inya atas Kayla. Dia yakin Kayla jatuh cinta mati padanya, seekor anak anjing setia yang tidak akan pernah meninggalkan sisinya. "Aku bicara soal merger dengan Hartono. Aku dan Sheryl akan m
eher Bagas dari belakang. Dia mengecup pipi Bagas, matanya yang berki
sebaik mungkin. Hanya saja... yah, kita tidak bisa mengharapkan seseorang dari latar belakangnya menge
ryl. Dia berbalik, menarik Sheryl ke dal
erulang kali selama lima tahun. Sang pewaris arogan, pacar sosia
ntuk mengambil gelas, tetapi untuk menyusurkan satu
tnya dan menjatuhkan segelas anggur merah. Anggur itu tumpah tepat di kemeja putih bersih Bagas. "Lihat apa yang k
idak masuk akal dan terang-terangan
noda di kemejanya, lalu ke Kayla, matan
hardiknya. "Enya
berbisik bahwa hanya Kayla yang memahaminya, bahwa mungkin, mungkin saja, mereka bisa memiliki sesuatu yang nyata. Janji tunggal itu, secercah harapan itu, yang membuatnya terantai di s
epatah kata pun dan
gi," suara Bagas
punggungnya me
epan. Aku harap kau yang mengurus persiapannya. Lagipula, kau tahu betapa pandainya aku merencanaka
a adalah p
, bahwa dia jatuh cinta pada Bagas. Tetapi pada saat ini, dengan tusukan terakhirnya yang kejam, kabut duka dan kewajiban akhirnya sirna. Dia tidak menci
be
rasa bukan seperti abu, tetapi seperti napas pertama udara
dia inginkan. Di mana air mata? Permohonan? Patah hati? Dia benci ketenangan yang meresahkan ini. Dia membuka mulut unt
unyikannya. Dia akan pulang dan menangis semalaman. Dia terlalu terobsesi padaku untuk bisa pergi.* Dia membuat catatan mental un
e, langkahnya mantap dan terkendali
ma, dia mengeluarkan laptopnya. Jari-jarinya menar
sedang men
l Rinjani. Sebuah balapan ketahanan. Kompeti
pa pun selama lima tahun. Nama yang berasal dari k
l di kotak masuknya. T
utup la
erpenuhi. Hukuman
untuk me
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY