img Istri Pertama Dengan Jendela Kaca  /  Bab 2 Di Balik Jendela Cermin Rumah Sakit | 9.52%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Di Balik Jendela Cermin Rumah Sakit

Jumlah Kata:1453    |    Dirilis Pada: 16/11/2025

terasa lebih seperti butik kesehatan. Arsitektur bangunannya yang serba kaca dan marmer mencerminkan kesu

ujar Ika manja sambil m

nya terfokus penuh pada Ika. Pria itu membuka pintu Ik

rasa berat, bukan hanya karena beban emosi, tetapi juga k

ehat ya, Sa," bisik Ibu D

ar berharap bayi itu sehat. Kebahagiaan bayi itu adalah satu-satunya j

mesra tentang nama yang sudah mereka siapkan-nama yang terasa asing dan jauh di telinga Elsa. Ibu Delon men

uran di kisah i

ada pintu bertuliskan "Onkologi: Konsultasi Rawat Jalan." Jan

kembali terngiang di benaknya. Rasa takut itu menyeruak, beradu dengan rasa sakit di

permisi ke toilet se

Setelah ini giliran Ika,"

etapi tidak masuk. Ia justru berbelok menuju lorong ya

b sage green dengan wajah teduh, kontras dengan wanita yang ia rasakan di

mata kepedihan, yang sejak tadi ia

rena cemburu. Air mata

tahu ia tidak bisa melaw

simal (kemoterapi) karena takut rahasianya terbo

Delon, melainkan membuka sebuah folder tersembunyi.

memerlukan pen

Aku harus bertahan. Bukan untuk Mas Delon, tapi untuk Risa dan Dani. D

pesan dari Ika: Kak Elsa, sudah dipangg

m, memaksakan oksigen masuk ke paru-parunya. Ia menatap cermin itu sekali

mu, Elsa. Tuan ru

on serta Ika baru saj

mbicarakan tentang furniture bayi. Tiba-tiba, sua

Delon dan Ika keluar dengan wajah berseri-seri, wajah ya

n dengan suara bangga. "Dan... Delon j

mencium keningnya. Ika tertawa b

nuh kebahagiaan yang dipenuhi cinta. Semua yang ia inginkan,

Ibu Delon, "Selamat, Bu. Selam

memaksakan senyum tulus yang tersisa di hatinya

itu, tetapi ia segera

dikit bergetar." Ika menarik diri, menatap mata Elsa.

Ika. Tatapan tulus Ika adalah kelemahan terbesarn

lu terharu. Apalagi tahu jenis kelaminnya laki-laki. Sud

is, tapi segera ber

g Mas harus benar-benar menjaga Ika

nada lega. "Terima kasih, Elsa.

argaan terakhir sebelum ia mati penghargaan karena telah berhasil menjadi istri yang pen

rjalan bergandengan di depan. Mereka adalah masa depan. Elsa adal

n pil pereda nyeri dan menelannya tanpa ragu. Penyakitnya haru

il untuk Ika. Ibu Delon sudah masuk ke m

n. Jaga Ika baik-baik," ujar Ibu D

g masih berdiri di samping mobil, memandang

" pangg

Ia menoleh dan me

pulang, kan?" tanya Delo

asa bersalah. "Kak Elsa, aku minta maaf. Tadi Ibu [Delon

idak, Sayang. Ucapan Ibu itu tulus. Ak

ke rumah kakak. Kenapa Kakak tidak menginap lagi saja di rumah kami ma

dan kembali ke dunianya yang sunyi. Ia harus segera pergi sebelum efek

arah mobil, lal

Tapi, Mas Delon, aku rasa aku tida

n kamu bilang kamu akan tinggal di rumahmu sendiri yang

disematkannya khusus untuk

Mas tahu sendiri, aku tidak punya pembantu. Jika ditinggal semalam, debunya su

ini, besok sudah pasti aku tidak sempat. Apalagi, rumahku kan jauh l

Ia harus menunjukkan pada Delon bahwa ia mandiri dan sibuk mengurus diri sendiri, sehingga Delon tidak perlu khawatir dan akan terus men

Mas Delon carikan Kakak pembantu saja. Agar Kakak

dak nyaman karena Ika menyinggung masalah

a. Nanti aku transfer

e saja, jangan na

nya. "Aku sudah panggil taksi. Taksi online-ku sudah datang, ak

hiasi senyum palsu terakhirnya. Ia berbalik cepat,

n air mata kepedihan itu mulai merembes keluar. Ia melihat pantula

nya pulang ke rumahku yang sunyi, tempat Jendela Kaca yang s

mbawanya menjauh dari Delon, dari Ika, dari kebahagiaan, dan men

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY