/0/30153/coverbig.jpg?v=4de25308a5c79d794d091b981d2b1e14)
ma itu identik dengan 'gadis baik-baik', 'gadis yang tahu d
ma jadi bahan tertawa
di depan kantor Ayah, mereka semua tahu: Pernikahan Keira dan Adnan batal seminggu sebelum ha
mili wanita lain? Kar
di barang rongsokan?! Demi dia?" Sarah, sahabatku sejak SMP, membanting segelas e
meja marmer. Kenapa aku harus repot-repot memarahi Adnan
anya mau kupakai sudah tergantung rapi di lemari, dikelilingi sarung plastik. Setiap m
tiga tahun pacaran. Malam Minggu kami selalu diakhiri dengan kecupan di
Adnan me
kkan padaku dalam telepon memohon maaf dua hari lalu. "Sinting! Lo tunangannya, lo yang seharusny
iam. Ya,
an kuserahkan pada suamiku di malam sakral pernikahan. Aku memb
jadi rem. Rem yang dia injak sampai dia menemukan jalan lain,
" bisikku pada Sarah,
noleh, wajahnya t
i bola matanya, aku melihat pantulan Keira yang baru:
ah, Ra. Dalam
Sama siapa? Siapa yang mau s
i 'gadis baik-baik' yang siap dinikahi. Aku adal
Tapi bukan nikah biasa. In
gis-nangis di kamar, aku membuka laptop. Mencari apa saja. Dan t
cinta lagi. Ini tentang membuktikan. Membuktikan pada Adnan, pada keluargaku yang malu,
ilih. Keira bi
ue nggak mau nikah kontrak yang cuma formalitas. Gue nggak mau pisah
matanya membesar. "Lo... lo
pan ini baik-baik, tapi dia jadi alasan aku dikhianati. Sekarang, aku mau kasih ini ke pria yang nggak
ergerak cepat. Nama pria itu muncul: Dion. Profilnya minim. Pengusaha, usia sekitar tiga puluh
at dingin, di lantai paling atas gedung pencakar langit. Dion duduk
engan garis rahang tajam, mata gelap yang sangat profesional, dan setelan jas yang t
a sudah membaca draf kontraknya. Anda setuju dengan durasi s
atapku tanpa ekspresi, seolah aku adalah se
as dalam-dalam, ini bagian tersulit. Aku harus menyera
an bahwa keintiman fisik tidak diwajibkan dan akan d
engah meja. Mataku lurus menatap
jibkannya," kataku. "Saya tahu ini pernikahan kon
it. Ia menyandarkan punggungnya ke kursi
mau malam pertama itu terjadi. Saya ingin ini menjadi pernikahan yang sah, seutuhnya. Saya
pi aku melihat ada sesuatu yang berkelebat d
anya menuduh, "apakah ini permintaan
saya. Saya lelah disebut gadis baik-baik. Saya mau menyingkir
gin dia tahu betapa terlukanya aku, betapa gilanya keputusanku. Ak
ya rendah dan serak, memecah ke
ncondongkan tubuh. "Tuan Dion, saya seorang perawan. Mantan tunangan saya mencampakkan saya karena saya mempertahankan status itu. Saya mau Anda men
berbisik di telepon, jelas terkejut den
emutar-mutarnya di antara
suaranya sedingin
bar kencang, antara lega
untutan Anda. Namun, perlu Anda ketahui: Saya tidak berjanji akan bergairah. Saya tidak menjamin Anda akan mendapatkan kep
baru saja bilang aku tidak semenarik itu, bahkan saat aku menawarkan diri s
isiko itu," kataku, me
ahan akan dilakukan tujuh hari dari sekarang. Upacara tertu
enjual sisa-sisa kehormatanku pada pria
gaun putih. Bukan gaun pengantin yang kubeli untuk Adnan, tap
matanya sembap. "Lo yakin
ebas, Adnan kaget, dan gue bisa tidur nyenyak tanpa bay
bas. Ini tentang hukuman. Hukuman untuk Adnan, tapi te
rah mengakui. "Tapi dia sedingin bongkahan es
gkin dia lagi iseng. Atau mungkin d
engacara terus terngiang: Saya
aku bisa sangat agresif, sangat menggoda, sampai dia lupa semua kontrak dan trauma. Aku akan gunakan tubuh yang
se Dion yang super mewah dan steril. Tidak ada karangan bunga, tidak ad
" kata Dion tanpa melihatku, s
dada. Gaunku sedikit terbuka di bagian pu
oda. "Saya sudah bilang, ini bukan pernikahan formal
di antara kami. Aku sengaja menabrak lengann
ota yang saya jaga selama ini, langsung hilang. Malam i
a masih datar, tak terbac
, Nona Keira. Keputusan Anda ini mungkin akan jauh lebih
li. Aku hanya melihat api di depanku, dan aku harus melewatinya. Aku
cur ke lantai marmer dengan suara desiran. H
on," bisikku. "Siapa yang
. Dengan cara apa saja. Dan itulah konflik terbesar di malam ini. Aku datang ke pernikahan ini den
n itu, bahkan saat aku sudah

GOOGLE PLAY