/0/30775/coverbig.jpg?v=731db4b34ca54d4a4d26dda2ee411444)
ni adalah sangkar dingin yang penuh jeritan senyap. Bukan rumah, melainkan penjara. Penderitaan ini dimulai tepat enam bulan lalu, hari di mana ia
uli? Kenapa teh in
Rendra, suaminya. Atau lebih tepa
nuhi aroma kopi mahal dan bau arogansi. Di sofa, duduk Rendra, dengan tatapan mata yang tak pernah menunjukkan kehangatan. Di seaha agar suaranya tidak bergetar. Bergetar sedik
h. Teh saja tidak becus. Apa gunanya kamu di
gan pernah lupa posisimu. Di rumah ini, kamu hanya pelayan yang kebetulan berst
ap meninggalkan bekas luka baru. Ia tahu ia hanya perempuan kampung yang didatangkan ke rumah ini karena "Wasiat Konyol" yang dibuat mendiang kakek Rendra, yang
a melemparkan majalah tebal yang baru i
melihat foto adiknya, Bintang. Bintang yang tersenyum lemah, terbaring di ranjang rumah sakit dengan selang-selang di sekita
engobatan ratusan juta. Dan keluarga Rendra, melalui wa
anjang. Ia harus kuat.
s. Rendra masuk dengan wajah merah p
nya, menarik kasar rambut Kania
aya baru selesai
antu bisa mencuci piring sampai selarut ini? Jang
sempat berpapasan dengan seorang pria di minimarket, dan pria itu-seorang asing-sem
iapa-siapa, Mas. Saya
L
perih, dan memekakkan. Air mata Kania tumpah
a pria lain saat kamu adalah istri sah saya?! Ingat Kania, kamu milik s
oda siapa-siapa,
anat? Malam ini juga, Bintang akan saya pindahkan dari rumah sakit terbaik itu ke puskes
ama Bintang, Kania langsung merosot ke lantai, menangis tanpa suara. T
saya tidak akan bertemu siapa-siapa lagi. Saya akan melakuk
r di lantai dengan pandangan puas. Keku
nya boneka di rumah ini. Milik saya. Dan jangan pernah berani
dirinya menjadi benda mati. Ini adalah harga yang harus ia bayar agar Bintang tetap hidup. Di balik kemewahan rumah ini, di
n wajahnya lebam dan hatinya hancur. Ia menyiapkan sarapan, menyetrika baju Rendra, dan
lakang, ia mendengar percakapan a
sudah punya kekasih, kenapa harus menahan perempuan kampung
Ingat, hanya dengan dia, kita bisa menguasai semua aset warisan Kakek. Jika kita menceraikannya sekara
h semakin tidak s
an seperti Kania itu gampang diatur. Cukup ancam adiknya yang sakit,
ong. Pernikahan ini, penderitaannya, semua hanyalah strategi licik untuk memindahkan kekayaan. Kania bukan istri. Dia adalah kun
ya terjebak dalam pernikahan yang kejam, tapi ia adalah korban dari permainan kotor yang jauh lebih besar dan rumit daripada yang ia bayang
rumah sebesar ini, ia bahkan tak punya teman bicara. Ia benar-benar sendirian, terisolasi, dan tak berda

GOOGLE PLAY