angis dan merenungi isi wasiat itu. Sepuluh tahun. Angka itu menghantui. Sepuluh tahun la
na. Wajahnya pucat pasi, tapi ia berusaha memasang ekspresi datar. Nyonya Ratna melihatnya sekilas,
a hari. Kamu tahu tugasmu," ujar Nyonya Ratna di
jaga rumah dan menyiap
gan coba-coba keluar rumah. Apalagi mencoba menghubungi 'teman-teman'mu. Rumah ini diawasi 24 jam. Jik
lalu berhasil meredam perlawanannya
pergi, ia sempat mampir ke kamar dan melemp
esin," perintahnya, lalu tertawa kecil melihat ekspresi lelah Kania. "Sampai saya
knya. Mencuci pakaian sebanyak itu dengan tangan pasti akan membuat tangannya lecet dan sak
ngepel lantai marmer, membereskan taman. Ia berusaha keras agar tidak
iba-tiba, ponselnya berdering di saku apronnya. Nomor tak dikenal. Kania ragu-ragu, ia tid
a dengan suara
a?" Suara di seberang terde
Kania. Maaf
sempat bertemu di minimarket dua hari lalu.
mbuat Rendra murka sampai menamparnya dan
n saya?" Suara Kania terden
na. Saya merasa ada yang tidak beres. Lalu, tadi pagi, saya tidak sengaja melihat k
but di telinga Kania. Terakhir kali ia
ik saja," Kania berbisik, panik melihat ke sek
a merasa ada yang salah. Suami kamu... dia perlakukan
eharusnya mudah dijawab, justru menyentuh luka terbesarnya
ampuri urusan kami. Tolong, lupakan saya," Kania berkataia,
an ponselnya, dan menyembunyikannya di balik pot bunga besar.
ipun hanya lewat telepon, membawa sedikit kehangatan, sedikit perhatian, yang membuat Kania semakin merasa bahwa
arnya yang dingin. Ia baru saja selesai mencuci tumpukan
diketuk. Bukan Rendra
kata Ka
Nyonya Ratna untuk memastikan kamu sudah membersihkan studio lukis Tuan Rendr
terlarang. Rendra tidak pernah membiarkan siapa pun masuk,
ak pernah mengizinkan
an, dia sendiri yang akan naik ke sini untuk melihat kamu," Bi Sumi berbisi
pas pasrah. Ia ha
ya. Aroma cat minyak dan tiner langsung menyambutnya. Ruangan itu memang berdebu, ta
menyentuh lukisan Rendra yang tertutup kain di tengah ruangan. I
rang gadis kecil yang tersenyum lebar. Matanya indah, mirip Kania, tapi lebih ceria. Di belakang gadis itu,
u. Di balik foto itu, a
kecilku. Rend
enyimpan foto gadis kecil ini di tempat tersembunyi? Apakah ini saudari Rendra? Atau... jangan-janga
gan bingung, ia mendengar bunyi pintu te
membersihkan, dan sekarang ia ketahuan m
turun!" Suara Nyonya Ratna
apronnya. Ia tidak tahu kenapa, tapi ia merasa foto it
galkan studio lukis yang
nia berdiri di depan
ke ujung kepala. "Saya dengar kamu tad
enar-benar mengawasinya. Bahkan
anya mengabarkan kondisi Bintang," Kani
is di baju Kania. "Kamu baru dari studio? Ke
kan segera kembal
adar, saya tidak suka kamu menyentuh barang-barang Rendra. Itu jorok. Sekarang, kamu masuk kamar. Dan jang
ni hukuman karena ia mencoba menerima telepon
ik,
a meraba saku apronnya. Foto gadis kecil bernama Laksmi. Foto itu adalah satu-satunya 'harta' yang ia dapatkan malam ini, dan ia yakin

GOOGLE PLAY