la, langit berubah dari jingga ke ungu gelap, tapi Kania tak merasakan perubahan apa pun. Ia terperangkap, dihuku
hnya pegal, dan hatinya terasa dingin. Isolasi ini lebih buruk daripada tampar
nnya. Foto Laksmi, gadis kecil berwajah cerhi setiap detail foto itu. "Dan kenapa namaku harus sam
is keturunan Laksana. Mungkin gadis ini meninggal? Atau hilang? Kenap
annya saat ini adalah kelanjutan dari kisah yang belum selesai dari masa l
Bi Sumi lewat celah kecil di bawah pintu. Ia tidak lapar. Rasa tak
unga di dekat jendela, bergetar lagi. Kania berjingk
n nyata bagi Bintang. Tapi, ia merasa butuh bicara.
nya berbisik sangat pelan. "Ak
esak dan khawatir. "Tadi siang saya ke sana. Saya melihat lampu rumah mati, tapi
ahit. Pergi. Boho
. Saya di rumah. Tolong, jangan datang lagi. Kedatang
nangis saat di minimarket itu. Dan tadi, satpam itu terlihat sangat tegang. Kat
ya. Tentang tamparan, tentang isolasi, tentang Bintang, tentang ko
urusan rumah tangga saya. Saya mohon, Davian. Kalau kamu memang b
aya tidak bisa lupakan. Saya bukan orang jahat, Kania. Saya hanya ingin membantu. Tolong, beri
o Laksmi di tangannya. Ia harus memberi tahu seseorang. Ia
ang. Kamu akan dalam bahaya," bisik Kania, air matanya menetes
anda. Davian terdengar
u akan cari tahu siapa mereka, dan apa yang mereka lakukan pada kamu. Kamu kuat, Kani
ia merasa sedikit tenang. Da
u, sebelum ia buru-buru memutus sambungan telepon. I
semakin takut. Ia telah melanggar perintah Nyonya Ratna. Jika
seorang pelayan baru yang berbadan besar dan berwajah datar. Pelayan baru itu
an, Kania. Semalam, telepon kamu berdering. Saya tahu itu bukan da
ak bisa berbohong lagi
Bu. Dia hanya khawatir," jawa
gan pernah berani membuka celah untuk orang luar. Kamu tahu apa yang akan terjadi pada Bintang. Jangan biarkan nasib ad
elayan ini, Tina, akan menjagamu 24 jam. Kamu akan makan, tidur, dan melakukan pekerjaan rumah yang saya tentukan,
ania tidak berani melawan. Ini adalah isolasi to
gar kamu tidak melakukan hal bodoh yang bisa membunuh adikmu," Nyonya Ratn
berbicara, hanya berdiri tegak, matanya mengawasi setiap gerakan
kebebasan hilang. Yang tersisa hanya foto Laksmi di balik bantal, dan janji samar dari D

GOOGLE PLAY