img Sketsa Hati  /  Bab 4 Anak yang tak dianggap | 4.88%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Anak yang tak dianggap

Jumlah Kata:1481    |    Dirilis Pada: 06/04/2022

an seleksi dilaksanakan. Cowok itu kebagian gedung di ba

dung lo aja, Li. Biar gue jemput ke s

thank

pun beranjak ke gedungku. Bimbang tiba-tiba saja menyelubungi. Apakah aku berani m

menjadi anak yang pemberontak. Di tengah perdebatan batin dan kepa

lo,

Hari ini kamu ujian, kan? Kenapa enggak ada kabar sama sekali? Sudah di lokasi uji

t, takut kesiangan. Ini baru mau masuk

malam-malam sama cowok? Sama sia

ung lagi." Jika tak disudahi, bisa-bisa sam

apa kata Papa? Mama sudah tidak bisa nego lagi sama Papa," sahut

a,

orangtua yang benar-benar akan tega membuang a

ertama hidup di dunia. Kalau lo beruntung, ya bakal dapat orangtua yang baik hati dan nerima lo apa adanya. Kalau enggak, ya lo ha

yang mendekati minatku. Karena aku benar-benar tak melihat celah untuk bisa me

akutanku seakan sirna. Saat itu yang kurasakan, bersama Ares saja sudah cukup. Bersama cowok itu ak

kulit durian itu bisa dim

ng digimanain?" Jiw

il-kecil, ter

buat

tang dibuang,"

apa direbus?" tan

ilang bisa dimasak bukan buat dimak

Gelakku menertawakan kebodohan send

, hanya bersamanya aku

bertemu. Untuk urusan hasil ujian, aku tak lagi memusingkan. Segala omela

*

e kosan. Seperti biasa, dia baru mengaba

ak?" tanyanya tanpa banyak basa-basi

Jadi

aitress. Gajinya lumayan, ada bonus juga kalau

mbanganku, jika nanti benar-benar harus lepas dari keluarga,

r di salah satu universitas di Bandung. Tidak terlalu banyak persyaratan yang diber

kerja," ujar Kang Hilmi si pemil

dalam lingkungan yang serba ada, berbalik menjadi pelayan bagi orang lain. Minggu-minggu awal bekerja, bany

masa-masa ujian akhir semester. Sehingga dia tidak terlalu hirau de

tau keadaanku di Bandung. Apalagi Papa, selama aku keluar dari rumah, tak sekali pun dia sekedar b

semakin dekat. Jika dulu aku mulai senewen setiap kali hasil ujian akan diumumkan, tidak untuk kali ini. Aku benar-benar merasa

m selimutku yang hangat. Suara dering ponsel mem

l test-mu?" Suara Mama

Perasaanku sudah tidak enak. Masih antara sadar dan mata masih m

eharusnya semalam aku menunggu hasil ujian keluar. Akan tetapi karena ter

? Papa benar-benar akan melaksanakan janjinya, Lia." Suara Ma

yang membayangi. Mendadak udara sekitar terasa berat untuk kuhirup. Aku merapatka

gan airmata yang mengambang. Berharap sedikit bel

Lia." Suara mama p

Mama bukan, sih?" tiba-tiba saja pert

membuang napas ka

an Papa tidak bisa di tawar lagi," ujar

pang?" Mama mengulangi pertanyaannya

Ma. Daripada nanti Lia bingung membiayai kuliah

Aku seakan tidak mengenal suara itu. Mama yang kukena

ingin jadi anak yang membanggakan buat Mama dan Papa, tapi apa daya, sekuat apa pun Lia berusaha, te

canamu apa?" tanya Ma

Lia akan tetap kuliah bagaima

ngirimimu uang, bia

yak yang iri padaku. Lahir di keluarga yang berkecukupan. Kedua orangtua dokt

ang mereka

hidup dalam segudang aturan dan segunung tuntutan dari orangtuanya. J

ang diucapkannya. Aku tidak akan mendapatkan biaya untuk m

hidup setelah ini. Aku merasa benar-benar dibuang dari keluarga. Kupikir, ancaman akan dicoret dari daftar keluarga, hanya ancaman

engar isakan di

gis?" tan

mi berikan sama kamu Lia. Semua fasilitas ya

an. "Tak perlu Mama mencari-

rharap itu hanya mimpi buruk. Rasa-rasanya tidak mungkin aku akan dibuang be

n hidup baruku, dan Ares seolah men

perlu berkecil hati. Akan ada masa depan untuk mereka ya

an ketenangan padaku saat itu. Seperti halnya Ares yang yang menemukan ketenangan setiap kali

img

Konten

Bab 1 Sesak Bab 2 Awal Bertemu Bab 3 Meet Up Bab 4 Anak yang tak dianggap Bab 5 Apakah Tuhan menyiksaku Bab 6 Mahasiswa Baru Bab 7 Menyukai Dalam Diam Bab 8 Masa Lalu Ares Bab 9 Hidup Bebas
Bab 10 Hiburan Malam
Bab 11 Sahabat Rasa Pacar
Bab 12 Sahabat Terbaik
Bab 13 Rahasia yang terbongkar
Bab 14 Salah Paham
Bab 15 Konfirmasi
Bab 16 Hati yang lain
Bab 17 Hanya tak ingin sendiri
Bab 18 Menyamankan hati
Bab 19 Khawatir
Bab 20 Lelaki Pencemburu
Bab 21 Menyerah
Bab 22 Setitik Rasa
Bab 23 Kepingan Puzzle
Bab 24 Lelaki yang perhatian
Bab 25 Alat Gambar Baru
Bab 26 Butiran Pasir
Bab 27 Rasa yang masih tersisa
Bab 28 Melepaskan
Bab 29 Bertemu Kak Daren
Bab 30 Lengan yang Nyaman
Bab 31 Wisuda Kak Daren
Bab 32 Dia yang Memperjuangkanku
Bab 33 Papa Murka
Bab 34 Masa Depan Suram
Bab 35 Bertemu Aldo
Bab 36 Lulus
Bab 37 Bahagia yang Sederhana
Bab 38 Halo Calon Mertua
Bab 39 Kami Ingin Menikah
Bab 40 Sebuah Perjuangan
Bab 41 Sampai Maut Memisahkan
Bab 42 Pengakuan Aldo
Bab 43 Persiapan
Bab 44 Sketsa Usang
Bab 45 Hari-hari Menjelang Pernikahan
Bab 46 Aku Harap Ini Mimpi
Bab 47 Kenapa Bukan Aku
Bab 48 Dia Masih Ada
Bab 49 Melepas Kenangan
Bab 50 Dia Kembali
Bab 51 Aku Takut Bangkit
Bab 52 Ajang Perjodohan
Bab 53 Kesempatan Kedua
Bab 54 Hal yang Mendebarkan
Bab 55 Bersamamu
Bab 56 Memupus Bimbang
Bab 57 Harta yang Paling Berharga
Bab 58 Menyelesaikan Masa Lalu
Bab 59 Satu Kepingan Puzzle
Bab 60 Selamat Tinggal
Bab 61 My Pain Killer
Bab 62 Ke Bandung Aku Kembali
Bab 63 Hapus Ragumu
Bab 64 Tuhan Tidak Adil
Bab 65 Yang Terlupakan
Bab 66 Calon Suami
Bab 67 My Protective Man
Bab 68 I'll Stand by You
Bab 69 Hati yang Kembali Patah
Bab 70 Ambil Saja Nyawaku
Bab 71 I Need You
Bab 72 Langkah Baru
Bab 73 Luka yang Kembali
Bab 74 Mimpi Buruk
Bab 75 Tempat Ternyaman
Bab 76 Pasrah
Bab 77 Janin Tak diharap
Bab 78 Belajar Menerima
Bab 79 Percaya Saja
Bab 80 Menata Kembali
Bab 81 Aku Yakin Kuat
Bab 82 My Panacea, My Pain Killer
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY