img Sketsa Hati  /  Bab 7 Menyukai Dalam Diam | 8.54%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Menyukai Dalam Diam

Jumlah Kata:1659    |    Dirilis Pada: 06/04/2022

n yang bersebelahan dengan Kak Daren, hidupku akan makin membosankan. Nyatanya kakakku itu

n yang kudapat juga cukup lumayan untuk biaya sehari-hari. Bahkan Kang Dadan

an-teman seangkatan sering menyangka kami pacaran. Di man

ya untuk sekadar beristirahat atau menghabiskan sisa hari sebelum kembali ke

an kami. Namun terkadang, sikapnya seolah menjaga jarak. Sikapnya yang sering ber

ih-alih menghabiskan waktu di kampus untuk menunggu ja

elalu memisahkan diri dari an

risik," sah

apa

wek itu,"

gak enak dis

kal kenyang. Yuk balik aja," ujarnya santai merangk

alu saja dikelilingi para cewek yang berusaha mencuri perhatiannya. Sekuat apa pun cowok itu menghindar, mereka selalu saja bisa membuat Ares

alkan kampus. Debu jalanan beterbangan meng

alan menuju kosan. Tanpa banyak bicara dia turun begitu sa

ihat lo nggak bawa botol mi

n. Perhatian kecilnya membuat harapan yang s

pku dengan wajah y

ak kepiting rebus

h karena perlakuan manis

kampus ngadem, kamu maksa banget minta ke kosan a

. Lo kayak nggak tau aja gimana gue," sahutnya den

a dalam hati, sampai kapan aku mampu bertahan menyukainya diam-diam seperti ini. Semo

*

tanyanya sambil menyetem sena

h mengetik tugas kuliah di lapt

ong, ya? Apalagi sekarang, kan udah jadi kerjaan sehari-hari." Tatapan

etsaku hanya dipenuhi sketsa

e simpan," katanya, dengan senyum yang tidak biasa, menghias bi

ambar gue jel

jahku. Aroma sampo yang dipakainya seketika menutupi indera penciumanku. Aku selalu suka menc

da waktu aku bikini

, jari-jarinya dengan lincah memetik senar. Kemudian

nyanyikan beberapa lirik yang

but I don't know how. Because maybe, you're gonna be the o

es seolah men

tinggi dulu. Dia yang menyelamatkanku untuk tidak patah sem

tikan gitarnya dan menatapku dengan satu

tu lagu k

suka, nggak, Li?" tany

adanya, tapi gengsi. Aku tidak ingin Ares menganggapku sama s

an pertanyaan, harap-harap cemas. Berharap dia akan menjawab, bahwa aku

n hubungan serius. Masih mahasiswa kere kaya

ede? Biasa jug

an. Gue pengen nanti kalau udah lulus kuliah, dapat kerjaan yang pasti

sekarang, tu cewek, kan nggak

bukan j

u?" Aku mena

ngkan?" tanyaku kembali. Tak puas de

gehalalin tu cewek. Kalau sekiranya nanti gue keduluan orang lain,

bisa bilang dulu ke cewekn

emana juga, Li. Pasti Tuhan jaga

Ares yang selama ini terkesan cuek. Lalu ada rasa getir kurasa, ketika satu pikiran yang melintas,

Lebih baik aku membuang jauh rasa penasaran akan cewek yang ada di hati Ares. Terus berada di sisinya seperti saat itu, su

*

hal yang kami lalui. Bahkan Aldo sempat mengira kami sudah jadian. Karena seti

, Lia," ungkap Aldo ketika kami b

Ares yang sedang perform dengan lagu Fix Yo

ian buruk Atau bai

li aku melihatmu tertawa lepas. Sekar

erasaan sama

hkan sikap orangtuamu Atau kakakmu . Sekarang sudah tidak pernah lagi masala

wa gugup. Berharap Aldo tid

adian, ya?" tem

ia modelnya begitu, kan?" Aku semakin gugup. Se

Aldo menatapku dengan tatapan me

dikkan bahu. Menyeruput milk shake yan

Ares?" tanya Aldo ta

yaku sengit bagai mal

dulu yan

yaku berusah

tu S

cuma kagum aja. Bukan suka.

jelas aku sudah tau perasaanmu," g

selesai perform. Khawatir dia mendengar pembicara

a kemaleman, nggak bisa masuk kos

r, Res. Lo kan masi

ue di sangka cowok nggak bertanggung jawab sama Daren. T

ijin kamu jalan?" tanyanya tak per

bnya mengajak kakaku mengobrol. Pada awalnya Daren terlihat terganggu. Namun, lama-lama mula

ldo masih mena

uru malam. Lo nggak perlu gue anter balik, kan, D

ujar Aldo melemparkan sherbet bekas ke muk

Cicaheum yang masih terlihat ramai. Duduk berboncengan dengannya seperti saat itu membuatku mamp

sedikit berteriak mengalahk

adan kamu," balasku j

inan, peluk a

n detak jantung yang mendadak naik. Bahkan

perasaan yang sama denganku. Sekali lagi, aku harus menelan sendiri perasaan ini jik

ulu suram. Aku tidak ingin kembali ke masa itu. Pikirku saat itu, b

img

Konten

Bab 1 Sesak Bab 2 Awal Bertemu Bab 3 Meet Up Bab 4 Anak yang tak dianggap Bab 5 Apakah Tuhan menyiksaku Bab 6 Mahasiswa Baru Bab 7 Menyukai Dalam Diam Bab 8 Masa Lalu Ares Bab 9 Hidup Bebas
Bab 10 Hiburan Malam
Bab 11 Sahabat Rasa Pacar
Bab 12 Sahabat Terbaik
Bab 13 Rahasia yang terbongkar
Bab 14 Salah Paham
Bab 15 Konfirmasi
Bab 16 Hati yang lain
Bab 17 Hanya tak ingin sendiri
Bab 18 Menyamankan hati
Bab 19 Khawatir
Bab 20 Lelaki Pencemburu
Bab 21 Menyerah
Bab 22 Setitik Rasa
Bab 23 Kepingan Puzzle
Bab 24 Lelaki yang perhatian
Bab 25 Alat Gambar Baru
Bab 26 Butiran Pasir
Bab 27 Rasa yang masih tersisa
Bab 28 Melepaskan
Bab 29 Bertemu Kak Daren
Bab 30 Lengan yang Nyaman
Bab 31 Wisuda Kak Daren
Bab 32 Dia yang Memperjuangkanku
Bab 33 Papa Murka
Bab 34 Masa Depan Suram
Bab 35 Bertemu Aldo
Bab 36 Lulus
Bab 37 Bahagia yang Sederhana
Bab 38 Halo Calon Mertua
Bab 39 Kami Ingin Menikah
Bab 40 Sebuah Perjuangan
Bab 41 Sampai Maut Memisahkan
Bab 42 Pengakuan Aldo
Bab 43 Persiapan
Bab 44 Sketsa Usang
Bab 45 Hari-hari Menjelang Pernikahan
Bab 46 Aku Harap Ini Mimpi
Bab 47 Kenapa Bukan Aku
Bab 48 Dia Masih Ada
Bab 49 Melepas Kenangan
Bab 50 Dia Kembali
Bab 51 Aku Takut Bangkit
Bab 52 Ajang Perjodohan
Bab 53 Kesempatan Kedua
Bab 54 Hal yang Mendebarkan
Bab 55 Bersamamu
Bab 56 Memupus Bimbang
Bab 57 Harta yang Paling Berharga
Bab 58 Menyelesaikan Masa Lalu
Bab 59 Satu Kepingan Puzzle
Bab 60 Selamat Tinggal
Bab 61 My Pain Killer
Bab 62 Ke Bandung Aku Kembali
Bab 63 Hapus Ragumu
Bab 64 Tuhan Tidak Adil
Bab 65 Yang Terlupakan
Bab 66 Calon Suami
Bab 67 My Protective Man
Bab 68 I'll Stand by You
Bab 69 Hati yang Kembali Patah
Bab 70 Ambil Saja Nyawaku
Bab 71 I Need You
Bab 72 Langkah Baru
Bab 73 Luka yang Kembali
Bab 74 Mimpi Buruk
Bab 75 Tempat Ternyaman
Bab 76 Pasrah
Bab 77 Janin Tak diharap
Bab 78 Belajar Menerima
Bab 79 Percaya Saja
Bab 80 Menata Kembali
Bab 81 Aku Yakin Kuat
Bab 82 My Panacea, My Pain Killer
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY