img Our Difference  /  Bab 2 Botol Minum | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Botol Minum

Jumlah Kata:1035    |    Dirilis Pada: 05/07/2022

n diri untuk tidak membawa perasaannya pada pekerjaa

ap Darel lebih dari tiga detik, berusaha berbicara formal jika sedang berbicara den

ketampanannya seratus kali lipat di mata Nishaa. Dia memang sedikit berlebihan

dua di ruangan sementara yang lain tengah keluar mencari makan siang. Perut Nishaa meli

engan rekan wanitanya yang lain, namun ia tidak sengaja bertemu tatap dengan Darel saat

apapun di kantor, ia sudah masuk terlebih dahulu dengan cara memaksa satpa

rlihat seperti surat permohonan untuk mutasi ke tempat lain atau dikembalikan ke tempat y

Ia kemudian melangkah dengan hati-hati dan percaya diri menuju ruangan pak Doni. I

imat yang tercetak di sana. Ia kemudi

anya pak Doni dengan penuh selidik

apun. Bukankah di sini kamu bisa hemat ongkos? B

ya, namun sekar

nduk, rasa percaya di

pun sama berprestasinya dengan kantor pusat, maka dari itu saya menyetujui kamu di sini. Kedua, di sana tertulis

kah Nishaa me

maaf. Saya akan lebih be

uk keluar dari ruangannya. Nishaa pun segera menghampir

*

deh, belajar biasa saja. Dia juga biasa saja, ‘kan? Ya sudah. Kamu juga bia

tanpa henti. Bukan ia tidak ingin mendengarkan, namun untuk berlaku

dia tuh masih ingat aku at

‘kan? Enggak yang tiba-

arel hanya menatapnya, tidak lebih. Bica

shaa pada akhirnya sete

aa. Tandanya mata dia berfungsi dengan baik

hanya ditatap saja membuat

Austin, pelampiasannya saat ia kesal.

ebihan sampai mengajukan

pi saja. Ini pekerjaan. Menyangkut masa depanmu. Ini bukan lagi sekolah yang ka

ang benar yang dikatakannya, bahwa ini bu

Tin?” tanya Nishaa setelah terdiam cukup

erti itu karena kamu anak baru. Pulang,

nuruti Austin deng

*

. Ini sudah jam sembilan lewat tiga menit, dua menit lagi batas waktu untuk ab

likan siapapun dan segera duduk di mejanya. Ia mengatur napasnya yang masih memburu, l

t berat. Saat ia membuka mata, ia menatap botol minum berwarna ungu di mejanya, dengan tetes

ng yang sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. I

iam-diam? Apakah Helen? Atau Tia? Atau siapa? Namun rasa

ntin. Batin Nishaa sambil menyeka

ri, seseorang menatap

utuh minum, nanti kucuci dulu botolnya, ya.” Ucapan

ak ada kasih kamu minum, Shaa.” J

Helen. Ia kemudian meng

asih ya, kak.” Ucap

un men

ih. Itu juga bukan p

ekannya dengan satu ali

an tatapan heran, karena orang tersebut meletakkan jari

leh kok. Kalaupun enggak dike

terdiam saat men

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY