img Perjanjiaan Pranikah  /  Bab 2 Mama Mertua | 28.57%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Mama Mertua

Jumlah Kata:2081    |    Dirilis Pada: 20/07/2022

nya, Aku bahkan tidak pernah bertemu dengan Mama sebelumnya," Sofia menarik nafas panjang, "Aku

lap kembali dan meletakan kembali ke tempat

isa mencintai anakku, walupun aku tahu saat ini kamu belum memiliki p

amu polos tanpa polesan ini saja sudah cantik apalagi kalau pake make up semaki

rtidur kerena dia juga harus istirahat untuk memulihkan kondisinya bel

akrab satu sama lain, tak jarang mereka juga sering tertawa bersama

aksa menjalani pernikahan ini nantiny

jantungan nih gara-gara kamu. Kita ngobrol disana aja nanti

tu loh, siapa yang tidak jengkel coba dengan sikap kamu yang juteknya gitu. Coba toh ka

ta perempuan terserahlah dia mau terima atau tidak pernikahan ini yang jelas aku hanya men

unya gara-gara dia pernikahan ini terjadi karena sudah sayang dengan

ih? Aku tidak mau menikah selamanya dengan wanita itu.

knya yang sudah membeku beberapa tahun ini karena seorang perempuan di masa lalunya. Irana yakin Sofia bis

rikan ruang kepada mereka, Irana bisa melihat kalau Sofia bisa menjadi me

*

an mencoba memberikan susu tetapi masih aja tidak mau diam. Masih saja menangis, Sofia yang bingu

engar suara tangisan bayi. Dia pun mencoba mendekati kamar bayi itu ternyata Febri mal

i pakai baju apa sih? Mau menggodaku ya." kat

kan tanktop dan celana yang super pendek dengan cepat dia pun berlari k

doh sekali sih

udah berada digendongan Febri, ba

g sebelah kamarmu itu ambilah kasur dan letakan disi

ruh aku segala lagi nyebelin banget sih tuh orang, anakku juga kok

a di depan televisi. Febri pun lang

itu. Sorry tadi tidak sengaja kok kena muka loh habisnya tid

au bayi sedang senang sekali tak ada raut mengantuk diwajahnya. Sofia pun menyenderkan tub

tapi tak akan lama kok tenang aja. Tuh Bundamu tidak tau loh kalau mau suk

, hey dengar ya itu anakku bukan

dikannya dia pewaris kekayaanku juga tahu. Ini adalah ana

ggalkan anakku sampai kapanpun, kamu pasti akan bucin sama aku dan sesuai perjanjian i

yak gini. Tolongnya yang berhak menjadi istriku wanita yang berkelas tahu. Bahkan

kad akan membuat Febri mencintainya tanpa dia sadari. Sofia merasa kantuk yang beg

t itu hingga tak lama bayi itu mulai menangis dia pun segera bangun dan melihat Sofia malah ketiduran. Febri pun segera pergi

tidak bangun apa segitu capeknya ya dia. Ya udahlah

era dia membawa bayi itu ke dalam kamar dan menidurkan disana. Setelahnya

pun terbangun dan cukup kaget mendapati dirinya udah diatas ranjang dengan selimut yang tertutup rapi, segera dia

enangis. Bunda janji akan menjadi Ibu yang lebih peka lagi buat ka

r sendiri kenapa aku tak nyadarinya ya? Lalu anakku

e bawah dengan naik lift. Setelah dibuka dia bisa melihat a

iapkan untuk sarapan ya bik?" t

Ya udah Non tunggu saja disana kalau udah

i aku titip anakku ya, Bik." kata Sofia tegas. "Aduh jangan Non, na

aminya dan mertuanya, sekalian mereka harus tahu rasa masakan Sofia. Bik Imah pun tidak bisa m

a sungguh mantap luar biasa sedangkan Bik Imah dengan senang hati

*

kali. Dia masih aja teringat wajah cantik Sofia yang begitu mengemaskan ketika tidur, mulut kecil yang bisa mengeluarkan kata pedas

u mikiran cewek aneh itu sampai tidak bisa tidur juga i

a kalau dia harus segera bersiap ke kantor

dan sekaarang mengantuk nih. Aku harus mi

ntai bawah dengan tangga dan lang

ke teras depan ya aku tunggu sekarang!" Febri pun berlalu

akuan Febri yang teriak sembarangan yang dikira di pasar kali ya. Ternyat

yang biasanya diminum ole

dengan air rebusan jahe, Bu tapi biasanya yang bisa bikin takaran pas itu hanya Bik Imah k

buat minuman untuk Febri, dia yakin kala

tkan dia kepadaku kalau bisa kecanduan deh biar dia tidak a

h waktu lama pun Sofia bisa membuatnya dan sa

mbak," kata Sofia, "Bu saya takut kena

ngsung ngacir begitu saja karena takut dimarahin. Mbak Ana yang jantungnya berdetak kencang menghitung menit demi menit tetapi sudah l

mpiri anaknya yang ternyata sudah dimandikan oleh Bik Imah. Sekarang bayi

mandikan ya?"

idur lalu saya pun lihat mencium bau pup. Akhirnya saya mand

ang mainan buat anak kecil ya Bik." So

segera memberitahukan kepada Irana dan Febri, setelahnya Sof

uku aku mau lihat kangen banget biasanya tiddur bar

rang tua masa anaknya nangis dibiarin gitu aja belum lagi tadi malam d

saya belum terbiasa jadi seorang Ibu tapi saya akan berusaha unt

n masih harus banyak belajarkan tidak papa kok, dan ini juga tugas ka

Sofia, Irana tak berhentinya memuji masakan walaupun seder

ni buruan!"

rasanya beda." kata Febri ke

gi karena saya tadi sibuk menjaga dedek bayi,

inkan lagi." Sofia tersenyum mani

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY