yonya dan Aden nih," Bik Imah menepuk lengan Sofia. "Bik please lima me
sejam lagi loh. Ini kok malah belum jalan!" bentak Febri keti
ofiayang ditunggu oleh semua orang sekarang enak-enak tidur udah kayak kebo aja. Dia pun mendek
ga." Febri menyerahkan Alvin dan Ana pun langsung
kin merasa nyaman dalam gendongan Febri. Sofia pun dibawanya berjalan-jalan, melihat wajah Sofia yang begitu polosnya membuat
ng." teriakan Sofia yang begitu
di bukannya di laut tau." Febri m
tu diluar batas. Febri pun menjauhkan wajahnya dari hadapan Sofia, dia pun membalikan badan untuk mengatur nafa
sampai kamu tega menceburkan aku segala, kamu bisa bangunkan a
neh, kita semua menunggu kamu dibawah sejak tadi dasar tidak peka sekali jadi orang. Kamu tuh mesti bersyukur aku masih
ggu tapikan dari semalam anakku susah tidur jadinya terpaksa
ek selutut di maniskan dengan sepatu flatnya hitamnya. Rambut cepol yang ikat asal-asal masih banyak a
bangun gimana sih?" Irana menggoda anaknya samb
u mau bawa Alvin ke mobil aja daripada dengerin omongan Mama baha
mau tidur dia jadinya aku kesiangan deh."
dengan WO yang membuat Febri bukan tipikal orang yang suka telat, dia lebih suka menunggu tentunya. Sekarang semunya pun berangkat dengan mobil masing-m
jendela. Dia merasa sebentar lagi akan menjadi istri orang lain, padahal setelah dulu lepas dari mantannya dia tidak ingi
gat perhatian dan lembut walaupun itu hanya ditujukan kepada Alvin dan I
a sesuatu denganmu?"
cara ijin segala, memangnya ini lagi pe
ganteng coba kalau enggak..." gumam Sofia, "Ka
pun nyengir. "Mas kalau kita udah nikah nanti ada ren
sembari mendekati wajahnya, "Itu hanya
u membuangnya kearah jendela, "Kamu tuh makanya jangan pernah berharap kalau kita akan menjalani pernikahan ini seperti
menerimaku dengan apa adanya. Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan hatimu dan setel
uatnya terluka seperti itu rasanya dia merasa menjadi laki-laki bersalah sekali. Tapi dia j
i ini terlalu cepat untuk mengatakan aku mulai ada rasa dengannya."
n hadir dalam acar tersebut menginginkan ini selamanya dan tidak ada yang memisahkan kecuali maut. Semua pun sudah berada diruangan masing-masing untuk menj
ebih dahulu sudah selesai segera meninggalkan ruangan dan memeriksa semua persiapan yang dilakuakan. Banyak sekali
senyuman dari wajah Febri yang terlihat semakin bersinar walaupun sedikit gugup. Irana mendekatinya m
tapi bisa selamanya apalagi ini kami nantinya akan akad yang juga akan dilihat oleh Tuhan, aku ingin kamu bisa sayang, perhatian dan m
lam hubungan ini sungguh aku sangat mencintai keduanya tapi ingin ada kata perpis
g sih tertidur. Irana meminta kepada Bik Imah untuk mengambil Alvin untuk dipakaikan baju dan dipersia
vin jangan sampai terjadi sesuatu kepadanya ya.
it hati tetapi dia sebenarnya sayang terhadapmu hanya saja dia masih malu mengungkapannya. Mama
aku tak akan pergi kemanapun, sekarang waktunya bahagia, ma bukanny