img Ketika Hujan Turun  /  Bab 1 Kenangan Saat Hujan | 1.69%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Ketika Hujan Turun

Ketika Hujan Turun

img img img

Bab 1 Kenangan Saat Hujan

Jumlah Kata:1711    |    Dirilis Pada: 03/08/2022

HUJAN

usanti Pel

enangan

up. Tampak di barat, Matahari terbenam dengan sinarnya yang kemerah-merahan.

Ryan. Perlahan-lahan Ira menghampiri jendela kamarnya dan memandangi hujan yang turun. Ia mencoba mengingat kembali memori itu. Memori tenta

yan sudah banyak mengajarkannya tentang arti kehidupan yang sesungguhnya. Ira sangat bersyukur bisa mengenal Ryan, mencintai dan dicintai olehnya. Ira sangat beruntung bi

sai mengikuti ekstra kulikuler basket di sekolah, Ira beristirahat dan bermaksud untuk pulang ke rumah namun ti

rimis yang berjatuhan membasahi dedaunan. Tak terasa ada seseorang yang sejak tadi memperhatikannya. Dia

, Ir?" tanya

asih gerimis," sahut Ira perlahan s

sedikit kan e

hujan bisa-bisa penyakit demam

Ryan cukup puas mendengar jawabannya. Ryan memandangi langit. Tak terasa gerimis pun mulai mered

h. Perlahan Ryan menuju area parkir di samping gerbang sekolah itu.

wat di jalan itu. Namun sayang sejak tadi ia berdiri di sana, ia belum menemukan satu taksi pun yang lewat. Keban

pulang kalau begini

n motor. Ia pun menoleh. Dilihatnya Ryan yang sedang mengendarai motor, ber

ksi ya, Ir?" tan

u taksi. Kamu mau pulang ya,

g. Yuk bareng aku aja, biar a

ima atau tidak tawaran dari Ryan. Ira tampak bing

aku naik taksi saja nanti," uj

Enggak apa – apa kok, aku siap mengant

k gadis orang kok," kata Ryan mantap. Menco

p Ira tidak enak. Ia tidak ingin Ryan

merepotkanmu,"

u aku senang bisa membantumu. Lagian hari hu

g dikatakan Ryan barusan. Sebaiknya aku

mu memaksa. Aku mau

o naik ke motorku,"

u. Setelah ia duduk, Ryan pun melajukan motor itu

rjalan di tengah gerimis yang mulai mereda. Di sanalah awal

dan lembut begitu pas dipadukan dengan Ryan yang berwajah tampan dan berkarisma. Tak hanya itu tubuh atletis Ryan juga sangat mendukung. Postur tubuhnya yang ti

annya, pemberian ayahnya semasa muda dulu. Di depan pintu

rdengar suara Ryan d

angkan ayahnya sudah tidak ada lagi, meninggal lantaran tertembak saat bertugas di Palestina. Ayahnya adalah seorang tentara di salah satu kesatuan di Indonesia yang ditugaskan ke luar negeri dalam

jumpainya Ryan sedang menunggunya d

riku keluar juga,"

itu. Ia pun berkata," Iya pangeran! Pangeran

osan menunggu tuan putri

ri, tentu saja t

k ini!" goda Ryan sembari tersenyum. Senyumnya sangat mani

Pangeran akan selal

putri tidak perlu

a pergi pangeran. Nanti kita t

k ya ke kuda putihku ini," ujar Ryan

ke motor Ryan, ia

n sembari menghidupkan motornya, be

an jalan saja," pinta Ir

sekarang. Pegang yang kuat ya tuan pu

tegas Ira membal

anyak hal yang mereka bicarakan salah satunya tentang perguruan

mana?" tanya Ryan perlahan sambil tetap fok

yan, aku anak tunggal di keluarga Imran Cik Nang, sedangkan ayahku, sudah meninggal saat misi perdamaian

pai- sampai tidak menyuruhmu pergi jauh mesk

sudah membekas di hati ibuku. Mungkin ia sedikit trauma akan hal itu. Menjadi posesif

bnya ibumu melarang kamu untuk k

un maklum dengan

ijrah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya. Namun impiannya itu harus ia kubur da

au kuliah di mana? Apa mau kul

a di sini. Kalau tahun depan beliau masih kerja di sini, kemungkinan besar sih kuliah di sini," ujar Ry

mau kuliah di universitas m

i ITB, Ir! Aku suk

rbaik dan terkenal di Bandung. Ternyata pil

" Ryan bertanya pada Ira

lucu. Dia tipikal yang humoris. Kalau kamu dekat den

k yang bernama Cecep itu. Kapan – kapan kamu ke

nanti aku k

ngomong Ayahmu kerj

i dengan pekerjaan yang dilak

ogya yang dipindah tugaskan ke sini. Ayah

Ayahmu tugas di sin

ima tahun atau selamanya. Mudah - mudahan saja, ayahku kerja d

ja begitu ya Ryan,"

sekolah. Mereka sudah sampai di sekolah yang dituju. Segera Ryan mema

img

Konten

Bab 1 Kenangan Saat Hujan Bab 2 Suasana di Sekolah Bab 3 Guru Muda yang Memesona Bab 4 Teman dari Kampung Bab 5 Dua Sejoli Bab 6 Lima Sahabat Bab 7 Telepon dari Kakek Bab 8 Pembahasan di Kelas Bab 9 Sebuah Rahasia Bab 10 Tumbang
Bab 11 Sepucuk Surat Izin
Bab 12 Membesuk Ryan
Bab 13 Menyembunyikan Kebenaran
Bab 14 Lekas Sembuh Ryan
Bab 15 Cerita Untuk Ryan
Bab 16 Kembali Ke Sekolah
Bab 17 Kejutan yang Gagal
Bab 18 Hobi yang Menyenamgkan
Bab 19 Berlatih Bersama Sahabat
Bab 20 Kedatangan Kakek Dari Yogya
Bab 21 Sesuatu yang Tak Terduga
Bab 22 Ayah, Kakek di Mana
Bab 23 Perjalanan Menuju Rumah
Bab 24 Sekantong Oleh - oleh dari Yogya
Bab 25 Prank Untuk Ryan
Bab 26 Melepas Rindu
Bab 27 Percakapan di Meja Makan
Bab 28 Coklat Untuk Kekasih
Bab 29 Persiapan Tim Elang Biru Sebelum Pertandingan
Bab 30 Menuju Gedung Olahraga
Bab 31 Kemenangan Ryan dan Tim Elang Biru
Bab 32 Kembali Tumbang
Bab 33 Ke Rumah Sakit
Bab 34 Pertolongan Untuk Ryan
Bab 35 Operasi Untuk Ryan
Bab 36 Setelah Operasi
Bab 37 Sesaat Sebelum Kritis
Bab 38 Napas Terakhir
Bab 39 Dibawa Pulang
Bab 40 Firasat Seorang Wanita
Bab 41 Berita Duka
Bab 42 Senin Kelabu
Bab 43 Melepas Ryan Untuk yang Terakhir Kalinya
Bab 44 Doa Untuk Ryan
Bab 45 Ira yang Down
Bab 46 Pergi ke Rumah Sahabat
Bab 47 Sahabat Sejati
Bab 48 Curahan Hati Ira
Bab 49 Memberikan Solusi
Bab 50 Kembali Bangkit
Bab 51 Keceriaan Bersama Sahabat
Bab 52 Warung Bakso Favorit
Bab 53 Syukuran Kecil di Rumah Ira
Bab 54 Persiapan Sebelum Ujian Nasional
Bab 55 Mengikuti Ujian Nasional
Bab 56 Hari yang Mendebarkan
Bab 57 Obrolan Seputar Ujian
Bab 58 Masa Penenangan
Bab 59 Rencana Setelah Kelulusan
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY