img YEARNING WOUND  /  Bab 4 Khawatir. | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Khawatir.

Jumlah Kata:1081    |    Dirilis Pada: 24/08/2022

gun, di sofa Sania sedang tidur, sementara Revan. Anita tidak melihatnya.

bicara. Dibalik bayangan, seorang sedang berdiri sambil b

i. Bagaimana pun dia gak boleh tau, kalau Ni

i lagi mencoba untuk menarik tirai tersebut. Seorang pemuda bo

yang dia cari ada di tempat lo. Lo tau kan semakin di sembunyikan, semakin rumi

gsan kemarin gara-gara HB nya turun. Apalagi kekurangan cairan. Sekali

, lah, dia kapan boleh diizinkan p

tau senin depan

dah lebih baik," ujar pemuda itu

tu! Than

sakit itu. Anita tidak bisa melihat secara jelas siap

rkejut melihat bayangan seseorang di balik kain penutup itu.

?" Revan

ar," jaw

Lalu dia mengambil milo ke luar sebentar kemudian isi air pa

ring dicelup ke milo. Untung milo yang dibeli oleh Sania ras

apa?" Anita bertanya pada Re

a menatap Anita tengah memasukan roti ke mulut. "K

idak tau apa yang dibicarakan oleh pemuda tadi. Ya

akan. Karena jarak keluar kamar sangat jauh

ita. Tapi hal ini sangat penting. Belum waktu Anita me

i banyak member mengeluh soal hasil

Dulu aku juga pernah pegang permainan it

Anita. "Apa masih mau tambah lagi?" tanyanya sem

pai menarik napas saat Revan melakukan hal

g-ngiang dipikirannya. Revan boleh akui, Anita memang cantik dan manis. Apalagi m

ti itu?" Anita bertanya pada Revan

n mendeham. Anita merasa debaran jantungnya sema

tidur, lah. Aku m

ung lebar itu telah menghilang dari balik pintu ka

um dibalik wajah Anita. Selama ini dia tidak pernah membuka hat

a kenal. Anita teringat sosok Antoni, saat dirinya ditinggal sendiri. Bahkan

t dibalik kesedihan. Dia pergi meninggalkan negara itu untuk melupakan semua kena

gugurkan seorang janin tak bersalah. Aib semakin lebar dibenak Anita. Sampai

al hingga membentuk O. Revan tidak tau bagaim

gumam Revan sambil memandang lang

sikap Anita. Tak heran jika dirinya memang peduli pada Anita. Bahkan, oran

ta. Revan segera kembali, dia membuang sisa

terbangun saat mendengar

dua. Sania menoleh. "Bang, panggil dokt

a menit kemudian seorang perawat dan juga dokter jaga, da

apalagi yang dia rasakan sekarang. Setelah di ganti infus dan kembali

ih jeli menjaga Anita. Karena Anita bisa saja melakukan tanpa

gini sih? Kalau mau ke kamar kecil kasih tau ke gua. B

Dia hanya coba bisa turun dari brankar, malahan infus di tangannya

buat kamu cemas,

penuhnya Nita salah, San. Mungkin g

o itu kenapa-kenapa. Apalagi lo itu uda gua kayak saudar

seperti Sania. Dia tidak bermaksud

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY