img AYAH, AKU RINDU  /  Bab 4 Rindu Ayah | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Rindu Ayah

Jumlah Kata:1055    |    Dirilis Pada: 20/09/2022

penuh heran pada kami berdua. Namun, a

siap?” tanya B

ap tinggal berangk

tu yang cukup lama sekali. Seperti orang sedang sibuk danda

u sama lain seraya menatap ke arah Bu

junya. Eh, tak tahunya bajunya nyelip di

ari dulu, ya, buat atur pakaian kalian ke lemari masing-

salah angkat pas habis lipat

ngan diulang lagi, ya,”

ar kami berdua s

lu diperbincangkan. Ayo

sekali diisi dengan candaan. Aku dan Rafa sangat bahagia.

nja apa?” tanyaku di

k. Kalian m

ja kita l

kalau

alu tadi siang masih menghampiri. Malu jika Mbak kasir

sendiri mau belanja apa

Bun. Aku tunggu di luar

belanjaan Bunda siapa?” Bunda menatapk

rtemu dengan Mbak kasir yang melayaniku tadi siang. Rafa hanya bisa m

unggu dul

nap

sempat membeli roti dan minuman

a?” tanya Bu

nunggu uang kembalian. Eh, tak tahun

. Kamu kebiasa

rahku yang hanya bisa memasang wajah cemberut. Sedangkan Rafa yang masih ada di samping, ses

masuk, tapi jalannya d

amu yang pe

ian muka tertutup masker. Buat sekedar jaga-jaga saja bila n

ante Raya yang aku ingat beliau orangnya selalu memojokkan bunda. Bukan

ante Raya dengan m

g sering julid ke kita,” ucap Rafa de

. Biarkan saja orang seperti itu

dia malah justru memberi senyum manis pada mereka yang menyakitinya. Mungkin, bagi Bunda meladeni orang seperti itu akan me

kabar?” tany

a langsung menjulid. Namun, kali ini yang ada Tante Raya just

dengan wajah datar sembari fo

ernyata sudah besar-besar,

ak saya,” jawab

ni, tapi masih saja belum mempunyai Ayah. Kamu k

e

an tersinggung pasti ada dalam dirinya saat mendengar kata-kata itu. Kami pun juga begitu. Ingin rasanya mencabik-cabik mulut ya

u masih 16 tahun dan adikku 15 tahun. Bisa dibayangkan, bukan? Seandainya saja, Bunda tidak sibuk merawat kami sampai sebesar ini. Pasti su

ah, kok. Tenang saja, nanti kalau sa

nya. Aku melihat raut wajah kecewa pada Tante Raya. Mungkin saja, beliau

sudah mulai memerah. Namun, Bunda menoleh ke arah kami dengan m

, Helen.” Tante Raya pun berl

dalam diam. Setelah itu, kami langsung melanjutkan tuju

nikah lagi?” tanya R

ya kenap

. Rafa cuma ta

rkata, “Jangan dipikirin! Tadi itu Bunda cum

Bunda? Aku kira

klah,

h kandung lebih baik daripada Ayah tiri. Aku takut saja kalau nanti mempunyai Ayah tiri. Takut, bila nanti

ang-senang sekejap lalu pergi lagi. Jika harus memilih, maka aku lebih memilih untuk tidak memiliki Ayah yang lain dari beliau

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY