Buku dan Cerita Aldi
Dendam Ayahku & Takdir Cinta
Liana adalah definisi seorang sinis sejati. Baginya, cinta hanyalah ilusi sebuah kontrak sementara yang didasarkan pada daya tarik fisik. Ia menyaksikan sendiri bagaimana penampilan bisa melunturkan kasih sayang, dan sejak saat itu, Liana bertekad untuk hidup mandiri, mengumpulkan pundi-pundi kekayaan sebagai jaminan hari tua, tanpa perlu menggantungkan hidup pada pria mana pun. Namun, semua rencana hidupnya yang terstruktur rapi goyah saat undangan pertunangan datang dari Prabu, putra tunggal dari atasannya yang paling dihormati sekaligus paling ia benci. Bagi Liana, ini adalah kesempatan emas untuk membalas dendam kesumat yang telah lama ia pendam. Ia datang ke acara tersebut bukan sebagai tamu, melainkan sebagai penjahat yang bertekad menghancurkan kebahagiaan palsu itu. Tekadnya kuat: ia akan menjadi antagonis yang merusak pernikahan Prabu dengan tunangannya, Kinar. Seolah takdir ikut bermain dalam skenario balas dendamnya, sebuah kejadian tak terduga di hari pernikahan membuat Liana harus mengenakan gaun pengantin. Secara ajaib, dan penuh intrik, ia mendapati dirinya berdiri di altar, bukan sebagai perusak, melainkan sebagai pengantin pengganti untuk Prabu. Bagaimana Liana akan menjalankan misi balas dendamnya ketika ia kini terikat dalam janji suci yang seharusnya ia hancurkan?
Bukan Cinta, Hanya Perjanjian Utang
Adhitama tak pernah memilih pernikahan ini. Dia hanyalah pion dalam permainan keluarga, dipaksa menikahi seorang wanita bernama Riani seorang janda yang nyaris tak ia kenal. Sejak hari pertama, Adhit sudah memasang dinding es. Ia bersikap dingin, menjaga jarak, dan berharap Riani mengerti: ia tak pernah menginginkan wanita itu di sisinya. Namun, Riani terlalu tenang, terlalu menerima seolah sikap dingin Adhit tak mampu menyentuh perasaannya sedikit pun. Awalnya, Riani setuju menjadi 'pengantin pengganti' karena terdesak untuk membalas budi. Adhit tidak peduli apa motifnya. Lalu, sebuah tragedi mengubah segalanya. Adhit terluka, fisik dan batinnya rapuh. Di tengah keterpurukan itu, Riani selalu ada. Tanpa keluh kesah, tanpa menuntut, ia setia merawat dan mendampingi. Kehadirannya yang dulu diabaikan, perlahan berubah menjadi sesuatu yang Adhit harapkan. Adhit mulai memperhatikan Riani, melihat sisi-sisi dirinya yang tak pernah ia pedulikan sebelumnya. Yang paling mengusik, hatinya mulai bergejolak setiap kali ada pria lain yang menatap Riani terlalu lama. Rasa itu datang tiba-tiba: cemburu. Ia mencoba menolaknya, namun semakin ia melawan, semakin kuat keinginan untuk memiliki Riani seutuhnya. Adhit tak tahan lagi. Ia pun memulai pergerakan, berusaha keras menghancurkan batas yang selama ini justru ia ciptakan, dan mencoba menembus ketenangan Riani yang misterius. Akankah Adhit berhasil meruntuhkan 'tembok' di antara mereka, ataukah ia sudah terlambat menyadari perasaannya?
