Unduh Aplikasi panas
Beranda / Anak muda / Arabella
Arabella

Arabella

3.5
81 Bab
1.9K Penayangan
Baca Sekarang

Arabella atau yang biasanya dipanggil Bella adalah seorang gadis SMA yang tidak tertarik untuk berpacaran. Akibat sakit hati yang pernah ia rasakan, ia berjanji untuk tidak akan pernah jatuh cinta pada laki-laki manapun. Saat berusaha untuk tetap teguh pada pendiriannya, seorang laki-laki malah dengan berani mendekatinya. Meskipun sudah ditolak, laki-laki tersebut tidak lelah untuk mendekatinya. Akankah Bella luluh dengan ketulusan laki-laki tersebut?

Konten

Bab 1 Part 1

"Bella! Bella bangun, nak. Udah pagi. Kamu harus berangkat sekolah."

Bella menggeliat kecil kala sang ibu membangunkannya.

"Ayo mandi dulu. Ingat, kamu udah pindah ke sekolah yang baru. Jangan sampai telat," ucap sang ibu.

"Iya ma." Bella pun beranjak dari kasur lalu bergegas ke toilet untuk mandi. Ini adalah hari pertamanya ia bersekolah di sekolah yang baru. Jangan sampai ia mendapat kesan buruk dihari pertamanya bersekolah.

Tak lama kemudian, Bella sudah selesai mandi dan berpakaian. Bella pun turun ke bawah untuk sarapan bersama kedua orang tua dan juga kakaknya. Ya, Bella memiliki seorang kakak laki-laki yang kebiasaannya menjahili Bella.

"Pagi Pa, Ma, Kak."

"Pagi sayang."

"Ingat pindah ke sekolah baru jangan bikin masalah," ucap sang kakak, Baron.

"Iya bawel." Bella mengunyah roti yang sudah diolesi dengan selai coklat kesukaannya.

Setelah menghabiskan sarapannya, Bella pun berpamitan pada kedua orang tuanya.

"Mau gue antar gak?" tawar Baron.

Bella menoleh pada kakaknya dengan satu alis terangkat. "Tumben? Kesambet apaan lo?"

Tentu saja Bella heran, karena kakaknya itu tidak akan mau mengantarnya ke sekolah setiap kali Bella minta tolong. Kecuali kalau sang mama yang sudah turun tangan.

"Enggak, gue cuma mau antarin adik tersayang gue aja. Sekalian mau liat calon teman-temannya."

"Bilang aja mau liatin cewek-cewek. Dasar cowok." Bella pun pergi.

"Eh, yakin lo gak mau gue antar? Mumpung gue lagi baik, nih."

"Gak! Makasih!"

*****

Bella menarik napas lalu mengembuskannya. Hal itu ia lakukan berulang kali setelah sampai di depan bangunan tinggi yang merupakan sekolah barunya.

Ada rasa gugup dalam diri Bella, karena dirinya merupakan seorang yang cukup sulit untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan baru. Bella takut ia tidak mendapatkan teman di sekolah baru.

Setelah meyakinkan dirinya, Bella pun melangkah masuk.

Saat sudah masuk, rasa gugup kembali menyelimuti dirinya, karena kini banyak pasang mata yang tertuju padanya. Dan tatapan mereka membuatnya sangat tidak nyaman. Rasanya Bella ingin menghilang. Namun, Bella memberanikan diri untuk mendekati tiga orang cewek untuk menanyakan ruangan administrasi.

"Permisi, mau nanya ruang administrasi di mana, ya?"

"Nanti lurus aja terus belok kiri."

"Oke, makasih."

Tanpa berlama-lama Bella langsung pergi. Agar tidak membuang waktu. Disamping itu ia juga ingin segera menghindar dari tatapan aneh murid-murid yang ada di situ.

*****

"Tumben banget teman gue yang satu ini udah di kelas."

Seorang cowok yang merupakan teman Vian mengambil duduk di sampingnya. Cowok itu bernama Regan.

"Gak usah ganggu gue. Gue mau tidur." Vian yang menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya sama sekali tidak berniat untuk mengangkat kepalanya. Vian saat ini benar-benar mengantuk. Vian sengaja datang cukup pagi agar bisa tidur di kelas meskipun hanya beberapa menit.

"Pasti begadang lagi. Makanya kalau main game itu tahu batasan. Jangan sampai lupa waktu. Gue aja bisa atur waktu kapan belajar, kapan main game, dan kapan istirahat. Makanya gue gak pernah telat ke sekolah," ucap Regan membanggakan dirinya.

"Bacot!" Karena kesal dengan Regan yang mengganggu tidurnya, Vian pun memasukkan kertas ke dalam mulut Regan.

Regan tentu terkejut. Lalu segera mengeluarkan kertas tersebut dari mulutnya.

"Tega banget sih lo sama gue. Padahal gue aja gak pernah jahat sama lo," ucap Regan dramatis.

"Mau gue kasih makan kaos kaki gue?"

Dengan cepat Regan menggeleng. Tentu saja Vian tidak bercanda.

"Mau kemana lo?" Regan bertanya ketika Vian bangkit berdiri.

"Cari tempat sepi buat tidur. Biar gak ada yang ganggu gue."

"Ya udah, jangan lama-lama. Keburu Pak Edi masuk."

Vian hanya mengangguk. Saat ia baru di depan pintu, seseorang menghadangnya.

"Vian! Gue ada berita penting."

"Gue gak mau dengar," ujar Vian tidak peduli. Vian yakin berita yang dibilang penting oleh temannya yang bernama Beno itu adalah berita yang tidak penting.

"Dengar dulu dong. Kali ini beneran berita penting."

"Berita penting apa?" Regan yang penasaran langsung mendekati Beno.

"Ada anak baru di kelas Mipa 4. Katanya cantik."

Vian berdecak. Sudah ia duga berita penting yang dibilang Beno adalah berita yang sangat-sangat tidak penting untuknya.

"Minggir." Vian mendorong Beno agar tidak menghalangi jalannya.

"Lo gak mau dekatin, Yan? Siapa tahu cocok."

Vian tidak menjawab. Cowok itu terus berjalan menjauh.

"Lo gak bohong, kan, No?" tanya Regan memastikan.

"Ya iyalah masa gue bohong."

"Ya udah, kalau gitu temenin gue ke kelas Ipa 4."

Beno mengernyit heran. "Hah? Mau ngapain?"

"Mau liat cewek itu lah. Sekalian ngajak kenalan."

"Udah gila lo. Gue gak mau. Lo pergi aja sendiri."

*****

Bella hanya tersenyum ketika mendengar teman barunya bercerita. Ya, saat ini Bella sudah mendapatkan teman baru. Sita namanya. Gadis yang cukup cerewet.

Keduanya kini sedang berjalan menuju perpustakaan. Karena guru di kelas mereka menyuruh keduanya untuk meminjam buku paket di perpustakaan.

"Jadi lo pindahan dari Surabaya? Bisa ngomong bahasa Jawa dong."

"Em, dikit."

"Coba ngomong dikit dong. Gue pengin dengar."

"Em, Sita, ini belok kiri atau kanan?" tanya Bella ketika mereka sampai di pertigaan. Pasalnya, Bella belum mengetahui di mana letak perpustakaan.

"Kanan." Bella mengangguk lalu berbelok ke kanan.

"Bell, tungguin gue. Jalannya jangan cepat-cepat dong."

*****

Ketika mereka sampai di perpustakaan, Bella langsung berjalan menuju rak buku. Mencari buku paket yang diminta oleh sang guru.

"Ini Bell, bukunya." Sita langsung menunjukkan letak buku paket tersebut ketika Bella masih mencari-cari.

Mereka berdua mengambil buku paket tersebut sesuai dengan jumlah murid yang ada di kelas.

Saat hendak pergi, Bella menatap seorang cowok yang berada di pojok. Cowok itu menenggelamkan wajahnya di kedua lipatan tangannya. Bella tidak habis pikir kenapa ada orang yang menyalahgunakan perpustakaan seperti ini.

"Lo liat apa Bell?" Sita yang sudah berjalan lebih dulu kembali menghampiri Bella.

Sita mengikuti arah pandangan Bella. Kemudian ia tersenyum. "Cowok itu namanya Vian. Dia ganteng, tapi nakal. Sering PHP-in cewek juga. Dulunya sih gue suka dia, tapi sekarang udah enggak."

"Tiap hari dia emang tidur di perpus?"

"Gak tiap hari sih, tapi lumayan sering."

Bella hanya geleng-geleng kepala, lalu pergi.

"Eh, Bell tungguin!"

Setelah mereka pergi, Vian mengangkat kepalanya. Lalu mengarahkan pandangannya ke segala arah. Vian mendengar suara seorang cewek yang tidak asing di telinganya. Vian menggeleng. Pasti ia salah dengar. Vian pun kembali melanjutkan tidurnya.

*****

"Bell, ayo ke kantin," ajak Sita.

Bella yang cukup lapar hanya mengangguk. Lalu mengikuti Sita.

Saat sampai di kantin mereka langsung membeli makanan. Bella membeli nasi ayam kesukaannya, sedangkan Sita membeli bakso.

Ketika selesai membeli dan hendak berjalan menuju meja mereka, Sita malah menabrak seorang cowok membuat bakso yang dipegangnya tumpah mengenai baju cowok itu.

Sita membulatkan kedua matanya ketika tahu kalau yang ia tabrak adalah Vian.

"So ... Sorry, Vian. Gue gak sengaja. Gue bersihin, ya." Sita hendak menyentuh baju seragam Vian, namun ditepis oleh cowok itu.

"Gan, mana minuman lo?" tanya Vian pada Regan.

"Nih, emang kenapa?" Tanpa menjawab pertanyaan Regan, Vian langsung mengambil alih minuman tersebut.

Seolah tahu apa yang ingin dilakukan Vian, Bella langsung menahan tangan Vian.

Vian yang kesal karena seseorang yang berani menahannya langsung terkejut ketika melihat wajahnya.

"A ... Arabella?"

******************************

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 81 Part 81   06-21 23:21
img
1 Bab 1 Part 1
09/03/2025
2 Bab 2 Part 2
09/03/2025
3 Bab 3 Part 3
09/03/2025
4 Bab 4 Part 4
09/03/2025
5 Bab 5 Part 5
09/03/2025
6 Bab 6 Part 6
09/03/2025
7 Bab 7 Part 7
09/03/2025
8 Bab 8 Part 8
09/03/2025
9 Bab 9 Part 9
09/03/2025
10 Bab 10 Part 10
09/03/2025
11 Bab 11 Part 11
09/03/2025
12 Bab 12 Part 12
14/03/2025
13 Bab 13 Part 13
07/04/2025
14 Bab 14 Part 14
07/04/2025
15 Bab 15 Part 15
09/04/2025
16 Bab 16 Part 16
09/04/2025
17 Bab 17 Part 17
11/04/2025
18 Bab 18 Part 18
11/04/2025
19 Bab 19 Part 19
11/04/2025
20 Bab 20 Part 20
11/04/2025
21 Bab 21 Part 21
13/04/2025
22 Bab 22 Part 22
13/04/2025
23 Bab 23 Part 23
13/04/2025
24 Bab 24 Part 24
13/04/2025
25 Bab 25 Part 25
16/04/2025
26 Bab 26 Part 26
16/04/2025
27 Bab 27 Part 27
16/04/2025
28 Bab 28 Part 28
21/04/2025
29 Bab 29 Part 29
21/04/2025
30 Bab 30 Part 30
21/04/2025
31 Bab 31 Part 31
23/04/2025
32 Bab 32 Part 32
25/04/2025
33 Bab 33 Part 33
25/04/2025
34 Bab 34 Part 34
25/04/2025
35 Bab 35 Part 35
28/04/2025
36 Bab 36 Part 36
01/05/2025
37 Bab 37 Part 37
01/05/2025
38 Bab 38 Part 38
01/05/2025
39 Bab 39 Part 39
01/05/2025
40 Bab 40 Part 40
03/05/2025
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY