mengembalikan jaket cowok itu. Semalam, Bella
ian, ya? Cantik sih, tapi gak cant
na-mana kali. Kayaknya Vi
sa tidak penting mengurus hal sepele seperti itu. Lagipula Bella suda
kita. Mau cari Vian, ya?" u
anya me
ang. Kayaknya d
a tolong?"
. Mau minta
jaket Vian. "Tolo
enerimanya.
i menjelek-jelekan Bella. Sampai sekara
? Pagi-pagi udah gosipin orang
u kesal, lalu
emang tukang gosip. Hampir satu sekolah me
, kok. Gue ke
*
a berpapasan
takan. Baju seragamnya kusut dan tidak dimasukkan. Wajah
cewek di sini menyukai Vian dengan pe
"Darimana? Kelas
kin jaket," jaw
a-sa
malah lupa menguc
ngin lo. Gue boleh
alah meminta imbalan. Memang benar, di dunia ini tidak ada yang gratis. Harusnya B
?" tanya u
atap bingung. Bella mengeluarkan kota
Vian menerima kotak be
ipun Vian menginginkan imbalan yang lain, tapi Vian cukup
*
Lo bawa bekal, k
arkan kotak bekaln
tuk membawa bekal agar mereka tidak perlu mengantre lama di kantin. Bella malah lupa dan memberikannya pada Vian. Ka
Kok d
disiapin." Bella berbohong. Bella sengaja karena k
ak papa. Ay
ergi sendiri saj
mau beli minum kok. Ayo." Sita mer
*
desakan di kantin. Bella berharap jangan sampai bertemu dengan
at biar gue yang b
i makan, sedangkan Sita p
enuh lagi." Sita bergumam melih
h ketika pundaknya d
lau orang tersebut adalah Regan. "
"Sorry, habisnya
l. Gue dikasih nama bagus-bagus sama
osong, kan? Gabung saja. Keb
lan apanya? Jelas-jelas lo sama t
ya boleh mereka bertiga yang duduk di situ. Dan murid-murid yang
o menyapa Sita de
ikat! Suka banget ganti-ganti nama gue. Ga
gue lupa mulu
o duduk
Vian menjadi orang ketiga yang me
a. Lo du
, Sit?" Via
beli di kantin lagi. Soalnya kan lama banget. Yang ada keburu masuk. Mana hari i
a aja gue disuruh ngajar gantiin dia. Mana kalau ng
ucu banget. Seketika
i gue juga lo
panya Bella berbohong pada Sita. Padahal Bel
ak pada Bella. Harus
," sahut Beno melirik kota
ga. Kok gue baru nyadar? Padahal
g malas membawa bekal. Jangankan bek
wa bekal, g
terima makanan dari cewek. Bia
akan mau terima barang apapun dar
nan ataupun hadiah pada Vian, tapi selalu Vian tolak. Bukannya tidak menghargai, han
inya. Akhirnya Vian harus terlibat perkelahian dengan kakak cewek tersebut karena merasa Vian mempermain
oal Matematika yang bik
sih B
terkejut
**********