/0/23589/coverbig.jpg?v=20250429182552)
Seorang dokter cantik bernama Selina. Selina Aurelia Vianey, anak tunggal dari keluarga Vianey yang belakangan ini menjadi sorotan media karena prestasinya dalam memimpin rumah sakit milik keluarganya. Selain kecantikannya yang memukau, Selina dikenal baik hati, ramah, rendah hati, dan memiliki berbagai talenta. Kepribadiannya yang menyenangkan membuatnya sangat disukai banyak orang, bahkan banyak pria yang berlomba-lomba untuk menjadikannya istri atau menantu keluarga. Namun, hidupnya berubah drastis setelah sebuah peristiwa tak terduga. Suatu malam, saat pulang dari rumah sakit, Selina bertemu dengan seorang pria yang tengah mabuk berat karena patah hati. Pria itu adalah Rafael, seorang pengusaha muda yang baru saja mengalami kegagalan dalam hubungan asmara. Karena rasa empati dan kebaikannya, Selina membantunya, namun tanpa sadar terjebak dalam situasi yang mengarah pada sebuah keputusan yang mengubah hidupnya. Beberapa hari setelah kejadian itu, Selina dikejutkan oleh kenyataan bahwa orang tuanya telah mengatur sebuah perjodohan dengan Rafael, anak dari teman lama mereka. Pria yang tak pernah ia bayangkan akan menjadi bagian dari masa depannya ternyata kini terikat dengannya oleh takdir yang kejam. Dengan hati penuh kebencian dan kekecewaan, Selina merasa kehidupannya terpaksa berubah. Namun, semakin ia mengenal Rafael, ia mulai menyadari bahwa perasaan mereka mungkin tak semudah itu untuk dibenci. Benarkah kebencian itu bisa berubah menjadi cinta, atau apakah ia akan terjebak dalam hubungan yang penuh rasa terpaksa dan frustrasi? Bagaimana hari-hari Selina selanjutnya? Apakah ia bisa menerima perjodohan ini, ataukah cinta yang tersembunyi di antara keduanya akan berkembang, meski dengan segala kebingungan yang ada?
Selina Aurelia Vianey melangkah dengan penuh percaya diri memasuki ruang kantor rumah sakit milik keluarganya, Rumah Sakit Vianey. Pagi itu, seperti biasa, wajahnya dihiasi senyum ramah yang membuat siapa pun yang melihatnya merasa hangat dan nyaman. Sebagai direktur medis sekaligus pemimpin di rumah sakit yang terkenal di kota itu, Selina tidak hanya dikenal sebagai seorang dokter yang kompeten, tetapi juga sebagai pribadi yang penuh empati dan kecerdasan.
Tak heran, bila setiap langkahnya selalu menarik perhatian. Banyak yang memujinya-terutama para pria-yang melihat Selina sebagai sosok sempurna, wanita idaman yang bisa memenuhi segala kriteria kecantikan, kepintaran, dan kebaikan hati. Namun, di balik kesempurnaannya yang tampak, ada sebuah rahasia besar yang tak banyak orang tahu. Selina, meskipun memiliki segalanya, sering kali merasa terjebak dalam kehidupan yang dipenuhi dengan ekspektasi yang terlalu tinggi dari orang tuanya.
"Selina, pagi ini ada pertemuan dengan para dokter spesialis untuk evaluasi pasien," kata dokter Arjuna, rekan kerjanya yang selalu tampak tenang dan profesional.
"Terima kasih, Dokter Arjuna. Saya akan segera bergabung," jawab Selina sambil melirik jam tangannya. Jam menunjukkan pukul 08:30 pagi-waktu yang tepat untuk mulai bekerja setelah beberapa menit berbincang dengan staf medis di ruangannya.
Namun, suasana yang tenang di rumah sakit itu segera terganggu oleh kejadian yang tak terduga. Di tengah kesibukannya, Selina mendapat telepon dari ibunya, Diana Vianey.
"Selina, ibu ingin berbicara serius. Ini tentang masa depanmu," suara ibunya terdengar penuh ketegasan, jauh lebih serius dari biasanya.
"Ada apa, Bu?" tanya Selina, sedikit bingung.
"Ibu dan ayah sudah memutuskan sesuatu yang sangat penting untukmu. Kami telah mengatur perjodohan dengan anak dari teman lama kami, Rafael Ardan. Kami ingin kamu bertemu dengannya malam ini. Dia adalah pilihan yang tepat untukmu, Selina."
Selina terdiam. Perasaannya bercampur aduk. Ia tahu keluarganya selalu berusaha mengatur masa depannya dengan cara yang mereka anggap terbaik, tetapi ini terasa terlalu jauh. Menjodohkannya dengan seorang pria yang bahkan belum ia kenal dengan baik?
"Bu, aku... aku belum siap untuk ini. Aku belum tahu siapa dia dan apakah kami cocok," jawab Selina, mencoba menahan amarah yang mulai menggelora dalam dadanya.
"Ibu tahu apa yang terbaik untukmu, Selina. Jangan menentang keputusan ini. Kamu harus bertemu dengannya malam ini, dan kita akan bicara lebih lanjut. Jangan kecewakan ibu," kata ibunya dengan nada yang tak bisa dibantah lagi.
Selina menggigit bibirnya, menahan emosinya. Ia tahu tidak ada gunanya melawan orang tuanya, apalagi ketika mereka sudah membuat keputusan bulat. Namun, ia juga merasa dikhianati-terlebih oleh perasaan bahwa hidupnya telah ditentukan oleh orang lain sejak awal.
Malam itu, Selina merasa tidak nyaman saat duduk di ruang makan keluarganya, menunggu kedatangan pria yang akan dijodohkan dengannya. Ia berpura-pura tersenyum saat orang tuanya menyambut tamu yang tiba. Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan seorang pria masuk ke dalam ruangan. Pria itu tampak rapi, dengan jas hitam yang pas dan rambut gelap yang sedikit berantakan, memberi kesan bahwa ia baru saja terburu-buru keluar dari mobil.
"Aku Rafael Ardan," pria itu memperkenalkan diri sambil menawarkan tangan untuk berjabat.
Selina menatapnya dengan bingung. Nama itu terdengar familiar, namun ia tidak dapat mengingat di mana ia pernah mendengarnya. Matanya menilai Rafael dari ujung rambut hingga ujung kaki. Di balik penampilannya yang tampan dan percaya diri, ada sesuatu yang tidak ia bisa ungkapkan-sesuatu yang tampak misterius dan tak bisa ia baca.
"Selina, ini Rafael, anak dari teman lama kami," kata ayahnya, menggoda dengan nada yang sangat meyakinkan. "Kami berharap kamu berdua bisa segera mengenal satu sama lain."
Selina merasa terperangkap dalam situasi yang sangat tidak diinginkannya. Meski ia mencoba tersenyum, hatinya penuh dengan kebingungan dan kekesalan. Mengapa ia harus menjalani kehidupan yang ditentukan oleh orang tuanya? Mengapa ia harus terperangkap dalam permainan perjodohan yang tidak pernah ia inginkan?
Malam itu berlalu begitu saja dalam kebisuan yang tak menyenangkan. Pembicaraan mereka terbatas pada percakapan ringan tentang keluarga, pekerjaan, dan masa depan. Selina hanya sesekali menganggukkan kepala, berusaha menjaga kesopanan meskipun hatinya dipenuhi perasaan tidak nyaman. Rafael, di sisi lain, tampak santai dan ramah, seolah tidak ada masalah dengan situasi tersebut. Namun, ada tatapan kosong yang kadang melintas di matanya, yang membuat Selina bertanya-tanya apa yang sebenarnya ia rasakan.
Selesai makan malam, Rafael meminta izin untuk berbicara dengan Selina di luar rumah. Mereka berjalan di halaman belakang rumah Vianey yang dihiasi dengan taman yang indah. Hening menyelimuti mereka berdua saat langkah kaki mereka bergema di jalan setapak.
"Aku tahu ini mungkin tidak mudah bagimu," Rafael memulai percakapan. "Aku juga tidak berharap perjodohan ini menjadi beban bagi kita berdua. Tapi aku rasa kita tidak bisa menentang takdir."
Selina menatapnya tajam, merasa kebingungannya semakin mendalam. "Takdir?" katanya sinis. "Sejak kapan takdir bisa dipaksakan seperti ini? Aku tidak menginginkan ini, Rafael. Aku punya hidup sendiri, dan aku tidak ingin dikendalikan oleh orang tuaku."
Rafael berhenti sejenak, menatapnya dengan ekspresi serius. "Aku tidak berniat mengendalikan hidupmu, Selina. Aku hanya berusaha untuk menjadi orang yang kamu percayai dalam keadaan yang sulit ini."
Selina menghela napas panjang, mencoba mengendalikan emosi yang mulai menguasainya. "Aku tidak tahu apa yang harus kupikirkan sekarang. Aku merasa terjebak."
Rafael mendekat, suaranya berubah menjadi lebih lembut. "Aku mengerti, Selina. Aku juga tidak ingin menjadi beban bagimu. Tapi kita bisa mencoba. Setidaknya memberi kesempatan untuk saling mengenal lebih baik."
Selina menatap matanya, merasa ada kejujuran di balik kata-kata itu, namun entah mengapa, ia tidak bisa menepis perasaan kecewa yang mendalam. Ini bukan hidup yang ia inginkan. Tapi takdir-entah bagaimana caranya-telah memutuskan untuk menempatkannya di jalan ini.
Apakah ia akan menerima kenyataan ini? Ataukah kebencian dan kekecewaan yang ada di dalam hatinya akan mengalahkan segala sesuatu yang mungkin tumbuh antara mereka?
Kejadian malang yang menimpa Vera di Paris membuatnya terpaksa menerima tawaran dari teman barunya, Kiana, untuk ikut bersamanya. Insting penolakan Vera yang rendah membuatnya jatuh ke dalam malam yang panjang dengan seorang pria misterius yang ia temui di pesta. Pagi datang, dan Vera baru sadar bahwa pria yang tidur bersamanya adalah Dante, pria yang sangat ia benci sejak masa sekolah dulu karena perundungan yang pernah ia alami darinya. Kenangan pahit masa lalu kini kembali menghantui Vera. Dua bulan setelah kembali ke Jakarta, Vera menyadari tubuhnya berubah, dan setelah pemeriksaan, ia mendapati dirinya hamil. Terkejut dan bingung, Vera memutuskan untuk membesarkan anak itu seorang diri. Namun, takdir seolah mempermainkan. Dante, pria yang sangat dibencinya, kembali muncul dalam hidupnya, membuat segalanya semakin rumit.
Berawal dari sebuah kesalahpahaman, Raiden harus menikahi Elara demi menjaga reputasi rumah sakit serta kehormatan keluarga Valen. Raiden Valen, pria dengan wajah tampan yang dihiasi sikap dingin dan tajam, dikenal sebagai sosok yang tegas, kejam, dan tidak kenal ampun. Dalam hidupnya, Raiden tidak pernah tahu apa itu cinta, kecuali saat ia bertemu dengan seorang gadis di masa sekolah menengah. Namun, kisah cintanya hancur begitu saja karena pengkhianatan sahabatnya. Segalanya berubah ketika sebuah pernikahan yang dipaksakan datang tanpa diduga. Elara Maylen, seorang gadis dengan sifat yang liar dan tak terkendali, berhasil membuat hidup Raiden berantakan. Keberaniannya, kekacauan yang ia bawa, dan ketidakpastiannya menjadi sumber ketegangan yang tak ada habisnya. Raiden, yang selalu menghindari kekacauan, justru terjebak dalam permainan yang sangat berbahaya, di mana perasaan dan keputusan-keputusan besar saling bertabrakan.
Tessa Willson dan Leonil Scoth telah menikah hampir dua tahun lamanya. Kesibukan Leo membuat Tessa merasa kesepian. Apa lagi akhir-akhir ini Leo tak pernah membuatnya puas di atas ranjang. Akibatnya Tessa sangat kecewa. Sampai akhirnya Arnold Caldwell datang di kehidupan Tessa dan Leo. Arnold adalah ayah sambung Leo. Arnold datang ke kota New York tadinya untuk urusan bisnis. Namun siapa sangka justru Arnold malah tertarik pada pesona Tessa. Keduanya pun berselingkuh di belakang Leo. Arnold memberikan apa yang tidak Tessa dapatkan dari Leo. Tessa merasakan gairahnya lagi bersama Arnold. Namun di saat Tessa ingin mengakhiri semuanya, dirinya justru malah terjebak dalam permainan licik Arnold. Mampukah Tessa terlepas dari cengkeraman gairah Arnold, dan mempertahankan pernikahannya dengan Leo?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?