nuh dengan keresahan. Seperti ada dua dunia yang saling bertabrakan dalam dirinya. Dunia yang telah lama ia kenal-dunia keluarga dan kew
. Namun, Selina merasakan ada sesuatu yang tak bisa diungkapkan. Ada ketegangan yang tak bisa ia lepaskan. Setiap kali ia berhada
erjebak dalam perasaan itu, ia tak bisa menahan dirinya. Pria itu-Rafael-telah mengubah segalanya dalam hidu
sa menebak siapa yang datang. Rafael. Setelah beberapa detik, ia mendengar suara b
hu, aku mulai berpikir bahwa aku tidak bisa terus bersembunyi dari kenya
Selina malam ini-sesuatu yang tak terduga, namun perlu. Ia bisa merasakan ketegangan di udara antara mereka b
sudah mengetahui jawaban dari kata-kata Raf
utkan, suaranya lebih rendah, penuh penyesalan. "Namun, setelah apa yang terjad
kan perasaan yang mulai meluap. Ia harus tetap rasional. Ia harus tetap fokus pada pekerjaan dan k
isa membiarkan ini berkembang lebih jauh. Ini bukan waktunya untuk itu.
h yang lebih mantap, Rafael mendekat. Ia berdiri tepat di samping Selina, dan meskipun mereka tidak saling
penuh penyesalan. "Tapi aku tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa aku merasa sangat... ter
u berat. Ini lebih dari sekadar keterikatan fisik, atau ketertarikan sesaat. Rafael-pria yang selama ini ia
n yang sudah ditetapkan. Semua itu adalah kekuatan yang tak bisa ia lupakan begitu saj
Aku harus menjaga hubungan baik dengan keluargaku. Ini bukan hanya tentang aku dan ka
encerminkan kekesalan, namun ada kerentanan yang tidak bisa ia sembunyikan. "Kamu yakin? Kamu
skipun suara hatinya berteriak sebaliknya. "Kadang-kadang, kita tidak bisa m
san yang ia buat akan menentukan jalan hidupnya. Apakah ia harus melawan keluarganya demi perasaan yang masih baru muncu
Aku mengerti," katanya dengan suara yang lebih rendah. "Aku hanya ingin kamu tahu
ak akan pernah menyerah begitu saja. Namun, ia juga tahu bahwa ia harus menjaga prinsip dan
ia pilih, hatinya terasa berat. Apa yang akan terjadi jika ia memilih untuk menuruti perasaannya? Apa yang
i pikirannya. Namun, meskipun ia sudah pergi, kata-kata itu tetap bergema dalam pikirannya. Ia tahu bahwa jalan yang akan ia pilih tidak a
nya seolah terhenti di persimpangan yang tak terduga ini. Semua terasa seperti ujian besar, dan
putusan yang akan ia ambil ak