Unduh Aplikasi panas
Beranda / Fantasi / Gadis Harimau Milik Ceo
Gadis Harimau Milik Ceo

Gadis Harimau Milik Ceo

5.0
11 Bab
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Keira Ardhinara, seorang gadis cantik dan berpenampilan menarik yang sehari-harinya bekerja sebagai guru arkeologi di sebuah universitas bernama Satya Wangsa. Keira terpaksa menikah dengan seorang CEO yang juga merupakan pemilik kampus tempatnya mengajar karena sebuah alasan. Pernikahan ini bukan karena cinta, Satya terpaksa menikahi Keira, salah satu dosen di kampus ternama miliknya karena tuntutan orang tuanya yang menyuruhnya segera menikah. Padahal, selama ini ia telah menyukai teman lamanya sejak lama. Tapi, semua berubah saat Keira hampir mati karena dikejar sekelompok pembunuh bayaran dan terjatuh ke jurang. Lalu sekelompok manusia harimau menyelamatkannya. Namun, itu semua bukan sebuah pertolongan yang tanpa pamrih. Mereka semua hanya ingin mengungkap kebenaran bahwa Keira adalah reinkarnasi dari putri harimau yang telah mati. Kini, Keira bukan lagi gadis biasa. Sosok harimau itu selalu membayang-bayanginya, seolah dia adalah keseluruhan dari jiwanya. Suaminya mulai melihatku dengan cara yang berbeda, dan ingatan lama pun mulai muncul. Karena tanpa dia tahu, Keira lah gadis setengah harimau yang pernah menolongnya bertahun-tahun lalu.

Bab 1 Pernikahan Kontrak

"Kamu harus menikah denganku Keira." Devano menatap mata Keira dalam.

Rasanya Devano tidak siap untuk membuka lembaran baru bersama seseorang, apalagi sampai harus menikah. Tetapi entah mengapa dia merasa, saat ini hanya Keira lah gadis yang bisa diajak bersandiwara dengannya tentang pernikahan.

"Ya, pernikahan ini memang terpaksa. Aku terpaksa karena tuntutan orang tuaku, yang terus mendesakku untuk segera menikah."

"Tetapi aku yang memilihnya sendiri, siapa wanita yang akan kunikahi." ucap Devano penuh makna.

Keira menatap Devano tajam. "Jadi, apa status pernikahan ini?"

"Pernikahan kontrak." jawab Devano cepat.

"Aku memang pernah menyukaimu dulu, tapi sekarang tidak," ujar Keira acuh tak acuh.

"Apa itu penting?" tanyanya.

"Dan kau tahu nona? Jika kau menikah denganku, walau itu hanya menikah kontrak, kau akan lebih cepat mencapai karirmu dan..."

Devano menjeda ucapannya sejenak sebelum akhirnya melanjutkannya lagi.

"Aku bisa dengan mudah membantumu untuk mengakses hal-hal yang kau perlukan."

Dia tersenyum miring setelah memberikan tawaran menarik kepada Keira.

"Dan satu hal lagi..." Devano tersenyum meremehkan.

"Kau tidak akan pernah kekurangan uang."

"Kurang ajar," gumam Keira dengan wajah merah padam.

"Asal kau tahu aku bukanlah orang yang kekurangan uang, tuan." sahutnya tidak terima, karena gajinya sebagai dosen dan peneliti arkeolog saja bisa mencapai puluhan juta setiap bulannya. Apalagi Keira merupakan salah satu peneliti terbaik di kota.

"Benarkah seperti itu nona? Ah baiklah..."

"Tetapi, kau akan mendapatkan banyak keuntungan jika menerima tawaranku nona. Coba kau pikirkan baik-baik."

"Baiklah, akan aku pikirkan," jawab Keira pada akhirnya.

Devano hanya tersenyum tipis. "Akan kutunggu jawaban darimu." Setelah itu Devano pun berjalan pergi meninggalkannya.

"Benar-benar pilihan yang buntu. Dia pikir aku bisa menolak? Jikalau pun aku menolak, pasti dia memiliki 1001 cara untuk membuatku mengikuti keinginannya."

Keira berjalan mondar-mandir di depan kelasnya, pikirannya sedang kalut.

"Pria itu benar-benar. Dia yang harus menikah tetapi malah mempersulitku. Mengapa harus aku, dan mengapa tidak wanita lain saja?" Kedua tangannya terkepal erat, seolah ingin melampiaskan emosi yang menyeruak di dalam dadanya.

Dirinya merasa frustasi, dan merasa terjebak di antara dua pilihan yang sama-sama menyesatkan ini. Jika menerima maka dia akan masuk ke kandang harimau, dan jika tidak akan terus dikejar-kejar.

Keira mengetahui betul tabiat orang itu yang tidak mau kalah, dan selalu berusaha mendapatkan apa yang dia inginkan walau harus mengejarnya sampai ke ujung dunia.

Hufft.... Keira menghela nafas panjang. Dia sadar bahwa dirinya harus tetap tenang.

"Baiklah, jalani saja ini Keira. Aku yakin kau pasti bisa, dan pasti ada hal baik di luar sana!" ujarnya berusaha menguatkan dirinya sendiri.

________________________

Sedangkan di sisi lain, sosok yang sedang dibicarakan sedang asik menikmati acara makan malamnya di sebuah restoran mewah yang ada di kota bersama rekan bisnisnya.

Tetapi dari awal sampai acara berakhir, Devano tampaknya sedang tidak bersemangat. Dan sepertinya, teman-temannya yang sedang menjadi rekannya juga mengetahui akan hal itu.

"Sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu yang rumit," ucap salah satu temannya membuka obrolan.

Devano mengalihkan pandangannya yang semula hanya menatap piring berisi makanan itu.

"Santai saja. Kami semua memahamimu. Jika ada yang ingin diceritakan atau kau butuh bantuan, bicaralah Dev," ucap teman-temannya lagi.

"Tidak ada." jawab Devano singkat dan kembali mengalihkan pandangannya lagi.

Teman-temannya yang menangkap sinyal-sinyal tidak enak dari Devano pun memilih diam dan tidak berusaha untuk menggali lebih jauh. Mereka semua takut Devano mengamuk.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Sesampainya di rumah Devano pun langsung masuk ke kamarnya. Dia berganti baju lalu duduk di tepi ranjangnya. Di tengah-tengah kerumitan dunia, pikirannya tiba-tiba melayang pada sosok gadis cantik itu.

"Dia memang menyebalkan."

"Tetapi, aku juga tidak salah karena memilihnya. Sebentar lagi akan ada kucing kecil di rumah ini." Devano tersenyum tanpa sadar.

Sebenarnya Devano memilih seorang wanita yang akan dijadikan istri olehnya juga bukan tanpa dasar dan tanpa alasan.

Malam lalu kedua orangtuanya memberikannya pilihan, antara mencari sosok pendamping hidup sendiri atau mereka yang akan menjodohkan.

Dan Devano berfikir, jikalau dia dijodohkan pasti wanita yang dipilih oleh orang tuanya memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan keluarganya. Maka ia tidak akan bisa seleluasa itu nanti, kalau dia sekali saja berani macam-macam maka habislah dan tamat riwayat.

Itu sebabnya dia memutuskan untuk mencari wanita pilihannya sendiri meskipun tidak mencintainya, tak lain karena ingin mempertahankan agar kendali tetap berada di tangannya. Dengan begitu dia juga bisa mengatur apa yang boleh dilakukan Keira dan tidak di dalam surat kontrak.

______________________

Tring...

Sebuah pesan masuk dari nomor tidak dikenal. Matanya menyipit.

"Pak, ini aku, Keira. Handphone ku rusak, jadi kupinjam punya temanku."

Ternyata itu adalah nomor Keira.

Devano lalu membalasnya, "Oh ternyata kau, ada apa?"

Tanpa menunggu lama, pesannya pun langsung terbalas.

"Aku ingin memberitahumu bahwa aku menerima tawaranmu untuk melakukan pernikahan kontrak."

Devano tertawa kecil."Sudah kuduga, kau pasti akan tertarik dengan tawaranku." balasnya lagi.

"Tapi sebelum itu aku memiliki beberapa syarat pak."

Melihat pesan itu senyum Devano langsung memudar dan wajahnya seketika berubah menjadi serius.

"Syarat?" tanyanya.

"Ya, aku akan mengajukannya nanti saat kita bertemu untuk tanda tangan kontrak."

"Apa yang dia inginkan?" gumamnya.

Devano pun langsung menutup layar ponselnya dan memasukkannya ke saku celananya.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY