/0/2787/coverbig.jpg?v=42c20005cd476ef50a34fcaa5cadbf12)
Mahika Bayuni Kaniha (26) harus merelakan masa mudanya hancur saat ia dinyatakan hamil tiga bulan. Ia yang pada saat itu akan mengikuti tes di sebuah perusahaan besar sebagai Digital Marketing harus mengubur mimpinya dalam-dalam. Mahika yang tidak ingin dicap sebagai gadis nakal, meminta agar mereka menikah. Namun, sebuah penolakan dari sang kekasih membuat ia sedih. Dari semua hal yang paling menyakitkan adalah saat ia diminta menggugurkan kandungannya karena sang kekasih yang lebih memilih mengejar mimpinya menjadi seorang artis. "Kau tenang saja, aku tidak akan pernah lagi memintamu bertanggung jawab, aku juga tidak akan membeberkannya pada media. Cukup aku saja yang kau hancurkan, aku tidak akan pernah meniru sifatmu, jaga karirmu, aku akan membesarkannya dengan baik sehingga tidak akan ada secuil pun sifatmu akan diwarisi olehnya." Gentala Anggasta Gumilar (33) seorang artis papan atas yang sedang bersinar. Ia banyak memerankan drama bergengsi yang membantu melejitkan namanya. Semua berjalan dengan sangat baik. Hingga sebuah pertemuan tak terduga dengan wanita di masa lalunya membuat Gentala gundah. Senyum terakhir yang begitu terluka saat ia memilih pergi terus terngiang di ingatannya. Belum lagi wajah yang begitu mirip menggandeng tangan gadis yang dulu pernah ia lukai. Hatinya menjadi kosong dan menjadi tidak tenang.
Kedua mata mereka saling bertemu. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama mereka tidak berpapasan. Jantung Mahika berdegup kencang, bukan karena ia sedang jatuh cinta melainkan sebuah amarah membungkus erat dalam hatinya. Ia mengalihkan pandangan saat melihat Gentala menatap perut buncitnya dengan tatapan tidak menentu. Mahika menguatkan langkah kaki dan pergi dari sana. Dari jarak yang tidak begitu jauh, Gentala memandangi kepergian Mahika dengan jantung berdegup menggila seolah akan meledak.
"Mahika," ucapnya pelan setelah hampir beberapa bulan tidak pernah lagi mengucapkan nama yang dulu selalu membuatnya bahagia. Wanita yang ia tinggalkan hanya untuk mengejar karirnya, kini sedang hamil besar. Tatapan yang dulu begitu mencintainya berubah menjadi sebuah kebencian yang tidak pernah terbendung.
Gentala memakai topi serta maskernya dan berharap tidak ada yang bisa mengenalinya. Ia kemudian mengejar langkah Mahika yang belum begitu jauh darinya. Ada hal yang sangat ingin ia ucapkan atas kesalahannya di masa lalu. Sesuatu yang selalu membuatnya tidak bisa hidup dengan tenang.
"Mahika, tunggu!" teriaknya.
Mahika menghela napas karena jalannya yang begitu lambat. Ia tidak ingin bertemu dengan seseorang yang sudah menghancurkan hidupnya. Ia belum siap memaki di depan bayinya, memikirkannya saja sudah membuatnya merinding. Ia hanya ingin bayinya mendengar kata-kata yang baik. Tapi masalahnya ia tidak bisa menjamin kata yang ia keluarkan jika bertemu dengannya.
"Kenapa juga tadi aku lewat jalan itu, menyebalkan." Dengkusnya, masih terus melanjutkan jalannya tanpa menghiraukan teriakan Gentala.
"Mahika, aku mohon berhentilah sejenak." Pintanya dengan lemah. Kakinya perlahan berhenti dan tidak mau repot-repot memutar badannya.
"Jangan mengatakan apa pun, aku tidak mengizinkan suaramu terdengar di sekelilingku."
"Kenapa?" Tanya Gentala tidak habis pikir dengan apa yang baru saja diucapkan oleh mantan kekasihnya.
"Tidak perlu bertanya, aku tidak mau mendengar suaramu! Kalau ada yang mau kamu sampaikan, kirimkan melalui pos!"
"Mahika aku tidak ada waktu untuk melakukannya." Desahnya.
"Aku juga tidak punya waktu mendengarkan suara makhluk bertanduk sepertimu. jangan sakit hati, aku tidak menyuruhmu mendengar ucapanku. Sekali lagi, tolong jangan pernah lewat di jalan yang sedang kulewati."
"Baiklah, aku akan mengirim melalui pos, berikan alamatmu."
"Aku masih belum pindah ke Mars!"
Mata Gentala beralih ke arah perut Mahika yang terlihat besar. Perasaan aneh menyusup ke dalam hatinya dan Mahika menyadari hal tersebut. Sampai mati pun tidak akan pernah ia biarkan Gentala menyentuh bayi yang tidak pernah ia inginkan sejak dulu. Lagi pula Mahika sangat percaya diri kalau pria itu tidak akan pernah tertarik dengannya. Baginya karir lebih penting dari apa pun. Mahika melihat taksi online pesanannya dan pergi dari sana. Ia bersorak senang karena tidak memaki. Bayinya selamat dari kata-kata yang tidak pantas. Tapi kesenangannya tidak bertahan lama karena taksi yang ia tumpangi diberhentikan oleh seseorang.
Gentala turun dari mobil yang ia kendarai. Ia mengetuk kaca mobil sopir dan meminta maaf karena istrinya sedang merajuk. Sopir tersebut paham dan segera membuka pintu. Mahika keluar dari sana dengan perasaan dongkol luar biasa.
"Apalagi sih?" dengkusnya. "Kamu nggak takut kena skandal kalau ketahuan sedang menganggu seorang wanita? Kasian loh kalau karir yang kamu bangun dengan mengorbankan perasaan orang lain hancur gitu aja.
Gentala tidak menjawab sindirian tersebut, ia hanya diam dan memperhatikan Mahika dengan lekat. "Apa kamu sedang hamil?"
Mahika memutar mata kesal karena mendengar pertanyaan aneh dari pria yang kini sedang menatap seolah akan menenggelamkannya hidup-hidup. Memangnya siapa dia sampai berhak menanyakan mengenai kehamilannya.
"Mahika, jawab pertanyaanku."
"Ini, " tunjuknya pada perut, "Karena busung lapar, PUAS!"
"Mahika!"
"Aku seharusnya makan enak, tapi karena selalu makan hati makanya jadi busung lapar begini," jawabnya asal dan semakin membuat Gentala pusing menghadapi sikap Mahika. Ia tahu, sejak dulu Mahika akan membuatnya stres setengah mati saat membuatnya marah.
"Mahika jawab dengan serius, kali ini,"
"Lihat, itu fansmu!" tunjuknya ke arah gedung kosong. Gentala mengikuti arah tunjuknya dan menghela napas saat melihat Mahika mencoba melarikan diri dari sana.
Ia menarik tangan Mahika untuk masuk ke mobilnya. Tapi Mahika berontak, alhasil ia menggendongnya dan membawa Mahika pergi dari sana.
Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Selama sepuluh tahun, Delia menghujani mantan suaminya dengan pengabdian yang tak tergoyahkan, hanya untuk mengetahui bahwa dia hanyalah lelucon terbesarnya. Merasa terhina tetapi bertekad, dia akhirnya menceraikan pria itu. Tiga bulan kemudian, Delia kembali dengan gaya megah. Dia sekarang adalah CEO tersembunyi dari sebuah merek terkemuka, seorang desainer yang banyak dicari, dan seorang bos pertambangan yang kaya raya, kesuksesannya terungkap saat kembalinya dia dengan penuh kemenangan. Seluruh keluarga mantan suaminya bergegas datang, sangat ingin memohon pengampunan dan kesempatan lagi. Namun Delia, yang sekarang disayangi oleh Caius yang terkenal, memandang mereka dengan sangat meremehkan. "Aku di luar jangkauanmu."
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!