aksi adalah hal gila, namun aku ten
da
nyaku memastikan
ri Mama-nya Gio, kalau Gio setuju buat mel
yang memukulku telak. Bagaimana bisa setelah strategi jitu dan wajah pongah yang dengan bangga kupamerkan saat pertemuan kemarin j
Gio, Gimana Ma?"tany
sekalipun tak mendapat restu dari Sang Mama. Ayolah, sekalipun sekarang sudah Abad 21 masih banyak Mama kolot yang mengingink
alian. Malah Jeng Anna semangat dan kelihatan ngebet banget mau ngajak M
u. Ah, yang benar saja! Bagaimana mungkin anak sama Mama k
anti baju. Bukannya kalian sudah janjian
mpungin tulisanku kok, Ma,"tanggapku mencoba mengalihkan pik
tadi soal ajakan bertemu. Kamu sih, Nduk, makanya jangan ng
okusku menulis novel genre young adult hingga jam makan siang kini. Pesan ini seperti death note yang ingin kumusnahkan
di cafe tempat kita janjian kemaren? Ada yang ingin kubicaraka
ekali, dia tipikal cowok pengatur sepertinya. Ah, bentar! Pasti dia mengira aku hanyalah pengangguran yang tak perlu ditanyai peri
uk membatalkan perjodohan i
. Sukses mengirim pesan, kutekan kuat tuts keyboard laptopku yang sudah sepuluh menit lalu berpendar pasif demi menyalurkan rasa amarah dan kesalku mendapati kenyataan di depan mataku
n sampai Gio kabur kalau kamu nekat tampil acak-acakan begini!"hardik Mama terdengar tak
n ke kamar mandi, Nyonya
r kita! Batinku bertekad sembari menangkap hand
©
ah Fermina Daza-ku
OR
ke dalam cafe nantinya. Sungguh ini adalah tindakan nekatku setelah hampir setahun ini tak pernah melakukannya lagi. Sudah kupastikan dia akan b
setelah selama empat tahun aku mengarsipkannya jauh di ruang pikiranku dulu. Orang gila mana yang mau melepaskan keajaiban langka ini! Sekalipun bisa kupastikan tak hanya raut wajah angkuh berjarak yang akan kudapatkan nanti, bisa jadi aku mendapatkan
unyi menandakan seseorang tengah merangsek masuk. Aku tak dapat melepaskan ekor mataku yang teramat nyaman memandang sosok tubuh jangkungnya yang terlampau menawan dengan balutan one piece gaun bermoti
sapanya tegas, tapi bagik
k,"balasku sambil memberi isyarat me
emukan kapanpun. Bagiku,
©
da
uat Masalah kini terlihat sangat santai, seolah tak pernah mengusik dunia siapapun. Membuatku seperti orang bod
ran keputusan final-mu?"tanyaku membuka per
ti itu,"jawabnya luwe
besar di antara keluarga kami berdua! Batinku meronta ing
i ingin perjodohan ini t
khiri rencana perjodohan ini?"tanyany
i itu. Jangankan menikah, berpacaran dengan wanita yang dominan saja bisa dipastikan itu seperti mencetak tiket agar para cowok bisa kabur dari jeratan hubungan ini. Hampir semua laki-laki yang kukenal dan kutemui sebelum
hanyalah sekadar formalitas demi menjaga wajah Mama yang terlanjur menyanggupi pertemuan kita. Tak ada ala
al kenalan lebih dalam lagi, simple-kan,"tangga
awal, tak ada alasan bagi kita terutama saya untuk terus melangkah dengan p
an di antara kita layak dicoba. Lupakan soal chemistry dan lain-lain, yang terpenting saya tak keberatan jika dalam pernikahan nanti, Mbak Andara bukan sosok cewek manut ala kera
yang mengedepankan konsep penurut. Tapi, penjelasan Giordani masih terasa gegabah untuk mendapatkan akses persetujuanku pada institusi bernama pernikahan. Sekalipun aku terbilang pesimistis perihal c
ak, setidaknya minimal kita memiliki satu frekuensi yang sama. Entah dari segi kecocok
e saya berpusat di Jogja sekarang. Mama yang menahan saya untuk tinggal disini dan Mama sepakat dengan kepindahan saya jika saya bersedia menikah tahun ini.
rta. Bagaimana dia bisa memprediksi jika Yogyakarta memiliki daya tarik yang bisa memikatku? Sialan, dia tak bisa direme
rlebih setelah saya memilih menekuni karir menulis lagi. Tap
rmasi, aku akan membebaskanmu berinteraksi dengan siapapun, berkegiatan apapun untuk menunjang karirmu.
waran terakhir yang dilontarkan Giordani. Melihatku masih tak menunjukkan respo
uk memikirkan tawaran ini, Mbak Andara. Gim
, "Deal!"jawabku engg
nggap saja sekedar saling mengenal tipis-tipis,"tawar Giordani l
nku tanpa pi
ng keputusanku, ini bukan m
©