img Mak, Kata Orang Aku Anak Haram  /  Bab 8 Janji Pria Idaman | 88.89%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 Janji Pria Idaman

Jumlah Kata:1004    |    Dirilis Pada: 25/08/2023

rt

ijah yang sedang mencuci pakaian tetangganya di sumur, tepat di

lum selesai membersihkan kamarnya yang berantakan. Denada mengambil uang di lemari dan memakai kerudu

etangga yang belum bisa membaca dan berhitung. Dengan bayaran yang di

i wajahnya seperti kemaren sore di sungai saat mengobrol dengan Fandi. Kini wajahnya cerah

orang di sekitar menjadi obat luka yang ampuh. Meskip

Terlihat sangat jelas Bu Siti yang membawa plastik kresek hitam yang cukup besar. Di dalamnya ada beberapa bara

encian. Mereka berpapasan tanpa menoleh. Terdengar kata kata Bu Siti yang

u terdengar pelan, hanya saj

dalam wujud manusia salah satunya adalah Rozi dan emaknya. Kata-kata, 'Anak haram' buatnya ji

ian. Tak akan menang jika harus adu mulut apalagi adu

kan kepalanya ke belakang. Diliha

sudah 28 tahun masih suka menjulurkan lidah kepada seseora

eperti anak-anak. Jika memang, iya. Tak sepantasnya aku mel

i juga sedang menatapnya, lalu dia meneruskan niatn

a mulai tersenyum sampai giginya yang rapi terlihat jela

h sama. Dengan senyum yang terukir di bibirnya. Namun, D

g sedang makan soto ayam di warung itu. Yusuf ta

an uang lima lembar dua ribuan, sambil ber

ku tak di sapa

uara. Sambil melambaikan

Sapaan yang terkesan dipaksa dengan

n soto, masih ditany

." Yusuf meneruskan ucapannya. Denada

tong demi sepotong lontong yang ada di depannya. Bu Erni memberikan detergen

ang, ya," uca

era menghabiskan soto yang di beli, lalu dia men

hku?" Yusuf mengatur napasnya yang ngos-ngosan karen

detergen." Denada melangkahkan tambah cepat.

kedua tangannya agar Denada tak melanjutkan langkah kakinya

mu tak seperti biasanya,

a. Aku buru-b

sebagai alasan untuk menjauh dariku." S

ru-buru

u kamu menyembunyikann

mana?" tan

tamu yan

da bersemu merah. Di

saja. A

Yusuf terdiam sejenak. Dia juga mengingat mamanya yang melarang untuk dekat dengan Denada. Ala

Denada mengambil kesemp

menghirauka ucapan Yu

h Denada terhenti setelah menden

aku akan hidup sepertimu. Hidup di rumah yang sederhana." Ucapan Y

a Dena dengan wa

usuf men

ada tak meneruskan ucapan

ya Yusuf. Denada tak menjawa

marmu, Denada.

tak kencang. Sungguh semesta mendadak di penuhi bung

adanya baru saja seperti di hantam dengan keras. Jelas hati Fandi sedang patah. Hatinya luka. Namun, tak be

nar melamar Denada?"

an wajah ceria. Tak terlihat kesedihan lagi se

sam

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY