kas Juna, meneguk minuman
terlihat lugu." Juna menatap tajam ke arah sahabatnya itu dan hendak bangkit dari duduknya
aik dari wanita itu," ujar Yosep menenan
" Beni kembali menuangkan minuman ke dalam sloki Juna sebagai be
hantam." Andre memberikan minuman dalam gelas berukuran
kan wanita? Aku akan meminta beb
reka, langsung duduk di atas pangkuan Beni, Yosep dan Andre, tetapi di antara mereka tidak ada ya
ta ini? Apakah kau tidak akan mempergunakan milikmu lagi h
embunuh kepadanya, tetapi dia
dah memiliki istri," lanjutnya. Juna sama sekali tidak mempedulikan
kosong, maka dia akan kembali men
mau tidak mau, kau harus melanjutkan hidupmu. Tidak mungkin kau akan seperti ini selamanya, kau masih
muak. Ia Berdiri dari duduknya, kem
nyahuti pertanyaan teman-temannya. Dia keluar
an membuat pikirannya sedikit lebih tenang. Dia la
aginya untuk pulang sedikit pun. Sebab, mansionnya sudah tidak seperti
am yang terhidang di atas meja. Dia berkali-kali melirik jam yang ada di ponselnya yang suda
a, menatap iba pada makan malam yang sudah dingin
nda Juna akan pulang, sehingga dengan berat hati ia
*
gar pintu yang terbuka dan melihat Juna yang memasuk
di. Jane hanya bisa menghela napas. Membawa pandangan ke arah jam di k
engan pikirannya. Dia pun beranjak dari ranjang, mema
ahkan sama luasnya dengan kamar Juna dan berisikan pak
in closet itu, hanya saja tetap disimpan di dalam koper. Jika ia i
ang. Entah sampai kapan akan berakhir. Mungkin seumur hidup,
Juna memiliki warna hitam, baik itu pakaian fo
lemari sepinggang di walk in closet itu. Kemudian dia juga memilihkan das
ju dapur dan membuat sarapan untuk Juna. Ia membu
mbuat sarapan itu dengan cepat dan sepenuh hati. Setelah dia menghi
alaupun kecewa, tetapi dia berusaha untuk membentuk senyum di bibirnya dan menghampiri pria jangkung yang sud
serta menahan rasa takutnya. Pria itu nmenatapnya taja
r di depan mataku. Aku muak melihat wanita murahan sepertimu!" uja
pkan begitu menusuk. Bahkan, saat ini Jane merasakan badannya bergeta
t melihat ke arahnya dan sedikit menghargainya. "Atau ... apakah aku berlebi
. Apakah salah jika dia menyiapkan makanan dan memba
elayan mansion itu. "Aku tahu kalian tidak diizinkan dekat denganku ataupun berkomnunikasi denganku. Tapi aku mohon tolong habiskan sarapan
mar sudah rapi dan bersih. Yang bisa dil
ion yang sangat luas itu. la bagaikan terkurung d
Mencari nomor Mr. Brian yang sempat ia simpan, kemudi
jawaban dari seberang sana. "A
aku menghubungimu untuk meminta izin keluar bertemu Daddy ... Hubunganku dengan Juna ba
adaku, Jane. Aku tahu semalam anak itu
. "Baiklah, aku mengizinkan mu. Ta
rima kasi
n pada nakas, kemudian menuju kamar mandi untuk mandi. Karena Juna su
buru-buru. Sepertinya terburu-buru dalam hal mandi sudah menjadi kebi
dupnya sangatlah sulit. Jangankan untuk man
melilitkan pada tubuh telanjangnya. Kemudian mengeringkan rambutnya
i tubuhnya ketika melihat Juna tiba-tiba berada di dalam
h berangkat kerja?" tanyanya tergagap. Tangannya
adalah rumahku. Yang harus dipertanyakan itu adalah dirimu, kenapa kau berada di dalam rumahku." J
erti itu. Tubuhmu sama sekali tid
ang terpampang besar di kamar itu.
ri kamar itu. Jane membawa pandangan ke
closet dan mengganti pakaiannya. Setelah selesai, dia pun keluar dari kam
*
n, Jane tidak sadar bahwa sekarang mereka sudah sam
, lalu memasuki tempat tinggal yang d
ne.
langsung menghampiri ayahnya dan m
bisa ikut denganku... bagainmana keadaan Daddy? Apakah masih sering s
r pria tua itu memamerkan ototnya. Membuat Jane tertawa ter
jahnya terlihat datar dan tidak bersemangat kare
ustin ada hubungannya dengan pengobatan Daddy? ... jujurla
rada di depan orang-orang. Jika di rumah, dia adalah Orang yang ha
dak berb
alku tidak suka berbohong dan Daddy juga meng
nya dia tidak ingin berbohong, hanya saja dia juga tidak ingin mengatakan
ng beranjak, menuju dapur kecil yang berada di rumah itu.
idak. Orang-orang Mr. Brian lah yang mengantarkan
" Jane mengeluarkan beberapa bahan makanan dari kulkas, lalu
bak. "Apakah sudah matang? Daddy sudah lapar karena mencium aroman
ne yang masih terlihat sibuk. Setelah beberapa saat kemudian, barulah dia