satu lagi, bernama Yosep, tetapi pria i
e kamarku?" tanya Juna dengan
suami istri, makanya a
duk. "Dia bukan istriku. Bawa dia menjauh dariku!" perintahnya, kemudian kembali memasuk
wa Jessie turun ke lantai bawah. Berbeda dengan mansion Mr. Brian, mansion Jus
atar, semuanya tersenyum dengan lebar dan bahagia bersama wan
foto atau apa pun. Jika kamu melakukan itu, Juna akan mengamuk dan akan be
n sebuah kamar, kamar yang biasanya disediakan untuk tamu. "Tidurlah di sini. Apa
kan koperku ke sini, tapi aku tidak
a dulu, aku akan me
ma ka
u tersebut. Kamar tamu itu sangatlah besar dan l
dia membawa langkahnya ke arah cermin besar di kamar itu, terlihat wajahnya yang
kembali menyeret gaun beratnya ke arah pintu dan membuka pintu itu
untukmu. Aku harap kau jangan mencoba untuk akrab dengan pelay
nya," lanjut pria itu. Kemudian
nyata koper itu semuanya berisi pakaian mahal dan bermerek. Bahkan dalaman pu
ngambil pakaian yang terlihat cukup tebal. Kemudian membawa ke
di bawah shower dan mengguyur tubuhnya dengan air hangat. Terpaan dari buliran air hangat itu membuatny
dan mengeringkan tubuhnya dengan handuk yang sudah tersedia di kama
elihat seorang pelayan di kamarnya yan
mbari membawa wadah besar dan keluar dari kamar mand
gan siapa pun di mansion itu. Setelah kepergian pelayan itu, Jane langsung meminum teh ha
**
menunjukkan pukul 9.30. Dia menjadi panik dan langsung berlari ke dalam kamar mandi, han
udah sarapan?" tanyanya kep
dan sudah sarapan," jawab pelayan i
Dia tidur sudah terlalu malam dan ranjang yang dia tempati sangatl
dengan merutuki dirinya sendiri, Jane kembali membawa langkahnya memasuki kamar. Dia m
ayan yang terlihat masih muda itu. Berjalan terle
sebut tidak jauh dari lift dan memiliki dinding kaca, membuat kita bisa melihat ke arah luar rua
istrinya. Seketika Jane merasa iri kepada mendian
asak, mulai besok aku yang akan memasak," ujar Jane kepada pelaya
h yang keluar dari
mansion mewah itu. Tidak ada tempat yang luput dari kenangan Justin dan mendiang istrinya,
dari foto-foto yang memiliki keterangan nama di bawahnya dan de
mpat, tetapi langkahnya langsung dihentikan oleh seorang pelayan. "Maaf, Tuan Juna tidak mengizinka
balik dan turun ke lantai satu. Dia pun meng
g beranjak, menuju ke arah pintu dan melihat pelayan berdiri di depan
dia melihat keberadaan Mr. Brian yang duduk pada sofa empuk yang ditemani ol
di depan pria tua yang masih te
harus bagaimana menjawab pertanyaan itu. Tangannya saling meremas di atas pahanya karena
anya hal lain, tetapi tetap tidak ada jawaban dari Jane. Sehingg
but dengan sangat sopan, sedangkan Jessie hany
u perminta
rang tah
pelayan itu undur diri, Mr. Brian ke
melakukannya!" Jane langsung mengangkat pand
ap
n anak itu, kau hanya perlu mengikuti perintahku saja,"