engan Damar. Wanita itu melangkah seolah apa yang te
tanya kalau sudah datang, Mbak diminta ke ruangan
penuh tanda tanya, ia bergegas menuju ruang kerja bosnya. Arletta tidak akan repot-repot m
eorang wanita dengan seulas senyum di bibirnya, membuat Elena turut menarik sudut b
engan Elena. Ia menyukai Elena yang cekatan dan selalu bisa diandalkan. Sehi
ngan nada penuh semangat. Bahkan senyuman Arletta b
t terkejut. Elena yang baru menempelkan bokongnya di kursi mendadak beku b
kerjasama tapi sampai sekarang gak ada kabarnya," tambah Arletta agar
orang itu tiba-tiba muncul lagi di kehidupannya? Terlebih setelah kejadian ke
bahagia. Sementara Elena, justru tengah berusaha menelan salivanya dengan susah payah. Apa yang dikatakan Arletta benar-benar membuatnya
kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh bosnya itu. Tuh, kan apa Elena bilang. Hidupnya akan tidak baik-baik
tahun lalu itu kan gagal.” Elena berusaha untuk mengubah keputusan Arletta. Mencoba mengingatkan wanita itu akan kegagalan yang p
ari kontaknya atau ngejar-ngejar dia kayak dulu.” Arletta mencoba meyakinkan E
i divisi kamu, Len. Saya gak mau orang lain yang handle ini. Saya sudah janji sama Papa kalau kerjasama ini akan berhasil dan
saja ia diminta untuk meyakinkan Rasky agar mau bekerja sama dengan
i, B
ih. Gimana? Deal?” Arletta langsung memotong ucapan Elena seray
rletta yang merasa Elena terlalu lama menyambut uluran tangannya lan
*
lihat sepi. Wanita itu sesekali mengecek ponselnya, ber
ia lalui beberapa tahun silam. Kejadian yang menjadi awal mula hat
nya bekerja saat ini. Elena yang merupakan junior di divisinya mendapat
kerja sama dengan perusahaannya sebagai brand ambassador. Elena yang memang mengidolakan
ari kontak agensi yang menaungi Rasky. Secara tiba-tiba di otak cemerlang Elena muncul sebuah nama. Damar, ya
ng sudah hampir setahun ini gencar
ak?" basa-basi Elen
? Ada yang bisa aku bantu," jawab Damar de
mongnya," ucap Elena yang tiba-tib
g bisa kau bantu?" tanya Damar yang men
tugas gitu untuk buat ajak Rasky Karindr
ena Elena masih terdengar bimba
a gak?" Sebuah senyuman terbit di bibir Damar. Pria itu berpikir jika
u ada nih nomor manajernya. Tuh, udah aku kirim ke nomor kamu," balas D
r, makasih banget. Gue berhutang sama lo. Sebagai gantinya lo mau gu
ana?" tanya Damar yang tidak ingin
u info lagi, gimana?" tanya El
na memutuskan panggilan karena wanita itu
menghubungi manajer Raksy, tetapi ia bahkan sudah berha
a menceritakan hal itu kepada Damar. Bahkan untuk memenuhi
h sejak lama ia miliki kepada Rasky. Wanita itu bahkan menyempatkan diri u
duduk di sebuah restoran sambil mengecek penampilannya di cermin. Sejujurnya ia gugup
ari itu ia bahkan berdandan lebih lama dari biasanya. Ia
enunggu Rasky di kafe itu. Menyadari jika ia sudah lama menunggu, Elena pun mengirim
na yang sudah merasakan perasaan tidak enak, masih berusaha untuk berpikir positif. Ia terus
g pramusaji menatap Elena dengan tatapan prihatin. Pramusaji itu sudah melihat Elena sejak wanita itu men
membereskan barang-barangnya dan berjalan menuju
rap ada sedikit angin segar di tengah kekecewaannya hari ini. “Halo, Mba Elena. Saya mau minta maaf. Mas Rasky mendadak ada acara penting hari ini.
nnya. Ia pernah ada di posisi orang itu, ketika secara tiba-tiba atasannya meminta dirinya untuk menjadwalkan ulang semua janji temu dengan klie
bisa bertemu dengan Mas Rasky?” tanya Elena, meminta p
na menghembuskan napas kesal. Sepertinya perjuangannya
asky ada jadwal kosong?” ucap Elena sedikit ber
a gak janji
s panjang. Perasaan wanita itu bercampur aduk saat itu. Lelah, kesal dan… khawatir. Proyek kerja sama dengan Rasky ini b
nnya akan masa lalu. Wanita itu menoleh cepat ke asal suara. Tanpa sadar matan
ya ada hal yang ia lupakan. Kejadian di mana Elena dengan tanpa rasa sopan pergi begitu saja meninggalkan orang yang sudah menolongnya, tanpa
jut begitu melihat wajah si pria tanpa sadar menaikkan sebelah alisnya. Cukup terkejut dengan fakta lain y
mbuat mood-nya hancur berantakan. Wanita itu tersenyum ramah, seolah tidak pernah terjadi apapun d
t uluran tangan Rasky, seakan in
ena. Merasa bingung karena Elena bersikap asing kepadanya setelah Rasky menolong wanita itu semalam. “Oh,
nalkan diri layaknya orang yang asing yang baru pertama kali bertem
kdirnya. Ia yang saat itu merasa sangat muak untuk berhadapan dengan Rasky, harus lebih ekstra
erusahaannya ajukan kepada pihak Rasky. Mencoba bersikap tenang, walaupun perasaannya sedikit kesal karena sejak tadi Ra
ang ingin ditanyakan, saya akan jelaskan,” ucap Elena dengan sikap ramah yang susah payah ia
ba meluncur dari bibir Rasky setelah sedari tadi
lena terkejut dan membuat Elena bingung akan me
Gerald. Pria itu juga merasa heran karena dirinya juga tidak mengerti dengan maksud
indai wajahnya, terkesan tidak percaya dengan apa yang diucapkan Elena. Tapi…
patan ini tidak Elena sia-siakan. “Silakan dinikmati pesanannya, Mas. Saya ke toilet
ald karena merasa aneh den
tuh cewek,” jawab Rasky yang tentu saja
eorang yang baru sekali bertemu. Ia merasa jika pria itu sengaja menggodanya, Rasky sengaja bersikap seperti itu demi mendengar Elena mengucapka
Elena yang awalnya ingin melupakan kejadian beberapa tahun lalu menjadi kembali mengingatnya. Lalu secara otomatis, perasaan kesal pada Rasky kembali timbul.
ai seorang wanita berambut merah menabraknya tanpa sengaja.
-alih merasa bersalah dan minta maaf. Wanita itu jus
s, tetapi sebuah ingatan masuk ke dalam otaknya. Membuatnya terdiam cukup la