img PPKM (Pelan-Pelan Kamu Menerimaku)  /  Bab 8 [7] | 88.89%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 [7]

Jumlah Kata:1287    |    Dirilis Pada: 12/04/2024

kini mengaspal di jalur lingkar luar Jakarta. Sejak tadi, pria itu bungkam. Dan Jess juga tak tert

enoleh sekilas. Tersenyum kecil dan refleks mengusap sisi kepala ga

rslan. “Hobi kok nyiksa diri, sih,” sungut

ya harus memastikan kam

Didi ju

an orang

ng lo yang repot. Apa nama

g direpotka

lo kayak ngomo

dah lama saya enggak mendenga

lo aja, Tu

yun dan bersidekap di sampingnya itu. “Saya masih penasaran

ama juga kali. Kenapa

k pelan kemudiny

tu, rahas

jelas, Jess harus sering berdecak dan kesal lantaran Arslan masih sama. Menyebalkan juga menje

tama mereka. Yang mana Jess selalu dan akan terus ingat, betapa memang A

i itu?” tanya Ar

o baru

menggeleng pelan. “Ser

gue sengsara. Nah ini yang bikin gue benci sama lo. Salah gue apa cob

li Arslan menatap manik mata Jess di rumah Xena. Di mana gadis itu mengecat rambutnya dengan warna? H

nya kalimat-kalimat yang sebenarnya membuat emosinya naik tapi setelahnya, ia tertawa puas.

ekarang masih

an gue turunkan kad

al itu. Membuatnya tersenyum miris atas apa yang menimpanya. Dibenci sejak pertama kali meng

pa ada nada tinggi juga

erlupakan dal

a dalam benaknya. Ia memilih saran ibunya yang te

ma kejadian itu, Nak. Kehilangan yang Jess alami ini engga

a. Untuk masa depan. Mami

eser posisi kamu dari hatinya, jangan sala

arang kalau ditanya juga jaw

jengkel, kan, Ar? Memang kamu

cinta gitu, Mi. Percuma bilang cinta kalau nyatanya nyakitin. Ar

lah. Mami sudah

lagi? Kalau Ar didoro

. Buat jarak itu tipis, Nak. Mas

na demikian mudah kata-kata benci itu meluncur dari bibir tipis seora

an ia ingat, kata benci yang meluncu

ni lo selama nyetir. Toh lo berbaik hati ngantar

lancar malam ini. Mungkin kalau ia tambah kecepatan pasti akan segera tiba

berharap gadis itu terus berceloteh. Mengisi kembali kosong yang ada di hatiny

dua gelas kopi juga beberapa camilan yang sengaja Jess buat sebagai peneman. Dan yang terjadi, emosinya cukup turun dan rasa ingin memaki s

ntai pekerjaannya atau terlalu mendalami basic pendidikannya, Jess tak mengerti. Yang ia menger

ya Jess m

tu kini t

ka konsep kaf

ar k

dan saling bersitatap sebentar. Hanya se

ya? Kamu dedikasi sekali

kalau ingin membangun usaha itu ya

n suka masa

i. Biasanya yang sering ditanyakan dalam diri Jess, berapa omset, cara

sering memujinya, kan? Saya pe

h. Gue sering bantu

s menyinggung hal-hal yang mengarah pada keluarganya. Dan p

mah enggak kalah

ar langsung dari

gera karena memang i

esep dari keluarga. Buku menunya a

ow

ow

angguk tanpa ragu.

a. Hingga tanpa sadar senyumnya terkulum manis sekali. Wajah yang biasanya mence

nks,

kembali mendekat. Kebodohannya pergi setahun lalu, yang ia pikir untuk kembali meminta sang gadis untuk menetap, ternyata adalah keput

sudah menunjukkan pukul dua dinihari. Agak tak tega juga kalau membiarkan pria itu pulang lagi

dulu, Ar. Gue

u tak datang

“Boleh. Kalau saya izin ti

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY